PART 7

1.3K 90 13
                                    

Minggu malam Atha berguling guling di atas kasur king size nya bingung mau apa untuk nenghilangkan kebosanan nya, sayang Icha sudah besar tidak bisa di jadikan mainan.

Pintu kamar Atha diketuk, semakin lama semakin kencang ketukkannya membuat Atha kesal.

"Ichaaaaa" teriak Atha

Mendengar teriakan abangnya itu Icha langsung saja masuk kedalam kamar Atha.

"Bang" rengek Icha yang melemparkan badannya di kasur

"Bosen gak?" Tanya Icha

"Enggak, B aja. Sana keluar" sahut Atha dingin

"Jalan jalan yuk. Temenin" Icha menarik narik kaos Atha yang memunggunginya

"Gak mau" sahut Atha datar

"Sana keluar" usir Atha

Icha mengerucutkan bibirnya.

"Bibirnya mau di ikat?" Ucap Atha kesal karena Icha tak kunjung keluar dari kamarnya.

"Atha, Icha turun,  makan dulu"teriak Najla dari lantai 1

"Dipanggil Bunda tuh, sana keluar" ucap Atha lagi, tapi Icha tak beranjak sedikitpun dari kamarnya.

Kesal dengan adiknya itu, Atha segera turun kebawah untuk makan malam.

"Adiknya mana bang?" Tanya Najla melihat Atha yang baru saja turun

"Dikamar Atha" jawabnya

Icha yang baru turun dengan wajah tertekuk mengundang tanya Najla.

"Kenapa sayang?" Najla menghampiri putrinya mengelus rambut nya

"Bang Atha, Bun. Diajak jalan jalan gak mau" adunya

Atha yang mendengar hanya memutar bola matanya malas, tukang ngadu.

.
.

Usai makan malam semuanya berkumpul di ruang keluarga, sekedar mengobrol ringan.

"Sekolahnya gimana Bang?" Tanya Althaf

"Baik Yah"

"Icha gimana?"

"Baik banget dong, ngalahin abang" jawab Icha semangat

Atha memutar bola matanya. Mulai lagi.

"Ingat pesan Ayah,Jangan pacaran ya." Ucap Althaf pada kedua anaknya

Atha mengangguk.

"Icha juga gak mau pacaran" sahut Icha

"Bagus" Najla mengusap rambut Icha yang duduk di sebelah kanan nya, sedangkan di kirinya ada Atha. Althaf duduk di sofa berbeda.

"Bang" panggil Najla lembut

"Ya, Bun?"

"Bunda ngerti di masa putih abu sekarang ini mungkin lagi fase fasenya jatuh cinta. Bunda gak ngelarang abang punya perasaan ke perempuan, tapi ingat ya Bang kalau abang sayang sama perempuan jangan di ajak pacaran, wanita itu di muliakan, dan pacaran itu bukan cara memuliakan. Abang paham kan maksud Bunda?" Tutur Najla dengan tangan yang mengelus punggung Atha.

"Iya Bun, Atha ngerti"

Althaf tersenyum melihat Najla menjadi ibu yang baik dalam mendidik anaknya, orang tuanya tidak salah memilihkan pendamping hidupnya.

Atha menyandarkan kepalanya di bahu Najla, nah manja nya terlihatkan sekarang.

"Ih abang manja" Icha kesal lalu berjalan menuju Althaf.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 13, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ATHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang