I

5.7K 516 93
                                    

"Apakah papa tidak pulang lagi?"

Adalah kalimat yang selalu diucapkan Daniel selama seminggu ini. Dan sekali lagi jawaban Seongwoo adalah gelengan lesu.

Suaminya sedang dalam perjalanan bisnis ke Inggris. Dan sudah seminggu ini ia tidak menghubungi Seongwoo sama sekali. Hanya mengirim pesan saat ia sudah mendarat di Inggris. Hanya itu saja.

Daniel memeluk mamanya yang terlihat sedih. Tentu saja sedih. Mereka menikah baru dua minggu lamanya, dan seminggu terakhir justru sang mama ditinggal pergi keluar negeri. Tentu saja menyedihkan.

"Sudahlah, mama. Jangan bersedih. Ada Daniel disini yang akan mengajak mama pergi berkencan. Bagaimana? Apa mama mau?" Daniel tersenyum menatap Seongwoo.

Seongwoo terperangah sejenak. Bagaimana? Daniel mengajaknya berkencan? Mendadak perut Seongwoo seperti berisi ribuan kupu-kupu.

"Eum... mau..." jawab Seongwoo dengan pipi memerah.

Daniel terkekeh melihat wajah mamanya yang memerah. Senang sekali melihat reaksi itu dari Seongwoo. Ia seperti merasa bahwa Seongwoo bukan mamanya, tetapi lebih kepada... kekasih?

Daniel merasa hatinya menghangat.















Kini keduanya tengah ada di dalam cafe. Saling mengobrol dan saling bercanda. Dengan Daniel berhasil membuat Seongwoo beralih mood dari sedih ke senang. Daniel bahagia ketika melihat sang mama tertawa dengan bebasnya.

"Mama ingin memesan apa?" tanya Daniel yang sedang membolak-balik buku menu.

Seongwoo ikut melongok ke buku menu. Memperhatikan berbagai menu makanan ringan yang tersedia disana. Dia lalu menunjuk beberapa menu dan Daniel mengangguk.

"Apakah mama ingin pergi ke tempat lain lagi setelah ini?"

Seongwoo yang tengah mengutak-atik ponselnya, menoleh. Ia menggeleng. "Ingin pulang saja. Aku sudah lelah berjalan-jalan di festival tadi."

Daniel mengangguk. Tersenyum ketika melihat sang mama kembali fokus memainkan ponselnya. Terlihat bibir tipis itu mengerucut saking seriusnya.

Tak lama pesanan mereka pun datang. Keduanya yang memang sedikit lapar, langsung saja menyantap makanan mereka. Sesekali Seongwoo dengan naluri keibuannya menyuapi sang anak. Meski justru terlihat seperti sepasang kekasih, bukannya ibu dan anak.
















Keduanya kini sudah sampai di rumah. Daniel yang kegerahan langsung berlalu menuju kamar mandi untuk menyegarkan diri. Sementara Seongwoo, yang masih merasa sedikit lapar, memilih pergi ke dapur setelah mengganti pakaiannya. Ia ingin memasak ramyun.

Daniel selesai mandi dan langsung beranjak ke dapur tanpa mengganti handuknya yang masih melingkar di pinggangnya. Ia ingin minum sesuatu yang dingin.

Tetapi, damn...







Disana ada sang mama yang sedang memasak.

Oke, itu mungkin terdengar normal.













Memakai apron pink(?)

Baiklah, itu... masih normal.











Memakai... kemeja berwarna hitam...

Mengapa sang mama harus memakai kemeja hanya untuk memasak?












Dan lagi, mengapa kemeja itu terlihat begitu pendek?!

Pipi pantat sang mama yang putih nan sekal itu terlihat sangat jelas dan Daniel tidak bisa memalingkan pandangannya!

MILF- OngNielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang