bab3

5K 190 5
                                    

  Diperjalanan azraf berhenti dihalaman pesantren. Dia melihat sesosok perempuan yang entah mengapa membuat azraf menghentihkan langkahnya. Sesosok bidadari yabg bermata indah yang pernah ditemuinya waktu pertama kali dia sampai dipesantren zainul qodim ini.

"Ridho"

"Saya gus."

"Kamu tau perempuat itu?."

"Mohon maaf, yang mana ya gus.?"

"Jubah yang berwarna putih bunga-bunga, dan krudung biru."

"Ooooh najwa, saya tau gus."

"Jadi namanya najwa, ngapain dia disini?."

"Kurang tau gus, sepertinya kalau santri putri nyapau jam segini biasanya kamar mereka punya jadwal tuguran, jadi kayaknya mereka sedang piket tuguran."jelas ridho.

"Oh, boleh saya nanyak yang lebih banyak tentangnya?."

"Insyaallah kalau saya tau gus."

"Yasudah ayo jalan."

  Entah mengapa azraf merasakan ada aura yang berbeda dari dirinya, berbeda dengan perempuan disamping depannya yang sepertinya tak ada sedikitpun cahaya diwajahnya.

  Sepulang dari pondok putera azraf kembali kerumahnya, yakni dalem di pesantren zainul qodim. Hatinya  berdetak tak karuan sedari tadi saat dia melihat wanita berkrudung biru itu.

"Ridho."

"Saya gus." Sahut ridho sambil berlari.

"Aku mau nanyak sesuatu sama kamu."

"Perihal najwa ya gus." Jawab ridho dengan nada meledek.

"Emmmmm...iya" jawab azraf cengengesan sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Najwa itu kelas berapa ya?."tanyanya.

"Kayaknya sih kelas XII ipa 1."

"Lembaga apa?."

"Madrasah aliyah."

"Orang mana?."

"Duh kurang tau saya gus pokoknya dia dari desa tapi masalah desa apanya saya kurang tau, katanya ya gus, dia itu jadi kembang desa didesanya."

"Oh."

"Dia kan udah kelas XII biayasanya nanti dia ngaji diluar gus."

"Lalu?."

"Otomatis kan didepan dalem, aulakan didepan dalem, jadi kalau gus mau liat, gus diruang tamu saja, maaf nih gus tapi saya hanya sekedar mengusulkan."

"Bener juga kata kamu."ucap azraf bahagia.

"Kapan biasanya kalau ngaji."tanya azraf.

"Ba'da isya'."

  Sambil menunggu waktu isya' azraf mengisi waktu luangnya dengan membaca ayat suci alquran. Ayat demi ayat ia lantukan dengan penuh khidmat.

🍁🍁🍁

  "Bagi semua santri segera berangkat ketempat pengajiannya masing-masing."

  Reseption sudah mengumumkan dan bel musuh para santri telah dibunyikan yang menghasilkan bunyi yang sangat memusingkan.

"Ayo lin." Ajak najwa.

"Bentar sandalku gak ada." Ucap lina yang masih clingak clinguk mencari sandalnya.

"Mungkin ada dibawah." Ucap najwa yang sudah berada diambang pintu.

"Yaudah, ayo cari dibawah aja."

cinta dari guskuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang