4

21 10 0
                                    

Toscana membawa gadis itu ke UKS.

Kata guru kesehatan, gadis itu hanya shock dan sebentar lagi akan siuman.

Toscana menatap gadis itu sejenak, kemudian mendesah berat.

Ia dalam dilema, bingung memutuskan untuk pulang atau menunggu Siena sadar.

Ah, gue tungguin aja deh, di rumah juga gabut.

Batinnya.

Setengah jam kemudian, Siena membuka matanya. Ia mendapati Toscana duduk disampingnya, sambil main PUBG.

"Hey,"

Toscana menoleh, "Oh, udah bangun,".

Cowok itu menyodorkan minuman kepada Siena.

Siena mengambilnya kemudian meminumnya.

"Makasih," ucapnya sambil memberikan gelas itu pada Toscana.

Toscana mengedikkan bahunya, "No problem,".

Terjadi keheningan sejenak, Toscana yang tidak tahan dengan keheningan ini memutuskan untuk pamit.

"Gue duluan ya," pamitnya, canggung.

Toscana beranjak dari bangkunya tapi ia tertahan karena ucapan gadis itu.

"Masalah Julian, gue tau dari Indra," kata Siena, mengambang.

Toscana terdiam demi mendengar perkataannya.

Indra? Indra anak SMP gue?

Batin Toscana.

Toscana membalikkan badannya, mata mereka kembali bertemu.

"Jadi, sejauh ini apa aja yang udah lo tau?"

==============================

Siena, my sunshine.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang