Oh, I'm So Tired

2 3 0
                                    

Setelah terbangun dari mimpinya, Dylan pun bersiap siap berangkat ke sekolah. Dan dia akhirnya sampai di sekolah dan memilih tempat duduk dekat jendela. Kenapa Dylan bisa memilih tempat duduk sesukanya? Karena Dylan biasa datang ke sekolah di pagi hari. Bahkan dia sering datang paling awal diantara teman temannya.

Setelah menunggu sekitar 1 jam, guru pun memasuki kelasnya dan mulai mengabsen. Dylan memperhatikan wali kelasnya saat mengabsen. Ya, wali kelas Dylan sekarang adalah Bu Via. Sampai akhirnya selesai waktu mengabsen dan saatnya memulai pelajaran. Pelajaran pagi itu dimulai dengan pelajaran Matematika. Dan pelajaran seterusnya sampai istirahat. Waktu istirahat tidak Dylan sia siakan. Karena dia ingin 'konsultasi' dengan sahabat sahabatnya tentang mimpinya yang aneh itu.

"Akhirnya selesai juga jam Matematika. Sampai pusing otakku mikirin rumus yang tadi", ucap Ael saat mereka duduk di kantin.

"Ya, akhirnya selesai juga. Rumus tadi bener bener luar biasa. Butuh nalar yang luar biasa" jawab Eva untuk perkataan Ael.

"Biasa aja tuh tadi rumusnya", sahut Dylan, Vian, dan Geby bersamaan.

"Oi Dylan, Geby dan Vian. Kalian tuh beda sama kita. Kalian tuh otak nya luar biasa", ujar Eva kesal karena perkataan Dylan, Geby, dan Vian.

Dylan, Geby dan Vian pun tertawa saat mendengar ucapan Eva. Eva pun memasang wajah kesalnya dan itu membuat mereka tertawa lagi.

"Aduh, oh iya teman teman aku kemarin mendapatkan mimpi aneh." ujar Dylan

"Mimpi aneh apa?", tanya Eva, Geby, Vian, dan Ael bersamaan.

Dylan pun menceritakan tentang mimpinya saat dia berada di Kerajaan Bulan. Saat dia bertemu Gibran,Niel, dan Raja Lendan.

"Dan entah kenapa aku merasa mimpi itu memberikan suatu petunjuk.", sahut Dylan setelah ceritanya selesai.

"Ya, itu mungkin petunjuk akan suatu hal.", jawab Eva.

Geby hanya terdiam saat Dylan menceritakan mimpinya. Ia memang sudah tahu kalau Dylan adalah Pangeran Kerajaan Bulan dan punya kakak kembar bernama Niel.

"Sudah saatnya ternyata.", ujar Geby dengan suara pelan.

"Sudah saatnya apa?", tanya Ael yang mendengar suara Geby.

"Sudah saatnya kita memesan makanan!", jawab Geby.

"Baiklah, ayo kita pesan makanan!", jawab semuanya serempak.

Setelah mereka selesai makan, mereka pun kembali ke kelas dan mengikuti pelajaran sampai waktunya pulang. Yah, dan seperti biasa Dylan dan teman temannya pulang paling akhir karena sesuatu hal. Dylan, Ael dan Vian sibuk bermain game sedangkan Eva dan Geby belajar bersama. Dan setelah puas bermain mereka pun pulang ke rumah masing masing.

Dan setelah Dylan sampai rumah, dia melihat pemandangan yang setiap hari dia lihat, yaitu saat kedua kakaknya menonton TV bersama. Dan tentu saja Dylan menyapa kedua kakaknya itu.

"Kak Ethan, Kak Rinn. Nathan pulang.", ucap Dylan dengan intonasi datarnya.

"Ya, adekku yang manis udah pulang.", sahut Rinn menjawab salam Dylan.

"Manis dari mananya? Orang mukanya ga ada ekspresi, kayak robot aja.", sahut Ethan.

"Berisik. Dasar kakak durhaka." sahut Dylan untuk kakaknya.

"Hei, adikku. Diam dan cepatlah ke kamarmu." sahut Ethan.

"Berisik dasar kakak durhaka. Lagian Nathan juga mau kekamar. Gimana sih? Ngegas amat!" sahut Dylan kepada Ethan.

Dylan pun langsung berjalan menuju kamarnya dan langsung menutup pintunya, dan tidak lupa mengunci pintunya.

'PLUKK'

Suara badan Dylan yang menimpa kasur terdengar nyaring. Dylan pun langsung menyetel badannya ke posisi nyaman di kasurnya.

"Oh, I'm so tired.." ucap Dylan saat sudah di posisi nyamannya. Ya, dia sangat lelah saat ini. Seharian di sekolah membuatnya merasa lelah. Dengan materi, rumus, menghadapi tingkah Ael yang membuatnya naik darah. Dan sekarang, dia ingin beristirahat. Pandangannya memburam, dan alam bawah sadar nya mengambil alih dirinya.

*********

"Nathan, bangun!"
"Nathan!"
"Nathanael!"
"Nathanael Dylan!"

Kelopak mata Nathan membuka perlahan lahan, mencoba mengumpulkan kesadaran. Ketika matanya terbuka, dia melihat sosok cantik. Ya, dan sosok itu adalah kakaknya. Kakak perempuannya, Rinn.

"Akhirnya bangun juga, mandi sana! Udah disiapin tuh makan malamnya," sahut Rinn.

"Ok," sahut Nathan.

"Ngapain masih di tempat tidur?! Mandi sana!" teriak Rinn ke telinga Nathan.

"Iya astaga. Ga usah ngegas ngasitaunya. Ini juga mau turun dari kasur," sahut Nathan.

"Iya, mandi sana," sahut Rinn.

"Ya," sahut Nathan dan dia pun menuju ke kamar mandi.

***************


"Bagaimana? Apakah putri dari Kerajaan Bintang tau bahwa dia adalah seorang Maiden?" tanya seseorang.

"Belum, bahkan dia belum tahu kalau identitasnya adalah Putri Kerajaan Bintang," jawab orang yang ditanya.

"Baiklah, kita harus siapkan rencana untuk menangkap sang Maiden," sahut orang pertama.

"Baiklah. Sesuai perintahmu," sahut orang kedua dan dia pun beranjak pergi....





Ternyata Eva adalah seorang Maiden! Apa itu Maiden? Dan bagaimana kelanjutan cerita The Omega? Teruskan membaca The Omega ya~







"Pojok Levi"

Hay readers, maaf sebesar besarnya karena The Omega lama updatenya. Levi sibuk dengan tugas sekolah soalnya. Jadi mohon maaf sebesar besarnya. Oh ya, sebagai permintaan maaf, Levi bakal kasih sedikit spoiler buat cerita selanjutnya. Dylan akan tahu kalau dia adalah Pangeran Kerajaan Bulan. Jadi terus baca The Omega ya. Vote, Kritik, dan saran selalu ditunggu

The OmegaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang