Chapter2

37 14 2
                                    


"Lo Eiza Alveno Baharsyahkan? gue Echa Olivia Farisha temen satu SMP lo, inget kan?" Echa memberanikan diri membuka obrolan.
"Entahlah" ucap Eiza tanpa menatap Echa sedikipun ia tetap terfokus pada buku kimia yang ia baca sedari tadi.
"Iya za dulu kita tuh satu SMP Eiza dikelas IX-1, Echa dikelas IX-4" jelas Echa tidak menyerah.
"Terus?" Eiza menjawab seperlunya.
"Eiza inget Echa kan?" tanya Echa.
"Ga" jawab Eiza ketus
"Sabar cha emang sikap Eiza udah kaya begitu dari dulu, sekarang emang Echa belum bisa luluhin hati Eiza, tapi Echa yakin suatu saat Eiza akan jatuh hati sama Echa" ucapnya dalam hati.
"Yaudah kalau gitu Echa balik ke gugus dulu ya za, Eiza jangan lupa jam 6 sore harus udah kumpul digugus masing-masing" ucap Echa seraya beranjak dari Taman belakang sekolah.

****
Pukul 7 malam
"Hai gaes, malam ini kita akan memulai acara jerit malam, kegiatan ini pertama kalinya diadakan ditahun kalian untuk karena itu saya minta kerja samanya, nanti kalian akan mencari 5 bendera yang warnanya sesuai dengan gugus kalian, semua kakak osis sudah menaruh bendera-bendera tersebut disuatu tempat nanti kalian tugasnya mencari bendera tersebut tetapi tidak boleh terpisah dari gugus kalian, apakan kalian sudah mengerti?" penjelasan ka Alvin
"Siap mengerti ka" jawab semua siswa-siswi.
"Oke saya hitung 1-3 kalian semua mulai mencari bendera di sekitar sekolah, 1.... 2..... 3..... mulaii" ujar ka Alvin.

****
Di gugus 8
"Inget ya gaes bendera kita warna biru, pasang mata kalian baik-baik jaga satu sama lain biar ga kepisah" ujar Darka selaku ketua gugus yang ditunjuk dadakan.
"Iya bang Darka ku, aku pegangan sama kamu ya bang Darka biar aku ga kepisah sama kamu" ucap Gilang sambil memegang erat tangan Darka
"Jiji bego" ucap Sandy dan Darka seraya menjitak dan mendorong badan Gilang bersamaan.

Dara dan Salsa melirik Gita yang mulai memperhatikan Gilang dengan senyum yang mengembang mereka berdua sangat yakin kalau teman yang baru mereka kenal ini jatuh hati dengan Gilang tetapi mereka membiarkannya sampai Gita sendiri yang menceritakan semuanya.

Berbeda dengan Echa iya sedang memperhatikan Eiza yang menatap teman- temannya datar, Echa sangat yakin bahwa Eiza ingin cepat mengakhiri kegiatan ini, akhirnya Echa segara cepat mencari keberadaan bendera tersebut agar kegitan ini selesai dengan cepat.

Echa mengangkat kepalanya keatas dan kalian tahu apa yang Echa temuin? ....
ya bendera berwarna biru pertama.

"Dar, Echa ngeliat benderanya itu ada diatas pohon" seraya menunjuk pohon yang ada di atas kepala mereka.
"Eh" ujar Dara sontak semua mengarahkan pandanganya ke Dara ya kecuali Eiza ia sibuk memandang langit malam.
"Tayo" lanjutnya dengan senyum sumringah. sontak semuanya terkejut dan ingin rasanya menjitak pala Dara bersamaan.
"B*ngs*t gue kira ada apaan" umpatan dari Gilang.
"Ngakak dong" balas Dara tanpa dosa.
"Maapin gaes tapi serius, liat keatas deh Echa menemukan bendera pertama kita"
lanjut Dara.
(sontak semuanya menghadap keatas tanpa terkecuali)
"Oke bagus cha tinggal 4 bendera lagi" ujar Darka.
"Lang ambil" suruh Eiza dengan tatapan datar.
"Lah ngapa gua sialan, Sandy noh" tak terima dengan yang diucapkan Eiza barusan.
"Oke-oke gue" balas Sandy pasrah.

