THE DREAM

17 1 0
                                    

"Uaaaah, lelah sekali aku hari ini. Memang ya, guru tuh kalau ngasih PR ga kira kira. Ada biologi, fisika, sejarah, PPKn. Memang ya, ga kira kira. Mana Bu Via ngasih PR Sejarah esay semua. 30 soal pula. Dan jam berapakah sekarang? Ah,jam 12. Begadang lagi deh.... Yaudah deh tidur aja sekarang", sahut Dylan saking lelahnya karena selesai mengerjakan PR yang akan dikumpulkan besok. Dan ia pun tertidur dengan lelap.






****************



"Loh,dimana ini?. Kenapa aku bisa ada di sini?. Dan dunia apakah ini?. Kenapa disini makhluknya bermata biru semua? Oh ya, kan aku sedang tertidur. Berarti ini mimpi. Ya, ya ini mimpi. Aduh, siapa yang menabrak?", sahut Dylan sambil melihat orang yang menabraknya.

"Eh, Pangeran Nael?! Maaf yang mulia Pangeran Nael. Kenapa pangeran ada di sini? Bukannya pangeran harusnya ada di istana? Apakah mau saya antar ke istana? Oh ya dan perkenalkan nama saya Gibran", sahut orang yang menabrak Dylan.

"Eh? Siapa anda dan apa yang anda maksud dengan pangeran?", tanya Dylan kepada Gibran.

"Loh? Apa maksud yang mulia? Tentu saja anda adalah Pangeran Nael. Nathanael Dylan. Putra dari Raja Lendanel Druve", sahut Gibran.

Karena merasa tak punya pilihan lain, Dylan pun terpaksa mengikuti Gibran yang akan mengantar nya ke istana.Di tengah jalan, Dylan bertemu seseorang. Seseorang yang sangat mirip dengannya. Bahkan bisa dibilang sama persis. Mulai dari rambut mereka yang sama sama berwarna hitam, wajah mereka yang sama persis. Seakan tanpa perbedaan. Namun pakaian mereka berbeda. Orang yang Dylan temui itu berpakaian hijau, tetapi pakaian Dylan berwarna biru.

"Nael? Kenapa kamu disini? Apakah kau jalan jalan lagi? Dan siapa orang ini?", tanya orang itu.

"Dan bolehkah saya bertanya siapa anda?", tanya Dylan.

"Nael. Mohon jangan bercanda kali ini. Masa kau lupa pada kakak kembarmu? Niel. Nathaniel Dylan. Kakak kembarmu. Masa kau lupa?", sahut Niel yang ternyata adalah kakak kembar Dylan.

"Oh ya, betul juga. Hahaha. Aku hanya bercanda. Jangan dianggap serius Niel.", jawab Dylan yang pura pura mengerti penjelasan Niel.

"Wah, ternyata disini aku dipanggil Nael, bukan Dylan seperti di dunia nyata. Dan tadi kan dia bilang dia itu kakak kembarku? Seingatku kan aku tidak punya saudara. Tapi yasudahlah, namanya juga mimpi.", pikir Dylan dalam hati.

"Yasudahlah dan Nael, kau dipanggil ayah. Aku disuruh Ayah mencari anaknya yang sering keluyuran keluar istana itu. Kata Ayah, Ayah ada urusan penting denganmu dan denganku.", kata Niel sambil menunjuk Dylan dan dirinya sendiri. Dia pun mengantarkan Dylan. Dan ternyata Gibran sudah tidak ada karena takut menghadapi Niel. Niel memang terkenal karena dia menguasai tehnik berpedang dengan sangat baik.

Mereka pun sampai di istana Kerajaan Bulan. Dylan pun tercengang menghadapi besarnya istana itu. Itu lebih besar dari semua istana yang pernah dilihatnya. Dia berdiri disamping Niel. Niel pun bingung karena entah kenapa adik kembarnya itu merasa asing di sana padahal itu adalah rumahnya. Dan mereka pun bertemu ayah mereka. Sang Raja. Raja Lendanel.

"Ah, anakku Niel dan Nael sudah kembali. Aku ingin bicara dengan kalian. Nanti malam ada tamu dari 4 Kerajaan Angkasa. Ada Kerajaan Matahari sang pemimpin, Kerajaan Bintang, Kerajaan Awan, dan Kerajaan Petir. Ayah ingin kalian menyambut tamu tamu kita dengan baik. Supaya tamu tamu kita merasa senang di Kerajaan Bulan", sahut Raja Lendan. Dylan dan Niel mengangguk mengiyakan. Setelah Raja Lendan selesai berbicara Dylan pun langsung pamit untuk pergi ke taman istana. Niel pun ikut mengantar Dylan ke taman.

Dan lagi, Dylan tercengang melihat taman istana yang besarnya bukan main itu. Niel pun bingung karena adik kembarnya itu bereaksi seperti baru pertama kali datang ke istana itu. Padahal itu rumahnya. Niel memang sudah sering ke taman itu untuk menikmati pemandangan taman yang indah itu. Dan akhirnya dia pun bertanya pada Dylan.

"Nael. Kenapa kau merasa asing di Kerajaan Bulan? Bahkan kau tak ingat kalau istana ini rumahmu. Ada apa?", tanya Niel kepada Dylan.

"Umm, aku harus bilang apa? Masa aku bilang aku orang asing? Kan dia kakak kembarku. Oh, ya bilang saja aku hilang ingatan. Tapi aku juga harus minta supaya jangan diberitahukan kepada raja. Baiklah, begitu saja. Lagipula dia tidak akan beritahu kan?", pikir Dylan.

"Umm, Niel. Sepertinya aku harus memberitahukan ini kepadamu. Aku hilang ingatan Niel. Namun kurasa sebentar lagi akan kembali. Jadi jangan beritahu ayah, ya. Hanya kamu yang bisa aku percaya untuk memberitahukan ini", ujar Dylan.

"Aku tak tahu apa yang terjadi. Tapi baiklah, kusimpan rahasiamu", jawab Niel.

"Terima kasih", ucap Dylan dan sebuah serangan datang ke istana. Dan sebuah anak panah menancap di perutnya..............








"AAAAAAAAHHHHHHH" teriak Dylan saat panah itu menancap di perutnya. Namun, dia sekarang tengah terbaring di tempat tidur. Dylan benar benar bingung sekarang. Apa yang terjadi dengannya? Mimpi apa yang menghantuinya? Apakah itu suatu pertanda? Kalau itu benar, pertanda apa? Apakah Dylan akan segera sadar kalau dia itu Pangeran Kerajaan Bulan?











Hay readers. Maafkan The Omega yang updatenya lama banget. Semoga The Omega lain kali cepet updatenya ya..... Hehehe. Maaf lama update. Soalnya badan thor kurang sehat. Hehehe. Maaf ya, lain kali thor usahain update cepet. Bye bye

The OmegaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang