3 Tahun masa SMA, tinggal besok hari. Hari perpisahan sekolah. Hari dimana berakhirlah semua cerita kehidupan yg biasa dilakuin di SMA, berpisah bareng teman, sahabat, guru, bahkan orang-orang tersayang masa SMA. Mulai hari itu, akan jarang sekali bertemu lagi, kalaupun ingin bertemu pasti harus janjian dulu, itupun kalau ga sibuk.
Ga ada lagi yang namanya datang harus jam 7 pagi, tiap hari senin upacara dan kalau terlambat datang pasti upacara depan pagar, pemeriksaan atribut sekolah, sampai pemeriksaan rambut buat cowo-cowo, kalau panjang pasti kena petal . Dan yang paling sedih udah ga bakal pakai seragam putih abu-abu lagi, dan bakal terganti sama almameter universitas masing-masing.
Benar adanya kalau masa SMA itu masa yang paling berkesan, paling seru, dan paling indah .
Selamat tinggal masa SMA.--
Diana baring di kamarnya, sambil ngebaca undangan perpisahan yang tadi pagi dibagi pas sekolah, Diana ngerasa sedih banget bakal pisah bareng teman cewenya yg bawel kaya ica sama veda, Guru kesayangan Diana, Bu ina. Dan yang paling bikin dia sedih, dia bakal pisah sekolah bahkan beda negara sama Aditya. Aditya bakal kuliah di salah satu universitas di Malaysia dan Diana tetap di Indonesia, cuma Diana ke luar kota, Diana bakalan kuliah di UGM, Yogyakarta, itulah yang membuat kesedihan Diana menjadi-jadi. Rasanya Diana gamau hari perpisahan itu ada, Diana gabisa bayangin gimana rasanya berpisah sama mereka semua.
Tapi ada sebuah pepata mengatakan "Dimana ada pertemuan, disitu ada perpisahan" yang menyadarkan Diana, kalau berpisah itu bener-bener ada, dan bakal terjadi. Diana mengambil hp yg dari tadi hanya di diamkan begitu saja, Diana membuka galeri fotonya dan melihat foto-foto semasa sekolah, tak sadar air matapun mengalir di pipinya. Diana menggeser terus- menerus layar hpnya, melihat foto-foto yang ada di galerinya, sampai pada akhirnya Diana berhenti di salah satu foto dirinya dan seseorang yg disukainya, Aditya. Diana kembali memikirkan bagaimana hari-hari yg dia jalani tanpa Aditya, jarak yg begitu jauh menjadi penghalang mereka saat ini.Diana: tess!!
Aditya: uy, kenapa prill?
Diana : gapapa, tadi aku tes jaringan doang.
Aditya : halah, alesan. Kangen yak wkwkw
Diana : idihh pede banget dah
Aditya: hmm yaudah sih, terus kenapa chat, tumben banget
Diana : nda kenapa-kenapa si, oiya btw besok udah hari perpisahan aja. Rasanya baru kemaren ngumpul formulir masuk SMA :(
Aditya : iya nih, kaya baru aja aku pakai seragam putih abu-abu yg bikin kegantengan ku nambah.
Diana : lahh jadinya malah muji diri sendiri.
Diana : oiya, besok datang kesekolah sama siapa? sama mama?
Aditya : kayanya besok aku gabisa datang deh .
Diana : haa? kenapa. Besok hari terakhir buat ketemu sama mereka semua, dan kau malah ga datang.
Aditya : Aku mau ngurus paspor aku prill, nda lupa kan kalau aku bakal kuliah di Malaysia, jadi harus bikin paspor biar kesana.
Diana : kenapa baru ngurus sekarang, dan kenapa harus besok sih.
Aditya: karena dari pihak sana nyuruh aku datang besok ita, buat ngelengkapin data-datanya.
Diana : gabisa ditunda gitu, besok hari perpisahan sekolah dan kau ga datang:( .
Aditya : gabisa April, kalau aku nunda, bakal lama lagi jadinya . Nanti aku lambat daftar kuliah gimana?
Diana : yaudah terserah si.
Aditya : loh kok malah marah gini si, pril biarpun besok hari terakhir ketemu. Bukan berati hari terakhir juga buat kita ketemu, kan aku masih semingguan lebih disini. Masih banyak waktu la buat bareng-bareng.
Diana : iya-iya, udahlah aku mau tidur .
