Teror Sms Mama

98 13 13
                                    


SAAT sedang membersihkan meja resepsionis, Aina sedang berbincang dengan Soni.  Perempuan manis dengan rambutnya selalu dicepol ke atas.

    "Ekhem. Kak,  menurut Kakak cantik apa jelek  wajah saya ini?"  tanya Aina dengan wajah yang sengaja dibuat  semanis mungkin. Sembari memegang kedua pipinya. Biar terlihat seperti girl korengan-ups Salah! Korea maksudnya.

     Aina tidak tahu apa yang dipikirkan  Soni, jijik atau biasa saja dengan tampangnya yang ... ah, mirip tembok China tidak ada urat malunya.
  

     Soni diam saja,  lama baru merespons Aina sampai pegal juga menunggu jawaban darinya.  "Cantik kok,"  ujar Soni setelah lama bungkam.  "Emang kenapa kamu nanya gitu?  Ada sesuatu atau lagi naksir orang nih ...?"  tanyanya sembari  tersenyum menggoda.

    "Enggak ada sih.  Kak,  cuma nanya, yah susah betul cari jodoh."  Aina berkata lesu.  Sembari mencari tempat sandaran yang enak dan akhirnya ia bersandar  di tembok.
     

    Soni menatap Aina dengan  tersenyum sambil mengerutkan keningnya.  "Emangnya kamu mau cepat nikah, Ai?"

    "Engaklah, Kak!" jawab Aina heboh.

    "Terus ...?"  tanya Soni mulai antusias.

    "Mama di rumah nanya calon melulu, aku bosan tiap hari telepon yang ditanya menantu saja. Kalau aku punya nih, kak, pasti udah kukarungi dan tak lempar ke kampung halaman."  Curahan hati Aina keluar semua dalam perbincangannya dengan Soni.

    "Gak coba cari jodoh aja, di biro jodoh?"  usul  Soni.  Aina tampak berpikir.  "Kamu bisa pilih tipe pasangan yang kamu mau."

    Teman-temannya  juga mengusulkan begitu,  tetapi Aina sepertinya masih ragu untuk memilih jalur alternatif itu.

    "Eh, anu ...  itu ... apa engak malu-maluinkah, Kak?"  tanya Aina ragu.

      "Kenapa?  Kamu takut disangka engak laku ya?"

    "Pertanyaannya Kak, kok ngena banget ya. Berasa mengena ke jantung.  Sakit Kak."

    "Haha...  kamu ini bisa aja, sana kerja. Bentar lagi bos baru bakal datang, siapa tahu jodoh Ai."

    "Amin ...."  kata Aina yang tidak sadar. 'Kok aku ngaminin seh, dasar otak jomlo! Berasa banget ngarapin si bos'  batin Aina sembari merutuki dirinya sendiri.

    Selesai sesi curhat yang dirasa sulit untuk dilukiskan, seh. Apaan coba.  Balik ke paintry barsama anak-anak OB yang  masih asyik ngerumpi.  Tiba-tiba HP-nya berbunyi. Aina mengambil HP-nya yang berada di dalam tas yang berada di meja.

Aku lagi manjah lagi pengen dimanjah pengen berduaan dengan dirimu saja.Aku lagi syantiik...

    "Ah, malas,  dengar nada dering ini lagi, besok ganti dah. Yeak! Lagunya pengen dimanja aslinya minta diselamkan ke samudra pusiing!"  keluh Aina.

Sms dari Mama:

Kok telepon mama gak kamu angkat? Cepat pulang, jangan lupa bawa calonnya.

Balasan dari Aina:

Ya, Mama, lagi mencari kalau dah nemu langsung dipaketin."

  Balasan dari Mama :

Emang kamu kira barang.

Balasan dari Aina:

Nyari calon Ma! Bukan nyari tempe di pasar yang banyak dijual. Ini orang Ma.

Dibaca

Dibaca

    "Rupanya mama cuma baca doang, malas balas, sama Aina juga malas,"  gumamnya sambil memerhatikan hendpohone-nya.

    "Jiah, SMS-nya ciapa tu?" Toni tersenyum jahil. Lelaki berkulit hitam manis dengan tubuh sedikit berisi itu menggodanya dengan senyuman.

    Aina tidak menanggapi bercandaan yang terkesan Lebih ke arah menggodanya itu.  Dalam keadaan kusut begini,  mana punya waktu ia untuk bercanda ria seperti itu. Di saat bersamaan Anna mengirimkan LINE padanya.   

Anna;

Hei udah tahu alamat biro jodoh belum?  Aku kasih tahu kalau belum

Aina;

emang kamu tahu, An?

Anna;

Http//:www.Kencanbuta.com. Buka tu situs

    Aina melirik Anna. Anna masih asyik mengetik,  padahal mereka satu meja, tetapi ini malah Line-line tidak jelas. Aina menyeruput teh buatannya sambil membuka Website yang diberi Anna. Lumayan katanya sambil menunggu bos baru. "Lama amat  coba, ini udah jam 9  belum datang coy!"  dengus Aina sambil melirik arlojinya  "Ampun DJ! Lama loadingnya."  Aina mengeluh sembari mengusap kasar wajahnya.

     Memang nasib OB  kerja keras gaji di bawah. Internetan WIFI gratis, tapi lelet. Akhirnya situs terbuka juga.  "Yesss!"  Setelah penantian yang panjang dan lebay Aina akhirnya tersenyum riang.  Tetapi kemudian situs menjadi eror.  Aina mengumpati jaringan di kantornya.

CALON MANTUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang