have

5.1K 535 81
                                    

Hari ini adalah hari pernikahan Seongwoo dengan papa Kang. Sang calon mama terlihat sangat indah dengan tuxedo putihnya. Make up tipis yang diaplikasikan ke wajahnya menambah indah sosok rupawan seorang Ong Seongwoo yang sebentar lagi akan berubah marga menjadi Kang.

"Apakah kamu gugup, mama?" tanya Daniel sembari menepuk bahu Seongwoo. Tersenyum menenangkan melihat kegugupan sang calon mama. Berkali-kali Seongwoo menggigiti bibirnya yang dibalut liptint berwarna kemerahan yang menambah kecantikannya. Bahkan Daniel sempat begitu terpana saat pertama kali melihat sang calon mama.

Daniel perlahan mendekatkan tubuhnya pada Seongwoo. Ia khawatir melihat Seongwoo terus menggigiti bibirnya seperti itu. Ia bisa terluka.

Perlahan diulurkannya jemarinya menyentuh bibir Seongwoo. Melepaskannya dari jeratan gigi kelinci yang menggemaskan itu. Sejenak membiarkan dirinya larut dalam perasaan aneh yang menggerogoti hatinya saat jemarinya menyentuh permukaan bibir Seongwoo.

Lembut. Itulah kesan pertama Daniel saat jemarinya menyentuh bibir Seongwoo. Bibir tipis itu kini tak lagi digigiti oleh Seongwoo. Tetapi Daniel tak kunjung melepaskan jemarinya. Dan Seongwoo yang terlalu terkejut untuk bergerak.

Keduanya membeku. Saling pandang, saling tatap dengan raut wajah yang terlihat kebingungan. Bingung dengan debar yang tiba-tiba muncul. Bingung dengan perasaan aneh yang menjalari hati mereka.

Sampai saat pintu ruang rias itu diketuk dan membuyarkan pikiran aneh keduanya. Yang kembali berusaha bersikap biasa saja.





















Daniel melihat Seongwoo yang berjalan di altar menuju sang papa yang terlihat begitu bahagia. Seongwoo yang terlihat begitu indah, digandeng oleh pamannya yang akan mengantarkan sang keponakan menuju kehidupan barunya.

Fokus Daniel terarah pada bagaimana suara lembut sang calon mama tiri, yang tengah mengucap janji suci pernikahan. Dan saat Seongwoo sudah resmi menjadi mama tirinya, mendadak Daniel merasakan sesuatu kembali.

















Sebuah perasaan yang aneh. Seperti rasa sakit.






















Kini Daniel ada di dalam kamar hotel yang disewa sang papa untuk pernikahannya. Ia tengah berbaring sembari melamun entah memikirkan apa.

Tetapi lalu sekelebat bayangan sang mama tiri lewat di pikirannya. Membuatnya berpikir kira-kira apa yang sedang dilakukan papa dan mamanya sekarang? Apakah mereka tengah bermesraan berdua? Aih... mendadak Daniel merasa sesak.

Tetapi Daniel terus memikirkannya. Apakah Seongwoo kini tengah mendesahkan nama papanya dengan penuh gairah. Bagaimana tubuh telanjang Seongwoo. Dan bagaimana wajah pasrah Seongwoo saat tengah bercinta.

Astaga... Daniel mendadak mengeras ketika mencoba membayangkan raut wajah Seongwoo yang berpeluh dan bernafsu.

Daniel sungguh tak bisa mengendalikan dirinya. Mengetahui ini adalah malam pertama kedua orang tuanya, membuat Daniel penasaran tetapi juga tersakiti.

Tetapi, mengapa ia harus merasa tersakiti? Itulah yang Daniel pertanyakan.




















Seongwoo kecewa. Tidak. Bukannya apa-apa. Seongwoo bukannya tidak lelah. Tetapi... bukankah ini malam pertama mereka? Tetapi ia sama sekali tak disentuh oleh suaminya.

Apakah ia tidak menggairahkan?

Ia melihat punggung suaminya yang tertidur membelakanginya. Menghela nafas ketika ia sadar bahwa sang suami pun enggan memeluknya.

MILF- OngNielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang