tiga

6.1K 599 84
                                    



Berharap mommy bakalan nulis Rate M Kookie ma Chang Wook...?  Nangis darah pun mommy gak bakalan mau...
Lhaa baca ff yang Kookie atau Tae nge sex sama yang laen aja mommy gak mau... Apa lagi nulis...
Hehhe jadi " Malam pertama Kookie " Cukup di kepala kalian aja... Silahkan berfantasi..


Ini alur cepat.













Kehidupan pernikahan yang di impikan Jungkook nyatanya jauh dari kata bahagia.  Meski dia sudah mencoba sekuat tenaga melupakan sosok Kim Taehyung dalam  kehidupannya.  Belajar menerima dan mencintai laki laki yang bermarga Ji yang kini menjadi suaminya.  Meski tak di pungkiri bayangan wajah Taehyung akan selalu menghantuinya kala dia sedang bertugas menjadi seorang istri yang baik di atas ranjang.

Masih teringat jelas di benak Jungkook bagaimana bulir bening nya bercucuran kala Chang Wook berhasil menembus pertahananya. Rasa sakit di bagian bawah tubuhnya tak sebanding dengan rasa sakit yang dia rasakan di bagian dada kirinya.  Terlebih lagi Chang Wook tak melakukan feroplay  sama sekali.  Langsung ke inti walaupun sempat melalui beberapa scene di bagian mulut. 

" Tae..... " Nama itu hampir saja dia ucapkan di sela aktifitas sang suami yang kini tangah menghujatnya dengan hentakan.  Bukan desahan namun jerit pilu tertahan memanggil seseorang yang mungkin saja bisa datang membawanya menghentikan semua kegilaan ini.

Menyesal...? 

Mungkin itu satu kata yang benar benar Jungkook rasakan saat ini.  Namun apa di kata nasi sudah jadi bubur tak mungkin bisa di kembali kan.







Kehidupan semakin berubah kala Chang Wook ternyata di berhentikan dari pekerjaannya.  Tak jelas apa alasannya Jungkook pun tak mau bertanya.  Sedangkan dia sendiri sudah lama berhenti menjadi seorang Bruder. Tentu saja atas perintah Chang Wook saat itu.
" jadi istri yang baik saja di rumah " Ucap nya kala itu. Jungkook hanya bisa menurut karna sendirinya sadar kalau sekarang dia adalah pihak mendengarkan.

Kesulitan keuangan semakin terasa semenjak Chang Wook tak lagi mempunyai pekerjaan tetap.  Bermodalkan sisa tabungan Chang Wook sudah berusaha membuka usaha sendiri dengan membuka cafe  kecil. Namun semenjak saat itu sikap hangatnya perlahan hilang. Chang Wook bahkan sekarang rela melukai wajah manis Jungkook kala mereka bertengkar.

Yaa... Pertengkaran demi pertengkaran pun tak dapat di elak kan lagi. Selalu ada saja yang bisa memancing keributan dan berakhir dengan memar di wajah dan tubuh Jungkook.

Bahkan kabar kehamilan Jungkook pun tak membuat bahagia seorang Ji Chang Wook.

Dia hari yang lalu Jungkook sempat pingsan saat sedang membereskan meja makannya setelah sarapan pagi.  Berbekal pada pengalamannya sebagai seorang yang tau bidang kesehatan Jungkook bukanlah bodoh untuk tidak menyadari keadaan tubuhnya. 

Sering mual dan pusing mendadak,  membuat nya berakhir di sebuah klinik guna memastikan apa yang dia perkirakan.  Dan benar saja penjelasan dan hasil USG sudah membuktikan segalanya.

















" Hyung... Aku apa kau punya uang ?" Sedikit takut Jungkook bertanya pada suami nya.

" Uang....? Tidak...! " Jawabnya singkat

" Tapi hyung....susu ku habis..." Jawab Jungkook memelas.

" Tak minum susu pun bayi itu tak akan mati kan.." Jawabnya semakin membuat hati Jungkook teriris.

" Sudah syukur aku masih memberimu makan tau menerima saja banyak tingkah, kau lihat saja cafe ku sepi nyaris tak ada pelanggan, dan kau seenaknya saja meminta uang." Sarkas dan menusuk di telinga Jungkook.

Dari situ Jungkook sadar bahwasanya dia bukan orang yang berarti bagi suaminya. Entah apa posisi yang sedang di duduki sekarang, seorang istri kah...atau seorang parasit yang hanya bisa bergantung hidup pada orang lain.

Berbekal tabungan yang masih dia sisakan dulu Jungkook akhirnya berusaha berdiri dengan kakinya sendiri tak ingin bergantung lagi dengan orang meskipun itu suaminya sendiri.  Mengingat kata kata yang di ucapkan  suami begitu pedas dan menusuk relung hatinya. Karna bagaimanapun kini dia tak sendiri ada calon bayi yang kini harus di jaganya. 

Jungkook memilih membuka usaha rumahan membuka jasa delivery dengan makanan yang dia bisa.  Membuat dan mengantarkan sendiri jika ada yang memesan.

Berat memang tapi Jungkook harus menjalaninya.  Terlebih Chang Wook malah semakin mengacuhkannya.

Derita semakin terasa, keberadaan diri semakin jelas kini di mana posisinya. Karna pagi itu terungkap lah semua apa yang jadi pertanyaan Jungkook.  " Mengapa  suaminya seakan-akan terlihat membencinya"

Sebuah pesan singkat yang tak sengaja di baca Jungkook saat sangat suami sedang di kamar mandi yang membuat Jungkook seakan membantu dan seakan meremas habis seluruh jantungnya. Kesetiaan yang selama ini berusaha di jaganya kini hancur sudah. Percuma dia bertahan karna nyatanya suami sendiri tak bisa menjaga janji sucinya.

Jungkook mencoba meyakini kembali apa yang di lihatnya.  Melihat lebih jelas tulisan demi tulisan itu.

To:  Nam Ji Hyun

Kau tau andai aku bersamamu pasti aku akan bahagia,  tak seperti saat ini.  Dia hanya membawa sial dalam hidupku.
Aku rindu saat saat dulu

Berakhir dengan jerit tertahan Jungkook di luar kamarnya meremas dada dan mengelus halus perutnya kini mulai membesar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berakhir dengan jerit tertahan Jungkook di luar kamarnya meremas dada dan mengelus halus perutnya kini mulai membesar.  Dan saat itulah sebuah nama terlintas di benaknya. Seakan dia yang bisa menjadi sandaran diri saat ini. Melampiaskan semua kecewanya akan penghianatan yang di berikan oleh sang suami.

"Taehyungaaah... Bogosipphoo"


















Sementara di sini Amerika Taehyung masih di sibukkan dengan serentetan pasien yang harus di ladenin ya.  Berusaha menyibukkan diri agar tak selalu teringat akan seseorang yang telah pergi dari kehidupannya. 

Taehyung tak bisa menyalahkan Jungkook karna sendirinya sadar akan kesalahan yang di lakukannya.  Dia tau kesabaran orang pasti ada batasnya. Begitu juga dengan Jungkook.  Dia tau pasti Jungkook waktu itu sudah habis kesabaran sehingga akhirnya berani mengambil keputusan menikah dengan orang lain ketimbang menunggu dirinya yang dia sendiri tak tau kapan bisa kembali.

Namun bangai padang pasir yang tandus di  guyur air hujan kala dahaga lepas saat seteguk air mengalir membasahi kerongkongan. Rasa rindu yang masih tersimpan rapi di sudut hatinya bersemayam selalu seolah nanti akan ada masanya dia membukanya.

Namun siapa sangka waktu itu adalah sekarang.  Tepat saat akan berangkat ke rumah sakit sebuah pesan singkat mampu menggetarkan jiwanya yang sempat padam.  Menghangatkan kembali perasaan yang sempat beku.  Sebuah pesan dari yang masih tetap jadi yang terkasih meski sadar raga orang itu sudah tak jadi hak nya lagi.

From:  My Baby

Tae......
Kim Taehyung....
Sedang apa..?





















TBC

No umpatan lagi yaaa
Terima aja

Baca aja

Dan

Rasakan aja

Hehehehheeh

But I Still Wont You...(end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang