"Mungkin saat ini tuhan sengaja membiarkannya sendiri lebih lama, agar dirinya terjaga dari orang yang salah, hingga pada saatnya, ia diberikan orang yang tepat oleh tuhan :')"Sebelum dibaca authornya mau bilang jangan lupa vote and coment ya kalo bisa si ya sebelum baca biar ga lupa.
selamat membaca.
"Bang Aldo..., nanti pagi anter Echa kesekoleh ya bang, Kalau naik bus keterminalnya jauh bang, Echa cape tiap pagi buru-buru takut telat kalo kata Dara mah Echa tiap pagi lomba maraton ama waktu" lirik Echa memesang wajah kasihan agar Aldo sang abang berbaik hati mengantarkannya sekolah.
"Kalo gue nganter lo dlu gue yang telat Echa, makanya cari cowo biar dianter jemput" ledek Aldo.
"Yaelah bang lo gitu ama gue, ini juga lagi berjuang dapetin bang" ucap Echa kesal.Ditengah percekcokan Aldo dan Echa datang Bunda dari arah Dapur.
"Ada apa si anak-anak Bunda kenapa ngobrolnya sampe kedengaran ke Dapur, coba cerita ama Bunda apa yang di ributin"
ujar Bunda seraya duduk diantara anak-anaknya."Bang Aldo Bun ga mau anter Echa sekolah nanti pagi, Echa cape bun 3 hari ini Echa lomba maraton sama waktu" lirihnya Echa ke Bunda.
"Sebentar ya Echa biar Bunda yang bujuk Abang kamu, Aldo ikut Bunda kekamar Bunda ya" ucap Bunda dan menuju kamarnya.
"Iya Bun" jawab Aldo cepat menyul Bundanya yang lebih dulu jalan menuju kamar.Dikamar Bunda
"Abang anter adiknya ya, kasihan Echa selama ayah kerja diluar kota Echa naik bus ke sekolah, Abang tau kan Echa punya penyakit jaga adik kamu bang, kamu pahamkan" pinta Bunda.
"Iya Bunda Aldo paham besok Aldo anter Echa, maafin Aldo ya Bun" jawab Aldo memeluk Bundanya erat, Aldo sangat hafal Bundanya, ia sangat sedih bila membahas masalah penyakit Echa, Aldo juga tau kenapa Bundanya mengajak ngobrol dikamar agar Echa tidak mengetahui bahwa dirinya sebenarnya sakit, Bunda tidak ingin memberitahunya sekarang karna Bunda tidak ingin senyum diwajah Echa tidak pernah ia lihat lagi bila mengetahui ini."Bunda" panggil Aldo.
"Iya Abang kenapa" sahut Bunda melepaskan pelukannya.
"Bunda istirahat ya, iya besok pagi sampai ayah balik dari luar kota Aldo yang anter Echa Bun, Aldo balik ke ruang tamu ya Bun" jelas Aldo.
"Iya bang, makasih ya bang udah ngertiin posisi Echa" ucap Bunda.
"Echa adik Aldo juga Bun, Aldo ga mau Echa drop kaya dulu lagi Bun" jelas Aldo.Bunda hanya bisa tersenyum melihat anak laki-lakinya yang satu ini Bunda tahu betul bahwa Aldo sangat menyayangin Echa adik satu-satunya yang ia punya.
"Aldo keluar ya Bun?" izin Aldo.
Bunda menjawab dengan anggukan kepala.****
Aldo kembali ke ruang tamu, sepeninggalan Bunda dan Aldo Echa tidak beranjak dari ruang tamu entah apa yang dilakukan gadis cantik itu sedari tadi.
"Cha" panggil Aldo.
Echa merasa terpanggil ia menangkap jelas wajah Aldo yang berjalan ke arahnya.
"Tadi lo minta gue anter lo besok ke sekolah kan?" lanjut Aldo.
"Iya bang, lo mau? kalo engga Echa naik bus aja" sahut Echa.
"Gue mau besok gue anter, sekarang lo balik ke dunia kodok lo, istirahat" ucap Aldo yang mendapatkan anggukan dari Echa dengan cepat."Sebelum Echa ke kamar Echa boleh minta satu permintaan lagi" pinta Echa.
"Apa lagi? banyak ya yang lo mau" ucap Aldo.
"Echa mau peluk abang boleh" pintanya.
"Sini" jawab Aldo seraya menyuruh Echa agar mendekat kepadanya dan mendekap di pulukannya. Dan Aldo sangat bersyukur ia masih bisa melihat senyum mengembang di wajah adiknya, ia tidak akan membiarkan senyum itu hilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
EIZA
Teen FictionSeorang gadis berparas cantik yang selalu ceria, jatuh hati kepada pria yang sangat irit berbicara kepada kaum wanita. Akan kah gadis ini tetap ceria ketika memperjuangkan pria tersebut? dan Bagimana cara gadis tersebut mendapatkan hati pria terseb...