Tuan katak,
Ini tahun terakhirku.
Setelahnya menuju 18
Katanya Tuan katak sedang berada di sekitar danauku,
Dia akan mengunjungiku,
Tepat di hari perpisahanku dengan warga yg ada di dekat danauku.
Termasuk 4 yg tidak lengkap.
Hingga menghasilkan beberapa gambar untuk di abadikan.
Sekarang Tuan katak tidak malu malu untuk berfoto,
Tidak seperti dulu saat dia menepis tangis berpamit haru dan berpura-pura tersenyum manis.
****Asmara Tuan Katak***
Tuan katak pernah bercerita kepadaku. Katanya ia menyukai sebuah danau,
Danau itu sering di lihatnya, kadang ia juga suka memperhatikannya dari kejauhan.
Kata Tuan katak
Ia akan menemui danau itu ketika tiba waktunya.
Tuan katak hanya akan menghiasi danau itu dengan teratai spesialnya.
Yg kelak teratai itu tidak ada yg gagal dalam menghasilkan bunga yang indah.
Kata Tuan katak.
Danau itu spesial. Di biarkannya danau itu menyendiri,
Tuan katak memang tidak pandai bernyanyi,
Tapi ia pandai menyimpan rahasia.
Sudah beberapa kali aku menerka,
Sedikitpun tidak di beri celah agar aku benar menebak.
Katanya ini rahasianya dengan Tuhan.
Jadi aku tak pula berhak tahu.
Kalau nanti aku dapati orang itu adalah teman dekatku.
Aku akan membuatkannya sebuah puisi.
Yg didalamnya banyak kuseduh dengan sajak berkualitas.
Dengan nada yang indah.
Karna aku tahu danau itu amat beruntung di kehidupan selanjutnya bersama Tuan katak.
Nanti kalaupun tiba waktunya,
Kalaupun aku tak sempat berkunjung, akan kubagi sebuah terataiku untuk danau beruntung itu.
Teratai yg juga spesial dariku. Walaupun jika di banding dengan teratai milik Tuan katak, pastinya aku akan kalah.
Eits, tapi teratai ini berisi kisahku bertemu Tuan katak. Setidaknya lewat teratai ini temu untuk mengucap selamat tergantikan. Doa beriring harap tersampaikan.
Tapi Tuan katak
Tidak ingin terburu-buru.
Baiklah,
Aku hanya merencanakan kalau kalau Tuan katak, sudah jauh dari danauku.
Jadi aku berniat menitipkan nya saja.
