Part 1 <Pertemuan>

91 18 21
                                    

"Seperti kata pepatah , setiap kali ada
Pertemuan pasti ada perpisahan"

Datang akan pergi
Lewat kan berlalu
Pasang akan surut
Bertemu akan berpisah

Rani tidak suka dengan pelajaran matematika sebab rumusnya terlalu rumit, maka dari itu dia selalu tidak masuk ketika pelajaran matematika berlangsung, dia selalu memberikan alasan untuk pergi izin ke toilet namun bukannya pergi ke toilet justru dia malah pergi ke kantin bersama temannya.

Seperti sekarang ini, Rani tengah tertidur pulas di kantin, dia tidur di bangku panjang dengan wajah yang ditutupi koran, dia selalu meminjam koran dari Kang Ujang yakni penjaga kantin yang menjual mie ayam di kantinnya.

Kang Ujang sudah terbiasa dengan kehadiran Rani yang selalu keluar kelas saat jam pelajaran apalagi dengan kebiasaannya yang selalu tidur di kantin .

"Ra ... Ra bangun" ucap Clara yang dari tadi mencoba untuk membangunkan Rani yang tengah tertidur.

"Kenapa si La , ganggu aja" sahut Rani dengan menggaruk-garukan kepalanya yang tidak gatal .

" Udah pergantian jam nih, sekarang jamnya Pak Dadang"

Kesal dengan tingkah sahabatnya itu, Clara mendorong tubuh Rani hingga dia terjatuh "iya, iya gue bangun" sahut rani dengan malas

"nah gitu kek dari tadi!"

Mereka pergi meninggalkan kantin setelah Rani mengembalikan koran yang di pinjamnya. Rani dan Clara memang sudah berteman dari kelas 4 SD.

Saat itu Clara adalah murid pindahan dari SD lain yang kebetulan duduk sebangku dengan Rani, maka dari itu mereka berdua sangat akrab. Bahkan sampai saat ini mereka masih sekelas di SMA Tunas Bangsa yakni di kelas XII IPA 1.

«rakananta»

KRING !!! KRING !!!

Bel pulang sudah berbunyi tetapi Rani dan Clara tak kunjung beranjak pergi dari tempatnya, sudah 10 menit mereka seperti itu tanpa melakukan apapun, hanya suara - suara kecil yang menemani kesunyian mereka .

"La, lo ngerasa nggak hidup kita datar - datar aja?"

Clara yang tidak paham dengan ucapan Rani pun malah bertanya "maksud nya Ra ?" Ucap Clara dengan hati - hati.

"ya maksud gue, hidup kita kayak nggak ada yang baru, bayangin aja kerjaan kita setiap hari cuma bangun tidur, sekolah, pulang, makan, mandi, tidur, trus aja begitu".

Clara semakin tambah bingung dengan kalimat-kalimat yang di ucapkan Rani, pasalnya Rani tidak pernah sedewasa ini dalam berbicara.

"Ya mau gimana lagi Ra, namanya juga hidup syukuri aja apa yang ada".

Teguran guru memaksa Rani dan Clara untuk menyudahi pembahasan mereka. Mereka beranjak dari bangku masing-masing untuk keluar dari kelas.

«rakananta»

"Kak ... kakak , bangun udah pagi nanti kamu kesiangan" ucap bunda dengan penuh kesabaran.

Sebenarnya bukan hanya kali ini saja bunda sabar terhadap sikap anaknya yang pemalas apalagi jika untuk membangunkannya rasanya butuh banyak tenaga yang terkuras.

RAKANANTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang