Meski wajahnya tampak tenang dan diiringi langkah santai, sesungguhnya jantung Kelsa berdetak melebihi kecepatan normal. Setelah mendapati pesan mengerikan—menurutnya memang sangat mengerikan karena yang mengetahui tujuan utamanya untuk cuti adalah dirinya sendiri—dia bergegas pergi ke tempat kostnya. Saat ditanya ini itu oleh Bu Desna, Kelsa memang menceritakan permasalahan pengekangan Papa, yang menjadi salah satu alasannya cuti kuliah. Hanya sebatas itu. Dia lelah dan tidak bisa berkonsentrasi karena sikap Papa yang mencampuri semua urusan kampus. Dari mulai memilih UKM; mata kuliah pilihan; penempatan departemen di himpunan; pengaturan waktu pulang, berangkat, belajar, bermain dan yang membuat Kelsa tidak tahan hingga dia nekat melawan Papa dengan cuti kuliah yaitu pertemanannya dengan Lita yang nyaris hancur karena ulah Papa. Atas pertimbangan psikologis Kelsa yang bisa terganggu karena terlalu ditekan, akhirnya Bu Desna mau membubuhkan tanda tangan di formulir cuti, dengan alasan cuti yang tertera di formulir yaitu bekerja.
"Untuk mengisi waktu cuti, saya akan bekerja bu." Jawab Kelsa saat melihat raut Bu Desna yang terheran-heran. "Tidak mungkin kan saya ceritakan masalah keluarga saya di formulir cuti?" Kelsa menguatkan.
Bu Desna membenarkan posisi duduk lalu berdeham. "Baiklah. Saya tidak ingin terlalu dalam ikut campur urusan pribadi kamu, takut kamunya tidak nyaman. Yang pasti kamu harus memanfaatkan waktu cuti ini sebaik-baiknya, silahkan kerja yang penting halal, dan cuti bukan artinya kamu tidak belajar. Kamu tetap belajar untuk mempersiapkan diri di semester selanjutnya dan paling utama gunakan waktu ini untuk memperbaiki masalah dengan ayahmu."
Hanya permasalahan itu yang diungkapkan Kelsa. Selebihnya, tujuan utamanya cuti mati-matian ditahan mulutnya ketika Bu Desna terus melontarkan tanya.
Sepanjang hidupnya tidak ada yang tahu mengeni mimpi besarnya. Mimpi besar yang membuatnya berani mengesampingkan kuliah. Baik keluarga, teman dekatnya saat di SMP atau SMA, dan Lita sekalipun. Kelsa tetap menyimpannya sendiri. Bukan karena tidak yakin. Kelsa selalu percaya diri menghadapi apapun dan ketika kepercayaan dirinya runtuh, dia mampu membangunnya kembali dengan pondasi yang sepuluh kali lipat lebih kuat.
Dia masih terus mengeksplor diri untuk menggapai mimpi besarnya, hingga nanti hasilnya sempurna dan spektakuler. Dan sekarang adalah waktu cutinya digunakan untuk menumpahkan kerja sel-sel otaknya hanya pada mimpi besarnya. Tak ada Papa yang otoriter, tak ada tugas kuliah yang bikin pusing, tak ada rengekan teman-temannya yang mengeluh betapa sulitnya tugas kelompok dan ujian, tak ada Lando yang hobi bikin salah tingkah, tak ada kalimat sanjungan berlebihan dari dosen-dosennya yang terkadang memberi pengharapan terlalu tinggi pada Kelsa. Kini, Kelsa akan pergi meninggalkan itu ke tempat yang hanya terdapat dirinya dan mimpi besarnya.
Namun, admin sok tahu itu mulai mengusik rencananya!
Kakinya menghentak keras aspal gang sempit—jalan tercepatnya menuju tempat kost. Ditariknya napas perlahan lalu diembuskan dengan cara yang sama. Tenang. Kata itu terus digaungkan di batinnya. Semua akan baik-baik saja. Tidak ada yang berhak mengusik ketenangan seorang Kelsa. Kini, dia telah terlampau kuat karena berpengalaman bertahun-tahun diusik, dikekang, diikat oleh Papa.
Dia harus mengubah rencana. Bukan lusa lagi! Tapi sore ini dia akan pergi meninggalkan lingkungan yang dipenuhi mahasiswa ini.
Langkah Kelsa tersentak saat didengarnya suara berisik dari halaman kecil sebuah rumah yang baru dilaluinya. Dia menolehkan kepala ke belakang, menilik tanaman perdu yang mengerumuni halaman rumah tak berpenghuni itu. Rumah itu memang kosong dan Kelsa biasanya bodoh amat dengan cerita-cerita gaib dari mulut teman-teman kostnya tentang rumah jadul itu, tapi kali ini berbeda, mendadak bulu kuduknya berdiri. Eh..tapi tunggu apa itu? Sensasi merinding itu langsung lenyap. Kalau memang ada makhluk mistis di sana, mengapa dia bersepatu? Sepatunya berkilau lagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
On Leave!
Ficção AdolescenteSedang Cuti Kuliah atau Kerja? Belum ada rencana untuk mengisi waktu cutimu? Dapatkan harga promo khusus mahasiswa untuk mengisi liburan cuti di Desa Wisata yang dijamin ampuh menghilangkan penat selama kuliah. Hubungi kontak di bio kami atau balas...