《Bab 19》♤《Flashback》

53 4 0
                                    

Sky menunggu Alena di perpustakaan. Karena kemarin mereka tidak bisa belajar bersama. Hari ini mereka memutuskan untuk belajar bersama. Tapi sudah hampir setengah jam ia menunggu, Alena tidak kunjung menampakan diri. Akhirnya Sky memutuskan untuk menelfon Alena.

Tidak butuh waktu lama. Di dering ke tiga telfon pun di jawab.

"Hallo?" Sky menyerengit saat mendengar suara yang berbeda. Ia menarik ponselnya kembali-untuk sekedar memastikan jika dia tidak salah sambung. Tapi dia memang tidak salah, itu benar nomor Alena.

"Hallo? Ini siapa ya?"

"Ini Sky, temen Alena," jawab Sky pada akhirnya.

"Ohh ... sebentar. Kamu yang satu lomba dengan Alena itu ya? Benar bukan?"

"Iya. Benar."

"Maaf ya sebelumnya. Oh iya, saya lupa belum memperkenalkan diri. Saya Lisa manager Alena. Sekali lagi saya minta maaf. Alena gak bisa diskusi olimpic hari ini. Dia ada Photoshoot mendadak. Tadi sebenarnya Alena ingin pamitan tapi karena udah telat jadi terpaksa langsung pergi. Sekali lagi maaf ya!" ucap lisa manager Alena. Dan terdengar beberapa kali suara jepretan kamera.

"Ohh gitu." Sky menghela napas sebelum kembali berucap, "Yaudah, Makasih mbak Lisa."

Sky menutup panggilannya. Ia berdecak ringan. "Haish ... emang susah ya kalo orang sibuk. Untung gue gak dipaksa jadi artis, bisa lebih ribet lagi." Sky menggelengkan kepalanya.

Sky kembali mengutak-atik ponselnya. Kali ini ia menelfon Rigel agar di jemput.

🔱🔱🔱

Seorang gadis kecil menoleh ke arah sang kakak yang terlihat sibuk dengan laptop-nya. Lalu kembali menatap dua orang anak laki-laki yang sedang bertengkar di hadapannya. Mereka berada di sebuah taman yang dekat dengan perumahan disana.

"Udah ... udah ... belhenti! Jangan belantem!" Ia mencoba melerai keduanya, "Kyla gak apa-apa! Udah jangan belantem lagi," ucap gadis kecil lagi dengan mata berkaca-kaca.

Perkelahian terhenti. Kedua anak lelaki itu fokus kepada gadis kecil yang mulai terisak.

"Maaf, Ky. Jangan nangis."

"Aku juga minta maaf. Kyra jangan nangis."

"Ta-tapi jangan belantem lagi ya?" tanya sang gadis kecil yang memang belum bisa menyebut huruf-R.

"Iya. Janji."

Kalo gitu ayo kita main!"

"Ayo!"

Meski begitu diam-diam kedua anak lelaki itu saling melemparkan tatapan tajam.

Keadaan berganti. Namun masih di tempat yang sama. Taman dekat perumahan itu. Kali ini hanya ada sang gadis kecil dengan salah satu anak lelaki tadi.

Si gadis menoleh kebelakang sebentar dimana sang kakak yang seumuran dengannya bersama salah satu anak lelaki sebelumnya. Si gadis menoleh ke arah anak lelaki di hadapannya.

"Ky mau ikut," rengeknya pada anak lelaki di hadapannya. Anak lelaki itu menggelengkan kepalanya tegas.

"Gak boleh! Kyra gak boleh ikut."

"Tapi Ky mau ikut! Ky mau sama Al!"

Anak lelaki itu menghembuskan napas lelah. "Ar cuma sebentar aja kok. Jangan ikut ya? Nanti Ar beliin es krim disana."

Gadis kecil itu tetap menggeleng. Sang anak lelaki mengacak-acak rambutnya frustrasi. Tanpa sengaja ia berteriak kencang, "POKOKNYA KYRA GAK BOLEH IKUT!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 15, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SkyArt Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang