Behind A Smile - Nayeon x Jungkook (2) End

518 62 5
                                    

Budayakan vote dan
Comment setelah membaca..
Oh iya gak nerima comment next ato lanjut yaa..
Kalo ceritanya belum end pasti dilanjut kokk..

🐰HAPPY READINGG🐰







Anyer tidak pernah mengecewakan. April sore itu begitu cantik. Matahari bersinar teduh di ufuk barat menyiratkan garis-garis jingga keunguan di kanvas langit berawan tipis. Hari itu tak seperti biasanya, Anyer tak sepadat hari-hari weekend. Membuat suasana menjadi terasa lebih romantis. Jungkook menatap sendu Nayeon yang sudah asyik berlarian bermain ombak. Nayeon,

Dia benar-benar gadis yang mengacaukan hati Jungkook. Tawanya, mata indahya, tubuh mungilnya, aroma tubuh dan rambut bergelombang sepunggungnya yang selalu membuat Jungkook tak bisa tidur hanya demi mengingatnya. Nayeon melambai memanggil nama Jungkook, membuyarkan segala lamunan indahnya.

“Jadi hari ini kamu sengaja libur?”, tanya Nayeon.

“Ya. Aku minta libur hari ini. Dan tumben manager ngijinin.”, mereka menyusuri pantai beruntutan.

“aku dengar, sebentar lagi kamu akan debut bersama grup sebagai boyband. Itu bener?” tanya Nayeon.

“Iyah, darimana kamu tahu?”, Jungkook berhenti dan menoleh ke Nayeon. Nayeon tidak langsung menjawab. Nayeon malah salah tingkah tertangkap basah menjadi stalker Jungkook. Justru Jungkook baru akan menceritakannya pada Nayeon. Nayeon berjongkok dan pura-pura memungut cangkang kerang dekat kakinya.

“Benar. Aku akan didebutkan bersama 6 member lain yang sudah terpilih.”, merasa tak mendapat jawaban Jungkook hanya tersenyum melihat tingkah Nayeon dan meneruskan berjalan.

“Ah, kamu pasti akan lebih sibuk lagi”, ucap Nayeon lirih dan memandang jauh ke depan. Ke langit senja yang jingganya semakin menua.

Nayeon kemudian bangkit dan berlari tiba-tiba menubruk punggung Jungkook. Nayeon memeluk Jungkook dari belakang.

“Ada apa?”, Jungkook agak terkejut. Tangan Nayeon merayap di otot perut Jungkook yang belum terbentuk. Nayeon tak menjawab. Ia malah sibuk menenggelamkan wajahnya di punggung Jungkook, menghirup dalam-dalam aroma tubuhnya.

Menyesapnya seolah ingin merekamnya di dalam ingatan terdalam Nayeon, menyimpannya baik-baik di sudut hati yang terdalam. Nayeon tak ingin kehilangan Jungkook. Jungkook sendiri yang awalnya sudah merasakan debar aneh, sekarang semakin kacau.

Detak jantungnya meracau, wajahnya memerah. Hatinya tak karuan, serasa kupu-kupu yang tadinya ada di dalam perutnya membuncah dan berebutan terbang keluar. Sensasi yang dirasakan hatinya semakin tak terjelaskan logika.

“Jangan lupain aku yah kalau kamu jadi terkenal nanti.”, Nayeon mengulas senyum saat mengatakannya. Tangan Nayeon merayap ke dada Jungkook dan menautkan dikedua bahunya.

“Kenapa kamu ngomong gitu? gak mungkin aku lupain kamu. Kamu sahabat terbaik aku.”, Jungkook mengambil tangan Nayeon. Menautkan kembali ke perutnya sendiri, kemudian memeluk tangan Nayeon erat. Nayeon menyandarkan kepalanya di lekukan punggung Jungkook.

Sahabat? Ada sirat sedih di mata Nayeon yang tidak dilihat Jungkook. Mereka terdiam agak lama. Senja menjadi saksi bisu kedekatan mereka berdua. Langit meredup berganti cahaya temaram bulan yang sendu. Hari itu, terucap ataupun tidak, adalah hari yang paling membahagiakan bagi Nayeon, bahkan tak peduli jika perasaannya tak terbalas, jika dia pun tak akan merasakan mentari esok pagi, dia akan tetap mencintai Jungkook sampai kapanpun.

Twice N Boy'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang