Bertemu, lalu rindu.
Senja menuntun kau dan aku bersama dibibir pantai. Merasakan angin yang telah lama tak kudekap seperti ini denganmu.
Hujanpun berhenti, seolah mengerti tentang dua insan yang ingin menikmati temu dari masalalu. Bahagia yang tak bisa dijelaskan, yang kutahu semesta sedang memihak pada harapanku.Sore itu,
Senyummu masih sama seperti dahulu, senyum yang paling mahir membuat jantung ini terus berdebar.
Sore itu,
Kita bercerita tentang melalui hari setelah saling meninggalkan.
Sore itu,
Kau bersandar dibahuku, bahu yang dulu menjadi tempat favoritmu untuk menenangkan pikiran.
Sore itu,
Kita tertawa, bahkan tawaku terasa seperti tawa yang paling bahagia didunia ini.
.
Benci pada detik yang membuat kau dan aku kembali berpisah. Ingin rasanya menghabiskan waktu denganmu untuk lebih lama lagi.
Andai bisa kuhentikan detik walau hanya sekali, akan kugunakan kesempatan itu saat denganmu. Agar tak ada yang membuat kita diburu oleh waktu ketika bertemu.
KAMU SEDANG MEMBACA
detik ketiga
Novela JuvenilTerimakasih pernah singgah, memberi perhatian lewat kejutan-kejutan indah. Kenyamanan yang tak pernah kudapatkan dilain tempat, selain pelukanmu yang hangat.