"Jadi ini yang kamu maksud bimbingan ?"
Lelaki itu bangun dari pangkuan sang gadis,tampak terkejut melihat gadis yang ada dihadapannya kini,mungkin.
"Lo ngapain disini ? " tanya nya,terlontar begitu fasih dari mulutnya.
"Gio,kamu bilang apa tadi?" Perasaan nya semakin sesak ketika gio bahkan tidak menggunakan panggilan aku-kamu nya.
"Jadi ini alasan kamu berubah?" Tanya acha pada gio
"Maksud kamu?"
"Kamu berubah gio,acuh sama aku.gak seperti gio yang aku kenal dulu"acha menarik nafas dalam dalam lalu menghembuskannya perlahan sebelum ia melanjutkan perkataannya
"Aku kira kamu sibuk ngacuhin aku itu karena skripsi ,tapi ternyata KARENA DIA " teriak acha
" cha jangan teriak teriak,ini tempat umum" ucap gio memperingatkan.
"Kenapa emang kalo ini tempat umum?"tantang acha "kamu malu punya pacar kaya aku ?" Lanjutnya
"Bukan gitu.."ucapan gio terpotong
"Jadi apa?udahlah aku tau kamu emang berubah karena dia gi ,KARENA DIA " ucap acha lagi
"Aku duluan rin,maaf gak bisa anterin kamu " ucap gio pada rina sebelum ia menarik paksa tangan acha menuju motornya.
"Lepasin " acha meronta,tapi gio tetap menarik gadis itu
"Lepasin gi ,sakitt " ucap acha meringis ,tangannya terlihat memerah.tapi gio tidak peduli.
"Naik cha " ucap gio tegas
"Aku bisa pulang sendiri " ucap acha
"Aku anterin,cepet naik " ucap gio
"Gausah peduliin aku,peduliin aja Rina " Tukas acha meninggalkan gio.
Gio mengacak rambutnya frustasi,dengan segera ia mengejar acha.
"Cha " panggil gio
"Cha dengerin aku dulu "
Tapi panggilan gio tak di gubris sedikitpun oleh gadis itu ,acha tetap saja berjalan tanpa menoleh sedikitpun pada gio.
Gio mempercepat langkahnya dan menahan pergelangan tangan acha.
Ia terkejut ternyata gadis itu tengah menangis,dengan segera gio mendekap gadisnya berusaha memberikan ketenangan pada acha.
"Gausah peduliin aku " ucap acha melepas dekapan gio
"Aku anterin kamu pulang cha "ucap gio tidak menyerah mengajak acha pulang
"Aku udah bilang berapa kali sih sama kamu ,aku bisa pulang sendiri" ucap acha kekeh.
"Jangan kekanak kanakan cha ,ayo aku anterin"
"Kekanak kanakan kamu bilang ? Jadi kamu mau aku kaya gimana? Kamu mau aku bersikap biasa aja saat liat pacar aku sama cewek lain ? " tanya acha.
Gio hanya diam ditempatnya,mungkin ia sedang membenarkan perkataan acha ,entahlah .
"Ayo aku anterin " hanya kata itu yang bisa keluar dari mulutnya
"GAUSAH ANTERIN AKU DAN GAK USAH PEDULIIN AKU ,KAMU URUSIN AJA RINA ,DIA KAN YANG BIKIN KAMU BERUBAH " teriak acha
"BUKAN DIA ,TAPI KAMU " bentak gio akhirnya .
Degg..perasaan sesak kini menguasai hati acha,ia memang tidak bisa di bentak ,apalagi oleh gio yang tidak pernah sedikitpun membentaknya. Air matanya mengalir ,lagi dan lagi sikap gio semakin jauh dari sikapnya dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
JENUH
Teen FictionSebuah proses dimana hatimu menginginkan tapi tak mau melepaskan