7

102 29 90
                                    

Mochi dan Kuro berpisah, karena rute yang harus mereka lewati berbeda. Cuaca cerah dengan perut penuh, karena sang pendeta sempat membagi sepotong ikan dan remah roti pada Mochi. Mochi menapaki jalan dengan ceria, wajahnya berseri-seri. Namun, langkahnya tiba-tiba semakin cepat ketika melihat sosok cantik hinggap di salah satu bunga.

TAP.

Mochi mengejutkan kupu-kupu tersebut, hingga terbang tidak keruan. Dalam hati kucing jingga tersebut tertawa. Dia melangkah dan terus melangkah. Melewati ladang, jalan sempit, hingga jalan setapak. Hanya saja batinnya merasa aneh ketika menapaki daerah sekitar itu. Di sana begitu sunyi. Hembusan angin menggelitik tengkuk, Mochi merasa bulunya menegang. Semakin melangkah masuk, bangunan kokoh menjulang terlihat. Tempat ini akan indah jika dirawat.

Mochi baru saja ingin meninggalkan tempat itu, ketika melihat patung aneh memenuhi sebagian tempat. Perwujudan manusia yang nampak sangat realistis, jumlahnya lebih dari satu. Tersebar bagai miniatur rancangan. Seperti ... manusia yang sengaja dibekukan.

Mochi memilih untuk menelusuri tempat tersebut lebih dalam. Terdengar cipratan air menderu, harum semerbak memabukkan. Mochi tiba di sebuah taman luas, di tengahnya berdiri kolam air mancur. Dihiasi beragam bunga unik, sumber bau yang memabukkan tadi. Penataan yang sangat rapi, pohon bonsai dipangkas sama besar.

Mochi berubah menjadi wujud anak kecil, tangannya terulur merasakan sejuknya air kolam. Sayangnya ketika wajah itu melongok ke dalam kolam, tidak terlihat seekor ikan pun. Mochi menaikki beton yang membatasi kolam, mengelilingi lingkaran berdiameter 30 kaki itu, dengan tangan terulur memainkan air mancur.

"Eh?" gumam Mochi terdiam.

Dia berjongkok menatap satu titik di air. Mochi mengambil 'sesuatu' itu dan membawanya ke permukaan. Seekor ikan yang terbujur lemas. Insangnya masih bergerak lemah, tetapi tidak sadarkan diri.

"Huh, nasibmu baik ikan. Aku tidak suka ikan mentah, apalagi ... ikan mas koki." Mochi melemparkan sembarang ikan tersebut ke dalam kolam dan melompat turun dari beton.

"Sebenarnya ini tempat apa, ya. Megah, seperti istana." Anak kecil itu terdiam untuk beberapa saat. "Mungkinkah, mungkinkah ... ini istana milik, uh siapa namanya ya." Mochi semakin tertarik untuk memasuki bangunan luas nan menjulang tersebut.

"Oh, ya. Aurora! Nenek Peach pernah menceritakan kisah ini."

Mochi baru menyadarinya dan lekas mengerti mengapa pemandangan aneh--manusia beku memenuhi sekelilingnya. Pasti ulah Maleficent, si peri jahat itu, memberi kutukan pada Aurora karena tidak diundang dalam acara kelahiran putri semata wayang kerajaan ini.

Mochi memegang kedua pipi jengah. "Oh, astaga! Itu artinya sekarang aku berada di ... astaga!

"... Aurora ... Aurora telah terungkap identitasnya dan sekarang berada di dalam kastil."

Mochi sangat terkejut. "Lalu ke manakah Maleficent? Tiga peri pembantu?"

Mochi mendekat pada salah satu tubuh beku di dekatnya, setengah ragu menyentuh betis seorang pelayan yang membawa keranjang buah. Kakinya hangat, tidak kaku pertanda darah masih mengalir normal. Beralih kemudian mendekati seorang petani yang memanggul hasil panen dengan wajah riang. Namun, kelopak mata tertutup disertai bunyi dengkuran nyaring.

Penghuni istana sungguhan tertidur. Mantra peri Merryweather cukup kuat. Mochi lekas mencari keberadaan sang putri tidur, Aurora. Memijaki tangga yang panjang, mengendus dinding lembab beraroma basah. Hingga debu-debu yang menempeli beberapa prabot.

Terbayang bagaimana kerasnya tawa jahat Maleficent ketika melihat rencana pembalasannya berhasil.

"Ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha."

Dalam pikiran Mochi, tawanya akan terdengar amat sangat nyaring-mengerikan dan panjang. Merimbas pada gendang telinga berdengung sepanjang hari. Mochi menapaki pijakkan terakhir. Di hadapannya terhampar beberapa pintu berukir keemasan. Salah satunya terukir hurup 'T' dengan simbol harta karun. Ruang Harta kerajaan.

Mochi terlena lalu membuka pintu yang tidak terkunci. Bukan kepalang kilau cahaya yang tercipta dari pantulan harta-harta tersebut. Menyilaukan mata, membuat semua ingin memilikinya. Mochi terkesiap menutup mata. Berbalik haluan dan keluar cepat dari ruangan tersebut.

Hampir saja Mochi tergoda untung merampas beberapa perhiasan berlian yang ada. Dia memasuki pintu selanjutnya, yang menampilkan ruangan luas diselimuti karpet merah tebal. Terdapat sebuah vinyl record raksasa di samping pintu. Alat musik seperti biola, tamborin, suling, dan lainnya diletakkan dalam wadah kaca yang ditata rapi pada sebuah meja instrumen.

"Ini ... ruang dansa." Fokus Mochi memudar ketika melihat lukisan dua orang yang berdansa mesra. Gambar yang diabadikan melalui perspektif tidak biasa. Mochi ingin merasakan bagaimana kakinya akan bereaksi ketika mendengar salah satu dari instrumen mahal ini dimainkan.

Hanya saja tubuhnya terpaksa meninggalkan ruangan itu, karena dia harus menemukan Aurora. Ketika membuka pintu ketiga, Mochi dibuat terkejut bukan main. Gadis berkulit lembut nan bersih, paras ayu yang menimbulkan iri. Bibir merah berisi. Itu Aurora. Akhirnya Mochi menemukannya.

To be continued.

Ikuti petualangan para kucing di:
1. Topaz wattpad @benitobonita / joylada @wulan benitobonita
2. Kuro Wattpad @hannimaharani / joylada @Hanni Maharani
3. Chiya  wattpad @harianimey/ joylada @harianimey
4. Fuma wattpad @Shikanoo / joylada -
5. Erlenmeyer  wattpad @William_Most / joylada @WilliamMost
6. Chocola wattpad  @Pyorong07/ joylada @reinke
7. Purple wattpad @ree_puspita/ joylada @Reepuspita
8. Shinju  wattpad @Alvacchi_grey / joylada @Alvacchi
9. Lian  wattpad @aoihachimitsu/ joylada @Aoi_hachimitsu
10. Mochi wattpad @Dyah_putri19/ joylada @Dyahputri
11. Madoka  wattpad @kanonaiko/ joylada @kanonaiko

Petualangan Mochi [ Seri Kucing-Kucing Ajaib ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang