Prolog

11 3 1
                                    

You raise me up
So I can stand on mountains
You raise me up
To walk on stormy seas
I am strong
When I am on your shoulders
You raise me up
To more than I can be

Suara lagu yang dikumandangkan earphone
Dylan membuatnya larut dalam lagu yang di-
putarnya sampai tidak sadar keadaan di sekitar-
nya. Sampai-sampai suara sahabatnya yang
memanggil-manggil namanya pun tidak ter-dengar olehnya.

"Dylan, Dylan. Oi Dylan. Woi!", suara Eva yang
sampai lelah memanggil - manggil Dylan pun tak terdengar olehnya.

Eva terdiam, memikirkan cara agar Dylan bisa mendengar suaranya karena sudah lelah
berteriak tapi tak kunjung terdengar suaranya.
Namun tiba-tiba dia merasa mendapat ide.

"NATHANAEL DYLAN!!", teriak Eva sambil mencopot earphone yang menempel di kepala Dylan sampai ia terlompat karena kaget. Dia pun berteriak saking kagetnya. Lalu Eva menempelkan earphone Dylan ke telinganya supaya tak mendengar teriakan Dylan. Dia pun terkekeh senang. Akhirnya dia mendapat akal juga, pikirnya.

"Woi,apa sih?! Berisik tau!! Ganggu orang lagi santai aja!! Bisa tuli aku nanti!!", teriak Dylan karena kesal. Kata-kata Dylan membuat Eva tertawa terpingkal-pingkal. Bahkan Ael dan Geby yang baru datang pun ikut tertawa karena merasa kejadian itu lucu. Sehingga perhatian Rian dan Mawar tertuju kepada mereka. Kenapa hanya Rian dan Mawar? Karena saat itu jam istirahat dan hanya Rian dan Mawar yang ada di kelas. Rian pun langsung memasang muka kesalnya, sedangkan Mawar ikut tertawa. Rian membenci Dylan padahal Dylan baik terhadap Rian. Rian tidak suka melihat Dylan senang atau bahagia.

"Hei, Dylan. Ga usah sok ramah deh. Bikin geli tau. Pangeran enak ya,banyak temannya!", ejek Rian. Namun telinga Dylan tetap panas meskipun sudah hafal sikap rivalnya itu. Rian adalah rivalnya Dylan di sekolah. Sama sama pintar, sama sama terkenal, sama sama murid kesayangan guru. Tapi entah kenapa Rian tidak menyukai Dylan.

Dylan hanya mendesah dan berhenti tertawa saat Rian selesai berbicara. Perasaannya saat itu menjadi sangat kesal. Bagaimana tidak kesal? pikirnya.

Namun, Dylan berpikir kembali. Dia teringat saat Rian mengatakan "Pangeran". Dia berpikir apa maksud kata "Pangeran" itu. Apakah ada hubungannya dengan sesuatu yang bersifat fantasi ?

The OmegaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang