"Jangan berlebihan , saya tidak sedang
Memberikan harapan , saya hanya penasaran""Eh ... kakak udah pulang , kok tumben cepet banget ?" Tanya bunda dan segera menghampiri anak sulungnya itu
"kan biasanya Rani emang pulang jam segini , kok bunda jadi pelupa sih" baru saja salsa ingin membalas kalimat - kalimat itu , tetapi ada suara lain yang terdengar .
"Ra ... ayah sama bunda mau ngomong sama kamu" seketika suana menjadi tegang , karena keseriusan nada bicara ayahnya .
"Kenapa yah ? Kayaknya serius banget"
Saat ini Rani , Aldo , Salsa dan Indri tengah berkumpul di ruang keluarga bak sidang di pengadilan.
Aldo memberi kode kepada indri untuk segera memulai pembicaraan .
"Ra , In , maaf sekarang bunda dan ayah udah nggak bisa sama - sama lagi" ucap Salsa dengan perkataan yang sedikit terbata - bata .
Sebenarnya dia tidak tega melihat anak - anaknya menangis seperti ini tetapi mau bagaimana lagi , ini sudah menjadi keputusan dirinya dengan Aldo , keputusan yang tidak bisa diganggu gugat .
Mendengar penjelasan Salsa tadi air mata Rani seketika jatuh dari matanya "kenapa bun ! Kenapa ! Kenapa kalian harus pisah !"
Dia tak habis pikir dengan keputusan kedua orang tua nya itu , padahal selama ini keluarganya terlihat baik - baik saja tanpa adanya masalah .
"Kenapa bunda sama ayah diem aja ! Apa semua ini karena bisnis !?"
Rani sudah tidak bisa menahan semua emosi nya yang sudah meluap - luap .
"Bukan begitu Ra , ayah sama bunda emang udah nggak merasa cocok , lagian kalian masih bisa hidup tanpa kami , karena semua fasilitas akan kami tanggung , jadi kalian nggak perlu capek - capek untuk kerja , cuma bedanya , ayah sama bunda tinggal terpisah" jelas Aldo .
"Ini semua demi kebaikan kalian" ucap Salsa dengan senyuman yang menghiasi wajahnya , senyuman itu tampak terlihat tidak alami , bahkan terlihat sangat dipaksakan .
"Yang kami butuhkan itu kasih sayang dari kalian , bukan harta kalian !" Teriak Indri , lalu segera menaiki tangga untuk pergi ke kamarnya .
"Jujur , Rani kecewa sama bunda dan ayah" lalu meninggalkan Aldo dan Salsa di tempat itu .
Rani segera memasuki kamarnya dengan sedikit membanting pintu lalu segera berbaring ke tempat tidurnya .
Dia tak habis pikir dengan pemikiran kedua orang tuanya itu yang tanpa memikirkan perasaan Rani dan Indri .
"Kenapa sih hidup gue harus kayak gini !" Grutu nya dalam hati dengan air - air yang selalu keluar dari matanya , lalu terlelap .
«rakananta»
"La , Rani mana ? Biasanyakan bareng sama lo kalo ke kantin" tanya Zella sambil membawa mangkok yang berisikan bakso , lalu duduk disamping Clara
"Rani udah seminggu nggak masuk sekolah . Katanya si sakit" . Jawaban itu hanya di balas dengan anggukan dari Zella
" giamana kalo pulang sekolah nanti kita ngejenguk Rani ? " usul Zella dengan bersemangat
"oke , nanti lo nyamperin ke kelas gue aja pas pulang" .
Zella dan Clara meninggalkan tempat duduknya untuk segera pergi ke kelas nya masing - masing .
«rakananta»
Clara segera menghampiri Arka yang tengah membaca buku fantasi kesukaannya .
"Arka , pulang sekolah nanti lo mau ikut gue sama Zella ke rumahnya Rani nggak ?" tanya Clara dengan nada membujuk .
KAMU SEDANG MEMBACA
RAKANANTA
RomanceJika di lihat - lihat kamu memang bukan orang yang tampan seperti kaum - kaum adam lainnya , tetapi yang membedakanmu dengan yang lain adalah ketulusanmu saat berbicara denganku . Suaramu begitu berat bagi kaum hawa yang mendengarnya tetapi tawamula...