Aditya : good niteDiana hanya membaca saja pesan dari Aditya, karena dia terlanjur kesal Aditya tidak datang besok di acara perpisahan sekolah.
Diana semakin sedih, karena selain berpisah dengan teman-temannya, day juga bakalan pisah Bareng Aditya. Waktu mereka bisa sama-sama cuma tinggal seminggu lagi. Tak terasa air mata mengalir di pipi Day.Alarm pukul 05.00 berbunyi, Diana bersiap-siap untuk acara yg spesial hari ini, acara perpisahan sekolah. Diana bangun sepagi itu supaya dia terliat perfect. Sehabis mandi, Diana sholat subuh. Kemudian memakai baju yang sudah disiapkannya jauh-jauh hari. Disamping itu, Diana telah memberi tahu mamanya, supaya bersiap-siap untuk acara hari ini. Diana menggulung rambutnya ke atas, dia pun mulai menancapkan foundation, concealer, bedak , blashon , lipstik maskara , pensil alis dan semacamnya untuk mempercantik wajahnya . Diana menolak makeup di salon, karena dia takut tidak sesuai yang dia mau, Diana juga sangat ahli dalam makeup, makanya dia lebih memilih makeup sendiri. Selesai dia memoles wajahnya, dia mulai memilih warna jilbab yg cocok dengan baju dress navy yang ia pakai, akhirnya ia mengambil jilbab pasminah bewarna abu-abu karena Diana lebih suka warna yang kalem. Diana memasang jilbab mengikuti tutorial yang dia lihat di youtube. 90 % penampilan Diana selesai, tinggal pakai hils yg tidak terlalu tinggi.
Diana memanggil mamanya saat keluar kamar, ternyata mamanya juga sudah siap, mama memuji Diana, karena hari itu dia cantik sekali. Jam 08.00 Diana dan mama bergegas ke hotel plaza tempat berlangsungnya acara perpisahan sekolah, setelah tiba disekolah, Diana mendapat pujian dari teman-temannya karena kecantikannya hari itu. Tibalah acara dimulai, tiba-tiba 1 pesan masuk dari Aditya.Aditya : Hai prill, nikmatin acaranya sampai selesai ya, jangan banyak nangis biar ga luntur makeup nya, kau pasti cantik banget hari ini. Maaf aku gabisa datang :)) .
Diana hanya membaca chat dari Aditya, dia gamau sedih karena Aditya ga datang, Diana gamau merusak moodnya untuk hari ini. Hari ini penuh isak tangis, dari semua orang, baik guru, teman, bahkan orang tua siswa juga meneteskan air matanya hari itu. Diana mengajak semua teman-temannya untuk foto bersama . Diana tidak mau meninggalkan 1 moment pun untuk hari ini. Tiba-tiba ada lagi 1 pesan chat dari Aditya.
Aditya : April keluar gih, aku di depan.
Diana : Ha? depan mana. Bukannya lagi ngurus paspor.
Aditya : Udah cepet sini, di depan pintu utama hotel.
Diana: tunggu yaaDuana izin sama mama kalau dia mau keluar ke pintu utama, karena dia mau temui Aditya.
Diana tidak bisa menahan tangisnya saat melihat Aditya didepannya, Diana menangis sejadi-jadinya di depan Aditya, Diana bener-bener tidak kuat menahan sedihnya jika ia juga harus berpisah dengan Aditya, Aditya mencoba menenangkan Diana yang sedari tadi menangis."April, udah dong jangan nangis mulu, aku datang bukan buat ngeliat april nangis" -ucap aditya berusaha menenangkan
"april gabisa kalau nanti juga berpisah sama Aditya, gabisa"-ucap Diana lirih
"jangan gitu pril, ini mungkin udah takdir dari-Nya , kita harus terima itu. Lagi pula kan teknologi udah canggih, kan bisa kontak-an". -Aditya
"iya tapi beda kan, yg ketemu langsung sama lewat hp".-Diana
"ih jawab mulu, udah yuk masuk kedalam nanti mama nyari".-AdityaAditya dan Diana masuk ke dalam hotek, kembali menikmati acara sampai selesai.
-----○-----
Happy reading❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Diana & Aditya
Teen Fictionkalian tau? pernah denger? kalau ga ada persahabatan yg murni antara perempuan dengan laki-laki. Ga ada. Kenapa aku bisa bilang ga murni?. Ya karena nanti pasti ada timbul rasa yg bisa dibilang "suka atau jatuh hati ke sahabat sendiri", antara kita...