"Assalamualaikum".ucap laki laki yang berbadan tinggi, berkulit putih, rambut bergelombang dan mata cokelat yang terang.pakaiyannya tidak seperti santri terapi dia memaki peci.
"Waalaikumussalam". Ucap seorang laki- laki dari dalam dengan terburu buru.
"Mas ridho, gimana kabarnya sehat?".
"Gus azraf, alhamdulillah sehat gus, mari gus silahkan masuk".hatur ridho.
Azraf berjalan memasuki dalemnya dan ridho mulai melanjutkan kegiatan lainnya yang harus dia lakukan. Azraf mendengar suara seorang perempuan yang sedang melantunkan ayat suci al-quran. Azrof membuka pintu kamar itu dengan perlahan agar kehadirannya setelah pintu terbuka mendapati seorang wanita paruh bayah yang sedang mengenakan mukenah putih itu sedang membaca la-quran."Assalamualikum ummah".
"Astaghfirullah azraf".
"Hehehehe"balas azraf dengan cengiran hasnya.
"Kok gak bilang-bilang kalau udah sampai, ummahkqn bisa nyuru ridho buat jemput kamu dibandara".
"Gak papa ummah biar jadi kejutan, zidqi mana?".
"Zidqi mau pulang besok katanya". Ucap bunyai samalah sambil membuka mukenanya dan memakai krudung syar'i warna merahnya.
"Kalau buya mana?".tanya azraf lagi karna tak menemukan sosok yang sangat dirindukannya itu.
"Udangan, kamu gak lapar, ayo makan dulu".
"Baik mah".
Setelah makan azraf membersihkan badannya dan mengganti pakaiyannya menjadi selayaknya lebih sopan diarea pesantren. Setelah merapikan baju azraf keluar dari kamarnya lalu mencari ibunya yang ternyata berada diruang keluarga dan sedang menonton tv. Azraf mengambil tangannya lalu mencium punggung tangan wanita paruh baya itu.
"Ummah azraf pamit".
"Iya".
"Assalamualaikum".
"Waalaikumussalam".
🍁🍁🍁
Hari ini adalah piket tuguran kamar najwa dan lina dipesantren ini bukan hanya putera saja yang melakukan tuguran tapi puteri juga. Biasanya kamar yang memilik tugas tuguran harus membersihkan area halaman pesantren dan area halaman dalam pesantren. Najwa mendapatkan tigas membersihkan halaman luar, sedangkan lina kali ini tidak bersama dengan lina karna dia mendapatkan tugas membersihkan halaman dalam area pondok puteri.
"Wa aku duluan yak".
"iya". Jawab najwa sambil melipat mukenahnya.
Biasanya piketan pagi dimulai dari setelah solat berjamaah subuh. Sedangkan piketan sore dimulai dari setelah solat bejamaah asar. Setelah lina tidak ada, najwa lalu mengambil dan memakai krudungnya. Najwa terbiasa tanpa make up karna meskipun begitu najwa akan tetap cantik dengan wajah naturalnya, berbeda dengan siska yang melakukan perwatan wajah dan badannya kemana pun fia pergi pasti tak luput dengan polesan make up yang berlebihan.
"Ayo wa bareng sama aku aja". Ajak mala teman sekamar najwa.
"Ya sudah".
"Eh siska, kamu gak mau bareng kita?". Tawar najwa dengan senyuman manisnya.
"What! Aku bareng kalian , ogah gak pd bareng sama orang-orang kamsek kayak kalian".
"Eh siska, kalo kamu gak mau bareng sama kita gak papa tp gk usa ngejek kayak gitu juga, emang kita itu gak se kaya kamu tapi disini kita itu sama-sama santri gak ada perbedaan dalam kasta dan keturunan, lagian kamu cantik itu cuman gara-gara kelibian make up". Ucap mala ketus.
"Apa katamu". Ucap siska sambil mengangkat tangannya yang hendak memukul mala.
"Sudah-sudah jangan berantem, Ya sudah kalo kamu gak mau bareng kita gak papa kok, ayo kita jalan duluan mal, assalamualaikum".
Tak ada jawaban sisika hanya memutar bola matanya dan melanjutkan dandanannya. Sesampainya dihalaman najwa langsung mendapat giliran dan mala mengobrol dengan diah
"Eh wa ada gus azraf tuh".
"Dimana?".
"Itu kearea pondok putera".
Dengan spontan semua yang berada dihalaman berdiri semua dengan rasa penuh ta'dzim.
"Tapi kayaknya dari tadi dia ngeliatin kamu deh wa".
"Apaan sih mal, gak mungkin lah beliau ngeliat aku".
"Beneran nih cobak kamu liat".
Dengan berat najwa mengangakat kepalanya untuk melihat ke arah gus azraf ternya dia sedang melihatnya tapi dia tidak yakin karna ada ada siska disamping depanku.'rasanya tak mungkin beliau melihatku karna ada siska yang cantik didepanku'.batinnya.
🍁🍁🍁

KAMU SEDANG MEMBACA
cinta dari gusku
Teen Fiction"bak telur tahu merah separu kurangi kurangi lagi." Dengan ramahnya dia melayani santri putri yang hendak mengambil jatah makan paginya. senyum indah yg tersungging dibibirnya, dan tatapan yang menyenankan hati dari mata beloknya, bulu mata yang c...