break up series (3)

269 16 4
                                    

Fan Chengcheng

"fu xixi! aku berangkat ya!" fan chengcheng dan kekasihnya sudah enam bulan tinggal bersama di apartment yang dimiliki chengcheng. sekarang masih jam 6:00 pagi dan kekasihnya sudah pamit untuk pergi ke universitas, sedangkan chengcheng masih sibuk menyiapkan sarapan yang diniatkan untuk diberikan ke kekasihnya tapi apa boleh buat, orang yang dituju sudah pergi lebih awal dari biasanya.

sudah beberapa minggu ini chengcheng merasa ada yang janggal dengan prilaku kekasihnya, dia pulang lebih larut dan berangkat lebih awal, tidak seperti biasanya, tapi jika dipikir pikir lagi mungkin karena sekarang sudah semester akhir, masa dimana mahasiswa sedang sibuk-sibuknya.

"babe, mumpung lagi weekend kita nonton yuk, ga usah keluar, dirumah aja" ajak chengcheng mengingat dia sudah lumayan lama tidak memiliki quality time dengan kekasihnya, dan dibalas dengan anggukan oleh lawan bicaranya.

setelah berjam-jam mereka melakukan movie marathon, chengcheng merasa matanya sudah lelah dan mencoba untuk tidur, sedangkan kekasihnya masih asik menonton dengan serius

chengcheng sudah mencoba berkali-kali untuk masuk ke alam mimpi sedari tadi, tapi tidak tahu kenapa susah sekali, sampai ada suara telepon yang mengganggu usahanya yang sedang mencoba untuk tertidur yang berasal dari handphone kekasihnya, ia sudah terlalu lelah untuk membuka mata, jadi dia biarkan saja, lagi pula bukan handphonenya yang berdering sampai ketika kekasihnya menyebut namanya dalam percakapan tersebut

"chengcheng sudah tidur dari film ke-2, sekarang sudah film ke-3 jadi dia pasti sudah lelap- apa? baiklah, aku akan segera kesana. ya, tentu saja aku merindukanmu sayang. aku juga mencintaimu, daah"

setelah telepon itu berakhir, chengcheng tetap berpura-pura tertidur, dia masih mengira-ngira dengan siapa kekasihnya berbicara dan menggunakan kata 'sayang' dan 'aku juga mencintaimu'? semuanya terasa aneh- she rarely calls him 'babe' or 'sayang'. who is this person

setelah mendengar pintu apartment yang dibuka kemudian ditutup kembali, chengcheng memutuskan untuk mengikuti kemana perginya sang kekasih, not to be creepy but he needs to know, this is his girlfriend that he's worried of anyways

Nanjing Road.

chengcheng kehilangan jejak kekasihnya saat ia memarkirkan mobilnya. Nanjing road adalah tempat yang ramai dan disini terdapat banyak tempat untuk berbelanja dan mungkin itu yang dilakukan sang kekasih, pikirnya.

setelah kejadian menguping dan menguntit tersebut, kekasihnya semakin terlihat aneh, dia sekarang lebih sering menghabiskan waktu diluar dan sedikit sensitive, pernah sekali chengcheng bertanya mengapa mereka sekarang jarang memiliki waktu bersama tapi yang didapat chengcheng bukannya jawaban, malah luapan amarah dari sang kekasih.

sekarang jam sudah menunjukkan pukul 11 malam dan chengcheng baru tiba di apartmentnya, hari ini sangat melelahkan untuknya karena pekerjaannya yang menumpuk dan harus diselesaikan malam itu juga. setelah mandi, chengcheng baru saja ingin merebahkan dirinya di samping kekasihnya yang sudah tertidur sampai handphone wanitanya berbunyi yang menandakan ada notifikasi yang masuk, chengcheng bukan tipikal orang yang dengan sembarangan melihat isi ponsel orang lain, tapi kali ini pengecualian karena ada pop up message yang menarik perhatiannya dari nomor yang tidak diberi nama, pesannya tertulis 'sayang, bisakah kau ke apartment ku sekarang? aku menginginkanmu' dan dari situ chengcheng menyadari bahwa ketakutannya menjadi nyata.

《kalo nine percent》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang