------------------------------------------------------
Turut berduka cita atas meninggalnya sahabat kita jeni lucyan.------------------------------------------------------
Pagi ini SMA PELITA gempar..!
Jeni salah satu sisiwi terpopuler mereka harus meninggal dengan cara mengenaskan.Wajahnya yang cantik jelita telah penuh dengan sayatan sayatan panjang,kulitnya yang putih mulus memerah dan melepuh,bibirnya yang selalu di poles gincu merah nan menggoda terkoyak hingga ke telinga.
Dan yang lebih mengenaskan lagi ia di temukan di WC khusus PEREMPUAN sma pelita.
***
"Ada apa ini kenapa ramai sekali..?" ana,gadis itu mengernyitkan keningnya.
Dengan buku tebal yang ia peluk ia berjalan mendekati kerumunan siswa siswi yang sedang desa desus di depan mading.
"Turut berduka cita..?" herannya, ia memperbaiki kaca matanya yang terasa melorot dan melanjutkan jalannya ke arah mading yang sempat tertunda saat melihat karangan bunga yang begitu banyak.
Tubuhnya yang terbilang mungil pun menyelip di antara kerumunan siswa sisiwi.
"Turut berduka cita atas meninggalnya sahabat kita jeni lucyan " gumamnya dalam hati.
Seketika matanya membola,ia baru ingat..! jeni adalah sisiwi terpopuler di sekolahnya yang sering berdanda menor dengan baju kekurangan bahan dan suka membully.
Dan ia termasuk salah satu sisiwi yang di bully tersebut.
"Huf" menghela nafas ia pun kembali menyelip untuk keluar dari kerumunan.
Ia berjalan menuju kelasnya dengan pandangan lurus tanpa memperhatikan sekitarnya.
Ia merasa ada yang janggal di sini..? Kematian ini terasa tak wajar seperti ada seseorang yang sengaja melakukannya.
Plak
Sebuah tepukan pelan di bahunya membuat ia terkelonjak kaget,ana membalikkan tubuhnya.ia memutar bola mata malas saat melihat sang pelaku yang hanya cengar cengir tanpa dosa.
"Bikin kaget tau" ucap ana sekenannya sambil membalik badan dan melangkah menuju kelasnya.
"Aelah ana,gitu ajah kaget huh gak asik" vivi gadis tomboy yang merupakan sahabatnya itu berjalan kesampingnya.
"Vi.." panggil ana pelan,ia meberhentikan langkah kakinya dan menatap serius ke arah vivi.
"Hem" vivi pun ikut berhenti dan terfokus ke arah ana,dengan alis terangkat sebelah.
"Emmm kamu tau gak sebab jeni meninggal..?"
Deg
Seketika tubuh vivi mematung,lidahnya terasa kelu untuk bicara.
"Vi.." panggil ana dengan melambaikan tangannya di depan wajah vivi.
Vivi tersentak ia pun melihat ke arah ana lalu mengangkat bahu acuh tak acuh.
"Gk tau gua"
"Hemm" pasrah ana.
"Yaudahlah gk usah di pikirin mending kita sekarang ke kelas,gua ngantuk mau tidur semalam begadang nonton bola"
Cengirnya tanpa dosa."Cih~~~"
"Aelah lagian kita juga gak belajar pastinya guru guru lagi rapat,kan mayatnya ketemu di wc perempuan sekolah kita"
Ups
"Ihhh kamu tau kan..!" tuding ana.
"Eh eh eng engak wong gua tadi denger denger ajh sih emang lo gak liat tuh ada polisi + garis pilisi di wc perempuan" gelagap vivi.
"Ia juga yah" pikir ana.
"Huh selamet selamet untung ajah ana kagak curiga kan bisa bara bere gua"
***
Votmennya di tunggu
See you😘
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTER EGO (√)
Mystery / ThrillerKisah seorang gadis yang penuh dengan misteri. Penasaran. Silahkan baca sendiri yah :v FOLOW ,COMEN,AND VOTE nya yah 🚫dilarang keras sekeras kerasnya MENCOPY PASTLE..! ini murni ide author jadi tolong di hargai,:-)