"Kau pernah bermain peran di cerita ku dengan sangat dramatis dan romantis, namun di ceritaku aku hanya pemeran pembantu".
Yah sayang nya memang begitu, aku hanya sasaran jenuh mu, hanya sekedar pembunuh waktu. Yang kau singgahi kala kau sendu.
Harusnya dari awal aku sadar, aku menyediakan bahu hanya untuk menghiburmu, menggenggam mu hanya untuk menenangkan mu. Namun nakalnya aku malah jatuh kepada mu.
Ah sial kenapa rasa ini malah tumbuh, ujungnya kita sama-sama tahu jika kita pasti akan jenuh.
Rasa yang tak bersarang begitu lama dan telah kadaluarsa, haha.