Arishena 26 - Marah Lagi, Marah Lagi
***
Shena mencoba mengabaikan perasaan rak nyamannya karena kehadiran Sonia. Tapi, tetap saja, namanya hati seorang wanita, Shena masih tak suka. Apa ini yang namanya cemburu? Mana mungkin Shena cemburu sama Sonia?
Apalagi melihat Ari yang turun dari tangga. Sonia malah senyun-senyum. Kenapa dia jadi gatel gini? Lagian, kenapa juga Ari balas senyuman Sonia. Dasar cowok!
"Wihh, aromanya enak banget nih. Dari atas aja udah keciuman enaknya," kata Ari menghampiri mereka di dapur.
"Iya, dong, mama kamu jago banget masaknya. Aku aja sampe diajarin gini masaknya. Jadi senang," balas Sonia. Gadis itu mendekati Ari, sambil membawa piring berisikan perkedel ayam.
"Nih, cobain. Ini buatan mama kamu." Sonia memberikan perkedel ayam pada Ari. Dengan senang hati Ari menerimanya, namanya aja makanan, jangan ditolak.
Tapi, berbeda dengan Shena, sesekali dia melihat Sonia dan Ari tak suka. Mengumbar kemesraan? Mana yang katanya Ari setia? Buktinya, baru digoda sama perkedel ayam aja udah mulai mengumbar kemesraan sama Sonia. Lagian, Sonia apa-apaan, ada tunangannya Ari di sini malah berani godain Ari, pake acara suapin perkedel ayam lagi.
Dasar Sonia, enak kali ya dijadiin perkedel sekalian.
Shena jadi kesal sendiri. baru aja beberapa jam yang lalu Ari bilang kalau Shena nggak boleh dekat-dekat sama cowok lain selain dia, lah itu si Ari apaan? Malah dia nya yang dekat sama cewek lain.
Setelah mereka selesai masak, tahap terakhir tinggal nyusun semua makanannya di meja. Sesekali Shena melirik ke arah ponselnya. Dari tadi Shena menghubungi Adam untuk minta jemput. Setelah makan nanti, Shena ingin langsung pulang. Malas juga ngelihat Ari dan Sonia sok mesra. Katanya aja sahabat waktu kecil.
Ya, walaupun kadang-kadang Ari masih sempat manja sama Shena juga tadi, tapi tetap aja itu pandangan nggak bisa bohong.
Adam : bisa kok, dijemput di mana?
Shena : di rumah Ari, nanti aku share location aja ya
Adam : emangnya Ari ngga bisa jemput km?
Shena : Ari lagi sibuk, ga enak aja ganggu dia
Adam : oh gitu ya, oke deh, nanti kabari aja kalau udah minta jemput ya
Shena : makasih ya, maaf ngerepotin banget ya
Adam : nggak kok, santai aja lagi
Selama proses makan, dari tadi Ari ngelihat Shena yang asik sendiri sama ponselnya. Ari jadi curiga.
"Kamu abis chatting sama siapa, sih?" tanya Ari curiga.
"Nggak sama siapa-siapa, kok. Kurang-kurangin cemburunya kamu," balas Shena. Lagian, ngapain sok peduli sama Shena, tadi aja bahas masa kecilnya sama Sonia, sekarang sok perhatian. Padahal dari tadi Shena udah main ponsel, Ari nya aja yang baru sadar sekarang.
"Awas ya kalau selingkuh."
"Ari, udah dong. Jangan gituin Shena. Mama yakin kok kalau Shena setia, dia nggak bakal selingkuh apalagi ninggalin kamu," kata Tante Melati berusaha membela Shena.
"Ari kan cuma takut kehilangan Shena, Ma," balasnya.
"Wah, enak ya jadi Shena. Dapat tunangan yang baik kayak Ari, plus calon mama mertua kayak Tante Melati. Pasti kamu beruntung banget, ya, Shena." Sonia menimpali. Sementara Shena hanya tersenyum menanggapi omongan Sonia. Ah, sudahlah. Jadi malas berantem sama Ari, pikir Shena.
KAMU SEDANG MEMBACA
🌽 ARISHENA (END) 🌽
RomanceArishena (My Possessive Fiance #3) -Arindra Lukmana- Sejak kecil kami sudah dijodohkan. Dan sekarang, aku ingin mengambilnya. Mengambil dirinya, melindunginys, menjaganya. -Gashena Asani- Pria itu mendatangiku setelah seminggu kematian orang tuaku...