part 2

112 17 5
                                    


"Minggir, lo ngalangin jalan gue." Perintah Adrian yang merasa dihalangi oleh Raka yang berdiri di tengah-tengah pintu.

"Yee, santai aja dong! gangguin gue aja lu." balas Raka tak terima.

"Jangan gangguin adik gue! awas aja lo kalo sampe berani!" Ancam Adrian sinis. Alyn hanya terkekeh melihat kakaknya yang sangat protektif terhadap dirinya itu.

"Udah lah kak, pulang yuk Alyn capek nih." Rengek Alyn.

"Yaudah, ayo." balas Adrian. Kemudian mereka berlalu dan meninggalkan Raka yang masih berdiri di tempatnya tadi.

Akhirnya Alyn dan Adrian sampai dirumah mereka. Alyn langsung berjalan ke kamarnya. Karena lelah ia langsung melepas sepatu dan kaus kakinya kemudian membaringkan tubuhnya di kasurnya yang berukuran king size itu. Dia tiba-tiba memikirkan kejadian yang dialaminya tadi bersama Gavyn.

Saat memikirkannya wajah Alyn menjadi bersemu merah lalu ia memeluk guling yang berada disampingnya.

"Ih... apa-apaan sih ini. Kenapa gue kepikiran sama kak Gavyn terus coba." Ucap Alyn sambil terus memeluk gulingnya erat. Tiba-tiba ia menguap dan akhirnya dia terlelap dan masih mengenakan seragamnya tadi.

Waktu makan malam sudah tiba namun Alyn masih belum terbangun dari tidurnya.

Nia masih sibuk untuk menyiapkan makanan di meja makan. Adrian juga membantu mamanya.

"Sayang kamu bangunin adik kamu gih, kasihan dari tadi siang dia belum makan." Pinta Nia kepada anak laki-lakinya siapa lagi kalau bukan Adrian.

"Siap ma." Adrian lalu berjalan ke kamar adiknya itu. Tanpa mengetuk pintu ia langsung masuk kedalam kamar Alyn.

Adrian mendekati kasur Alyn dan mencoba untuk membangunkan Alyn dengan mengguncangkan tubuh Alyn beberapa kali namun usahanya gagal. Alyn masih belum bangun juga. Akhirnya muncul ide di kepala Adrian untuk membangunkan adiknya yang tidur seperti kebo itu.

"ALYN CEPETAN BANGUN!!... KEBAKARAN!!..." teriak Adrian. Sontak Alyn terbangun dengan posisi duduk dengan mata yang masih tertutup...

Dan sedetik kemudian ia membuka matanya lebar-lebar ketika menyadari apa yang kakaknya ucapkan tadi.

"Apa kak?? KEBAKARAN!!! Ayo keluar kak cepetan sebelum kita kejebak disini! Alyn nggak mau mati dulu, Alyn belum ketemu sama Jungkook, suami Alyn." Ucap Alyn setengah berteriak sambil bergegas siap-siap menyelamatkan diri. (O iya btw Alyn itu adalah fans dari boy band asal Korea Selatan yang bernama BTS).

Sontak perkataan Alyn membuat Adrian tertawa terpingkal-pingkal. Alyn bingung menatap kakaknya yang sedang tertawa.

"Kakak kenapa sih malah ketawa! ayo buruan keluar." Adrian masih tertawa melihat tingkah adiknya gara-gara ulahnya tadi.

Alyn menyeret kakaknya itu untuk keluar dari kamarnya. Ia berhenti saat melihat kedua orang tuanya yang masih tenang-tenang saja di meja makan.

"Loh papa mama kok tenang-tenang aja sih, ini kan lagi kebakaran, ayo buruan kita keluar!"ucap Alyn. Adrian hanya bisa menahan tawanya didepan papa dan mamanya.

"Adrian.." peringat Rama sambil menatap Adrian yang berusaha menahan tawanya.

"Maaf pa, ma. Alyn susah dibangunin sih, jadi Adrian bilang aja kalo lagi kebakaran." Kata Adrian yang langsung dihadiahi tatapan datar dari adiknya.

Tanpa aba-aba Alyn menggelitiki Adrian tanpa ampun untuk membalaskan dendamnya hingga Nia menghentikan mereka berdua.

"Udah-udah jangan berantem, makan dulu yuk." ucap Nia untuk melerai kedua anaknya itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 15, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aerilyn's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang