3 bulan Atha terang terangan mendekati Lala, tapi hasilnya tetap sama, ia di abaikan. Lucu sih, kapan lagi cowok populer semacam Atha di abaikan cewek.
"La" panggil Ila
"Iyaa"
"Ayo cepet" ucap Ila membuat Lala bergegas lari keluar kelas menuju lab komputer
Setengah jalan Lala sadar sesuatu, menepuk jidatnya.
"Ila, duluan aja. Lala ngambil Flashdisk dulu" Lala kembali berlari ke kelas sambil menggerutu ini kebiasaan buruknya, mudah lupa. Padahal tadi ia sudah lari lari menuju Lab sekarang malah kembali ke kelas lagi.
Sampai dikelas Lala mencari Flashdisknya di tas. Kelas sudah sepi semuanya sudah berada di Lab. Lala menggerutu lagi, ia pasti sudah ketinggalan, Flashdisk nya juga tak kunjung ketemu. Hari ini rasanya Lala ingin marah marah.
"Nah" Lala dapat Flashdisk nya, segera keluar kelas tapi saat baru sampai di pintu kelas ia kembali ke mejanya mengambil buku yang tadi ditinggalnya.
"Haaaah" teriaknya. Sebal, kenapa terus terusan lupa.
"Ketinggalan banyak deh" gerutunya. Lala tidak berhenti menggerutu, padahal biasanya jarang sekali menggerutu seperti sekarang ini.
Tidak mau semakin banyak ketinggalan Lala kembali berlari.
"Aduh" Lala mengaduh saat menabrak orang
Saat mengangkat wajahnya melihat orang yg tadi ditabraknya mata Lala terkunci.
"Atha" gumamnya mata keduanya terkunci beberapa saat.
Atha mengalihkan pandangannya, melepaskan tatapannya dari Lala, lalu melenggang pergi tanpa sepatah katapun, tanpa gombalan receh yang biasanya selalu ia keluarkan pada Lala.
Hati Lala sedikit tercubit melihat perbedaan Atha, Atha yang biasanya selalu cerewet padanya tapi ini seperti orang tidak kenal.
Kembali sadar Lala bergegas menuju Lab.
"Assalamualaikum" ucap Lala saat membuka pintu Lab
Lala mencium punggung tangan Bu Vina.
"Dari mana aja La?" Tanya Bu Vina heran tak biasanya Lala telat masuk Lab apalagi mengingat Lala anak yang pintar.
"Balik ke kelas Bu, ambil flashdisk" jelas Lala
"Yasudah, cepat lanjutkan yang kemarin"
"Iya Bu" Lala menuju tempatnya
"Kok lama banget sih La?" Tanya Ila
"Lupa naruhnya" jawab Lala
"Ck, kebiasaan"
Hening. Semuanya fokus melanjutkan tugas kemarin.
.
."Gue siomay Gam" teriak Atha
Agam mendengus kesal, "Berasa pelayan gue"
Sedangkan Atha malah terkikik, kapan lagi kan ngerjain Agam.
"Ntar sore basket gak?" Tanya Fajar
"Iya lah, kayak biasanya" sahut Dimas
"Gue gak tau ikut apa engga" ucap Atha
"Mau ngapain emang? Kayak ada yang diajak jalan aja lo, so sibuk" cibir Dimas
Atha memutar bola mata nya jengah "Males gue"
Agam datang membawa nampan yang berisi 3 mangkuk bakso dan sepiring siomay.
"Silahkan dinikmati Tuan" ucap Agam ala ala pelayan membuat ketiga temannya tertawa puas
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHA
Teen FictionSEQUEL HE IS MINE --o0o-- Daffa Atharizz Ghifari. Lelaki dengan sejuta pesona yang mampu membuat wanita disekelilingnya terjerat dalam pesonanya. Sifat Ramahnya yang membuat beberapa wanita salah memahaminya...