.Udah gakpapa kok a'
Suara seberang telfon hanya dibalas helaan nafas dari laki-laki dengan mata sipit itu. Masih mengamit handphone diantara pipi dan pundaknya. Menutup jendela kecil yang menampilkan gelapnya suasana diluar sana.
yaudah kalo gitu
tapi inget, abaikan aja apa komentar orang
mereka gak tau usaha kamu sebesar apa
jadi-udah napa a', ceramah mulu dari tadi
gue tutup juga nih telponih! yudahlah
tutup aja
dan inget pesen aa' tadi!
assalamualaikum panjiiiya, waalikumsalam a' ihsan
Ihsan, laki-laki kelahiran Tasik itu akhirnya merebahkan tubuhnya ke atas kasur setelah beberes merapikan isi kopernya. Pakaian yang ia bawa dari rumah tak banyak, hanya beberapa potong dan terakhir peci putih dengan garis-garis emas ia letakkan di samping bantal.
Tak dipungkiri ia sedih saat tau Panji kalah dalam pertandingan babak pertama di India. Sedangkan teman teman lainnya berhasil melaju ke babak selanjutnya.
Ia senang, namun tak pelak Ihsan khawatir dengan Panji. Pasti setelah ini banyak komentar komentar negatif yang muncul dari netizen yang maha benar dengan segala bacotnya.
Haa... tapi biarlah. Biarkan saja mereka berkicau ria. Mereka hanya bisa menilai yang nampak saja, yang aslinya mah mereka acuh dan tutup mata. Seakan tidak perduli betapa besar pengorbanan seorang atlet untuk memberikan hasil yang terbaik.
Pemuda manis itu tengah asik berselancar di IG saat tiba-tiba jemarinya berhenti ketika mendengar ketukan di pintu kamarnya.
"Bang, di dalam kan? Boleh masuk gak?"
Suara yang tak asing itu membuat Ihsan beranjak bangun dari kasurnya. Membuka pintu coklat itu setelah memutar kuncinya. "Eh, Ting. Tumben ngetuk, biasanya juga langsung masuk"
"Yee gimana langsung masuk. Orang tadi pintu nya di konci dari dalem,"
"Oh iya, hehehe sorry broh, gak sadar gue"
Pemuda bernama lengkap Anthony Sinisuka Ginting itu langsung merebahkan tubuh mungilnya ke kasur. "Numpang tiduran disini, yak!"
"Iye, silahkan."
Dan Ihsan pun memilih duduk bersandar pada kasurnya, membiarkan pemuda kelahiran Cimahi itu menguasai kasurnya.
Keheningan menyelimuti mereka, namun hanya sesaat karna pemuda yang lebih tua mulai bicara. "Gimana latihannya,"
"Ugh, biasa aja"
"Latihan tanding sama Jojo lagi gak tadi?"
"Iya, tapi cuma satu set."
Ihsan tak langsung membalas, ia mengambil gelas tangkai di atas meja kecil samping kasur. Menegak habis teh yang sudah dingin sejak ia buat sesaat setelah masuk kamar. "Tumben, biasa juga sampe 3 set," ucapnya.
"Dia buru-buru pergi. Ada jadwal lain"
"Ckh, sok sibuk sia, pasti jadwal iklan la-"
"Gak, disuruh tante Marlanti pergi makan siang sama sesembak"
KAMU SEDANG MEMBACA
This Is Us
Fanfictionthis is about You, I and Us...and another story about we're About kapal-kapal lokal kesayangan~ BxB, yaoi, bromance ya, don't like don't read euy~