lima

5.4K 584 59
                                    


" Youbbuseo..... "

Jantungnya seakan berhenti bekerja memompa kan darah di dalam tubuhnya.  Suara halus itu kembali menggetarkan jiwa nya. Sejenak terbayang lagi kenangan masa lalu saat mereka masih menjalin kasih sewaktu masih sama sama menempuh pendidikan dulu. Namun lamunan itu kembali di buang nya jauh saat Dia sadar bahwasanya semua itu kini hanya masa lalu.

Menarik nafas sejenak sebelum akhirnya menjawab suara dari seberang sana.

" By........ Ah.... Mbian.. Maksudku Jungkook... " Merasa bersalah Taehyung saat lidahnya salah masih mengeluarkan panggilan sayang yang dulu selalu di gunakannya untuk memanggilnya sang mantan kekasih.

" Tak apa Tae.... Tak perlu mengubahnya.. Tetap panggil aku dengan sebutN itu.... " Perintah Jungkook dari seberang sana.

" Tapi ini tak pantas.. " Balas Taehyung lemah.  Karna jujur dia sendiri masih tetap ingin memanggil nama Jungkook dengan sebutan Baby.

" Ku mohon tetap seperti itu... Please..... " Suara memohon dari seberang sana seakan membuat Taehyung tak tegur untuk tidak mengabulkan.

Hening melanda keduanya.  Seakan sibuk dengan fikiran masing masing.  Jungkook sibuk berfikir bagaimana caranya dia akan bercerita pada Taehyung, mulai dari mana ataukah langsung saja. Tapi dia sendiri khawatir akan tanggapan Taehyung. Nanti di kira dia Taehyung malah akan balik menertawakan nasibnya.

Sementara di sisi lain Taehyung juga di landa gelisah.  Ingin berkata jujur kalau dia rindu dan ingin bertemu. Tapi mengingat kembali bahwa dia bukan lagi sang pemilik hati membuat nya urung.

" By..... Bagai mana kabarmu...? " Akhirnya Taehyung berhasil memecah kesunyian yang terjadi beberapa menit itu.

" Baik... tae... Aku baik baik saja"  Jawab Jungkook lembut kala itu.

" Baguslah... "

Obrolan ringan via telpon pun akhirnya mengalir dengan sendiri nya.  Di seling tawa ringan yang ternyata mampu menyejukan jiwa keduanya. Rasa rindu yang sama sama bersemayam di hati mereka sedikit banyak terobati sudah akibat percakapan ringan itu.

Setidaknya di dengar dari derai tawa Jungkook dari seberang sana boleh kah Taehyung beranggapan kalau mantan kekasihnya itu hidup bahagia? 

Tebakan itu mungkin  saja akan selalu di anggap benar oleh Taehyung.  Kalau saja detik selanjutnya dia bisa mendengar suara ketakutan  dari Jungkook di seberang sana seiring di dengarnya suara besar lain yang terdengar agak jauh namun masih bisa di dengar jelas oleh Taehyung di seberang sana. Dan saat dari sini dia tau bahwa orang terkasih nya menderita.

" JUNGKOOK... SIAPA YANG KAU TELPON HUH.....? "

Dan suara cletak menandakan ponsel sudah menyentuh lantai pun terdengar,  beruntung sambungan telepon  belum terputus sehingga Taehyung bisa dengan jelas mendengar apa yang sedang terjadi di seberang sana.














"AAAA.... AMPUNNN... AMPUNNN.... CUKUP HYUNG... INI SAKIT... "

Itu lah sebagian kalimat yang masih mampu di dengar Taehyung dari seberang sana, yang mana menyadari kalau apa yang di katakan Jungkook tadi soal rumah tangganya itu adalah bohong belaka.  Karna di sini jelas sekali dia mendengar derita kesakitan Jungkook yang entah di perlakukan seperti apa oleh suami nya. Bunyi gebukan dan dentuman keras masih terdengar jelas oleh Taehyung. Membuat dia seketika meradang menahan amarahnya tak terima jika seseorang memperlakukan Jungkook sebegitu buruk.

But I Still Wont You...(end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang