Sebuah bola basket menggelinding dihadapan seorang gadis bermata bulat dengan rambut sebahu,gadis itu menengok ke segala arah tetapi tidak menemukan siapa pemilik bola itu .
gadis itu memperhatikan bola basket dengan lekat hingga penglihatannya menemukan sebuah tulisan yang ditulis dengan spidol hitam.
“will you be my girlfriend? “
wajahnya memerah,menahan malu. Tak henti hentinya gadis itu tersenyum.
Suara riuh tepuk tangan siswa bermunculan dari pinggir lapangan .
kini suasana jauh dari kata sepi seperti saat sebelum acha menginjakan kakinya dilapangan ini,sungguh ia tidak menyangka bahwa seseorang akan menyatakan perasaan dengan cara seperti ini.
tak selang beberapa menit seorang pria menghampirinya membawa setangkai mawar merah sambil tersenyum manis menatap acha, pria itu adalah pria yang menggelindingkan bola, tepatnya adalah gio.
Gio memberikan mawar merah itu ketangan acha ,gadis itu hanya menelan ludah dengan susah payah, lidahnya terasa kelu hanya untuk mengucapkan kata .
semua orang yang berada dilapangan itu menunggu kepastian dari acha, mereka tidak sabar untuk menunggu peresmian hubungan pangeran dan tuan putrinya sma cendana.
Acha menjinjitkan kakinya menyamai tubuhnya dengan gio, Ia mendekatkan tubuhnya dan berbisik
“yes, I want to be your girlfriend”
setelah ia berhasil mengucapkan kata itu acha berlari meninggalkan kerumunan juga meninggalkan gio yang masih mematung ditempat .
Kenangan gio menyatakan perasaannya dengan cara yang sangat manis diwaktu sma berputar begitu saja di otaknya.
Ia menatap nanar pemandangan dihadapannya ketika melihat sepasang manusia yang ia yakini adalah gio kekasihnya dan seorang perempuan yang ia ketahui bernama Rina sedang bercanda gurau diatas rerumputan di universitas trisakti ,tempat yang sekarang adalah tempat ia dan kekasihnya menimba ilmu.
Dengan perasaan sesak acha beranjak menghampiri mereka,walaupun alasan gio dekat dengan gadis itu adalah teman satu bimbingan tapi gadis mana yang tahan melihat pacarnya dengan gadis lain.
"Gio "panggil acha lembut
"hai cha " jawab gio tersenyum
"kamu ada waktu gak? Kita jalan ya? Udah lama loh kita gak jalan bareng "ajak acha dengan wajah penuh harap
"gimana ya cha,sore aku ada bimbingan, satnight ya? "ucap gio
"yah, yaudah deh "ucap acha dengan bibir mengerucut.
"gi,duluan ya " ucap rina yang sedari tadi hanya menyaksikan perbincangan sepasang kekasih itu
"iya rin, jangan lupa sore ini bimbingan"ucap gio memperingatkan
"yoi,tenang aja" jawab rina dan berlalu dari hadapan mereka berdua sambil memberikan senyum manis pada acha yang dibalas senyuman pula oleh gadis itu, setelah rina hilang dari hadapan mereka, gio menolehkan kepalanya kembali pada acha
"jangan cemberut gitu dong cha, aku kan ada bimbingan " ucap gio berusaha menjelaskan pada acha
"lama lama aku cemburu deh kayaknya sama skripsi kamu" ucap acha tiba tiba mengundang gelak tawa gio
KAMU SEDANG MEMBACA
JENUH
Teen FictionSebuah proses dimana hatimu menginginkan tapi tak mau melepaskan