****
lalu mereka melanjutkan perjalanan mereka sampai mereka menemukan 4 bendera

"Woi bocah kentang ada bendera gugus laen noh, kita umpetin kane nih" ajaran Gilang dengan senyum liciknya, yang mendapat anggukan semua anggota gugus ya mereka rasa kegiatan ini cukup membosankan maka dari itu ide Gilang dapat mengurangi kebosenan kita semua ya walau sedikit.

"Woi bantuin cari kayu bakal gali nih tanah" ucap Gilang.
"Bakal apaan bego, lo mao ngubur diri lo idup-idup" balas Sandy puas.
"Mao ngubur mulut lo biar ga banyak bacot" balas Gilang tak mau kalah.

Tiba-tiba tangan memegang kayu kecil terulur dihadapan Gilang, sontak Gilang mengangkat kepalanya.
ya siapa lagi kalu bukan Anastasya Gita
"Makasih Git" ucap Gilang
senyum diwajah semakin mengembang siapa sangka kalau Gilang mengingat namanya.
"Butuh bantuan?" ujar Gita menawarkan bantuan.
"Ga perlu Git nanti tangan lo yang putih dan mulus, semulus pantat bayi jadi kotor" jawab Gilang dengan senyum yang sangat tulus.

"Gombal aja terus nih malem punya lo berdua" ledekan anggota gugus 8 ya siapa lagi kalau bukan Sandy yang mengomandoi mereka semua.
"Selo aja selesai ni acara ge gue punya nomernya Gita, yakan Git" ucap Gilang percaya diri seraya berdiri setelah mengubur bendera gugus lain, mulut Gita terbuka sempurna ia tidak menyangka kalau Gilang akan mengeluarkan kalimat barusan.
"Eh.. i..ya eh eng..ga, hah apaan? ga tau ah" jawab Gita kikuk yang membuat semuanya tertawa melihat tingkah Gita.
"Gausah salting gitu deh Git, selesai nih acara abang Gilang minta nomer lo ya, inget loh abang Gilang ga terima penolakan" ledek Gilang berbisik ketelinga Gita.
sontak Gita terkejut sekaligus senang bukan main mendengar bisikan Gilang.

****
Lalu mereka menemukan bendera terakhir, mereka menemukan diatas tiang bendera mereka terkejut bukan main, mau ga mau mereka membuka ikatan tali tiang bendera dan menurunkannya dan melanjutkan perjalanan kearah mereka memulai kegiatan ini.

selesai mereka mencari bendera, mereka diberi waktu untuk istirahat sampai pukul 11:45 karena nanti pukul 00:00 akan ada acara api unggun sebagai penutup acara MOS tahun ini.

****
pukul 00:00
Semua siswa-siswi kelas X telah berkumpul dipinggir lapangan, ditengah api unggun sudah menyala.

ya seperti kegiatan api unggun biasanya ada yang bermain gitar dan bernyanyi nyanyi riang semuanya menikmati kegiatan malam ini dan mereka semua resmi menjadi  Siswa-Siswi SMA Nusa Harapan mulai Senin besok.

ya seperti yang dibisikan Gilang ia beneran meminta nomer Gita dan sudah dipastikan mereka memulai pendekatan mulai malam ini, Echa, Dara dan Salsa ikut bahagia melihat kegembiran yang tergambar jelas diwajah Gita, Benar seperti dugaan Dara dan Salsa bahwa Gita jatuh hati dengan Gilang sepanjang acara api unggun Gita menceritakan isi hatinya kesahabat barunya ini. Echa, Dara dan Salsa sangat senang Gita sudah mempercayai mereka untuk mencurahkan semua isi hatinya

Gimana dengan Chapter ke 2 ini?

Bonus chapter ini gaes:')

Ya maafin Authornya kalau ada typo yang bertebaran dimana-mana Author sangat-sangat berterima kasih yang sudah menyempatkan Baca, Vote dan Comment cerita gaje ini wkwk :')

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ya maafin Authornya kalau ada typo yang bertebaran dimana-mana
Author sangat-sangat berterima kasih yang sudah menyempatkan Baca, Vote dan Comment cerita gaje ini wkwk :')





EIZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang