dua

7.6K 651 51
                                    

" Berikan aku satu gelas lagi.... " Ucap Jungkook pada bartender di sebuah diskotik itu.  Dan sang bartender hanya mampu menggedik kan bahunya, seolah enggan mematuhi perintah pelanggannya karna di lihat dari kondisinya kini sang pelanggan sudah mabuk berat. Mata merah dan keringat mulai bercucuran di sela sela halus poninya.

Jungkook nyaris saja tumbang kebelakang kalau saja tangan kekar seseorang tak menahannya. Berusaha agar tubuh oleng Jungkook tak terjatuh.

" Gwenchana....? " Ucap lelaki itu sambil tetap menahan tubuh Jungkook yang kalau di katakan memang terasa sangat berat.

Di sisa kesadarannya Jungkook masih bisa melirik orang yang tengah membantunya berdiri kini.

" Nugu..?  " Malah balik bertanya pada lelaki itu.

Menarik nafas kasar sejenak sadar akan lawan bicaranya ini sudah teler.

" Tentu saja kau... " Jawabnya.

Beralih tertawa kecil dan menjawab di sela tawanya.

" Tentu saja aku baik baik saja... Memang kau pikir aku sedang sakit begitu... Hahaha... Jangan bercanda.. Aku bahkan sudah kebal akan rasa sakit akibat dia yang tak pernah mau mengerti akan diriku... Hahaha... Heheh... Heii.. Kau tau.. Aku bahkan sudah mengancamnya... Tapi nyatanya dia sama saja... Tak peduli padaku.... Hiks... Hiks... " Tangis Jungkook di akhir kalimatnya.

" Di mana rumahmu...? "













Sakit yang masih menghantam kepalanya di pagi ini nyatanya tak membuat Jungkook melalaikan tugasnya sebagai seorang Bruder. Sedikit menahan ringisannya Jungkook melangkah memasuki rumah sakit tempatnya bekerja.

Namun baru bebrapa langkah kakinya memasuki koridor rumah sakit suara seseorang membuatnya harus berhenti sejenak.

" Sudah baikan...? " Tanya pria itu

Jungkook berusaha mengingat siapa yang kini ada di depannya,  namun nihil sama sekali tak ada bayangan yang menyangkut pria itu. Namun dia sendiri tak mengerti kenapa kepalanya malah mengangguk kecil seolah menjawab pertanyaan pria itu.

Sadar akan raut wajah keheranan dari lawan bicaranya Pria itu terkekeh sejenak lalu mengeluarkan tangan yang sedari tadi bersarang di kantong celananya.

" Ji Chang Wook... Aku yang semalam mengantarmu pulang... Kau mabuk... " Ucapnya sambil mengulurkan tangan tanda ingin berkenalan.

Berharap Jungkook membalas...? 

Tunggu kiamat saja.

Yang ada pemuda Jeon itu hanya memasang ekspresi datar dan malah berlenggang meninggalkan si Pria yang tadi sudah menyebutkan namanya.  Tapi Jungkook bukanlah tipe orang yang tak tau diri.  Sempat mengucapkan " Kahmsahammida " Tanpa embel embel lain dan berakhir dengan wajah kebingungan seorang Ji Chang Wook. Lalu sejenak kemudian berubah menjadi seringaian.

" Menarik... " Ucapnya lalu jua berlalu meninggal kan koridor itu.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
But I Still Wont You...(end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang