5

28 10 0
                                    

Siena tersenyum, "Indra gak seember itu, dia cuma bilang habis selek sama lo Julian pindah dan Julian gak salah,".

Toscana mengernyit, "Gak salah darimananya? Gue yang tau masalahnya,".

Gadis itu menggeleng, "Yang nyebarin bukan Julian, tapi orang lain,".

"Pas elo cerita ke dia ada yang denger dan orang itu nyebarin masalah itu, Julian mau jelasin ke elo tapi elo gak mau denger," imbuhnya.

Toscana termangu. Ya, dulu Julian berusaha menjelaskan sesuatu, tapi ia mengacuhkannya.

"Hey, Toscana," panggil Siena.

"Sekarang gue harus gimana?" tanyanya.

Siena tersenyum tipis, "Simple, hubungin dia lagi."

------------------------------

"Dan malemnya gue langsung hubungin elo," tutup Toscana.

Julian menganga, "Seminggu gue berusaha ngejelasin ke elo dan dia cuma butuh waktu dua hari? Prapto, lo anggep gue apa?" tanya Julian dramatis.

"Yang penting kita baikan," tukas Toscana.

"Tapi-".

"Udah dulu ya," potong Toscana.

"Eh-"

"Bye, Liyan," potong Toscana, lagi.

Julian mendengus, "Okay, bye!" seru Julian, mungkin dia agak kesal ucapannya dipotong terus.

Toscana terkekeh kemudian memutus sambungan skype nya kemudian menutup laptop nya.

Ia telentang membuka hp nya, terdapat notifikasi pertanyaan dari aplikasi quora.

"Apa pernah ada suatu hal yang membuat hidup lo berubah 180°?"

Toscana mengetikkan jawabannya untuk pertanyaan itu. Sebelum memposting jawabannya, ia terdiam sejenak kemudian mengatur jawabannya anonim.

Setelah menjawab pertanyaan itu, dia melempar hp nya asal kemudian membaringkan badannya, tak lama ia pun terlelap.

==============================

@anonymous

Entahlah.

Gadis itu hanya melesak masuk, dan semuanya berubah.

Duniaku kembali hangat.

TAMAT

Siena, my sunshine.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang