Aku menelisik seonggok lengkanas
Darinya kudapati sekian banyak celoteh
Sedikit jua tentang busuk dunia kelam
Kelakarnya membekuk rasa sungkan
Diamnya berlagak tenang
Aku menelisik secuil penjaja
Darinya kudapati banyak penjajahan
Entah pribumi atau kadang tuan dompet tebal
Molek menahan hasrat dara
Kerling tanda penuh tanya
Aku coba menerka
Apa-apa saja yang disinggahi ia
Lalu aku menelisik asik pada para pekerja
Darinya kudapati keluh kesah
Tubuh yang kian membunuh usia
Raga yang semakin renta digagas dahaga
Ia tertawa,
menertawakan dirinya beserta dunia
Aku tertawa,
Menertawakan kepala yang hanya berunjuk pada dirinya
Telisikku mampir pada sebuah drama
Bukan karena menyerah
Tapi karena hati yang mulai menghitam
Telisik menelisik menepi mengelu masa lalu
Aku berhenti menelisik dirimu
Karena aku tahu yang kudapati hanya ketiadaan
Dan berhentilah menangis
Jiwamu takkan pernah bermain
Aku membiru memburu kasih
Diam dan tak berdalih