"Ahhh di sana rupanya titik ternikmat yang kau punya, Jjaeni," ujar Jisung.
Dengan tempo yang semakin cepat, Jisung menggagahi Jaehwan. Semakin memperdalam sodokan penisnya.
Membuat Jaehwan semakin mengeliat menikmati penis Jisung serta ciuman dari kekasihnya.
|
H
R
|Menyudahi aktivitas ciuman panasnya, Woojin mendudukkan diri di samping Jaehwan dan Jisung. Ia menatap intens perbuatan terlarang yang dilakukan keduanya.
Tak tahan hanya memandangi keindahan kekasihnya. Woojin pun bergerak menyentuh dada Jaehwan. Mengelusnya lembut, sesekali berhenti pada nipple kemerahan Jaehwan yang menegang. Sekedar mengelus, sekedar mencubit, sekedar menghisap, serta sekedar menggigit manja nipple kekasih tercintanya.
"Ahhhaannahhhhaahh," suara lenguhan Jaehwan.
"Haahhhaahh," deru nafas Jisung saat dirinya masih terfokus pada lubang milik Jaehwan. Lubang yang masih mengapit miliknya dengan kuat.
Ruangan sunyi itu kini penuh dengan teriakan nikmat dari Jaehwan. Jaehwan menikmati usapan-usapan lembut dari kekasihnya, mendesah menikmati sentuhan serta pergerakan penis Jisung.
Mata Jaehwan perlahan tertutup, meresapi setiap sentuhan yang di berikan Woojin. Ia merasakan adanya cairan kental nan lembut dibalur ke seluruh dada hingga perpotongan lehernya.
"Enghhh." Jaehwan hanya bisa mendesah dan menyimpan pertanyaan yang ingin dilontarkannya pada Woojin.
Woojin tersenyum melihat ekspresi kenikmatan Jaehwan. Menikmati sensasi lembut yang diberikan oleh cairan kental yang bertemu tubuh putih mulus Jaehwan.
Woojin semakin semangat membalur cairan kental itu, menjelajahi setiap lekuk perpotongan leher Jaehwan hingga dada. Turun hingga ke penis Jaehwan.
Mengelus penis itu dan mengocoknya dengan intens.
Woojin menyudahi aktivitasnya. Menjauh dari Jaehwan, mengambil sebuah benda yang berada di laci dapurnya. Kemudian kembali menghampiri Jaehwan dan Jisung yang masih bergelut. Penis Jisung sedari tadi tidak lepas dalam hole milik kekasihnya.
Woojin menikmati hasil karya di depannya. Matanya tak bisa berhenti manatap tubuh mulus Jaehwan. Tubuh itu mengkilap akibat cairan kental yang tadi Woojin balurkan. Woojin tergoda dengan hasil karyanya sendiri.
Dengan sensual Woojin membasahi bibirnya, menjilat bibir atasnya serta mengigit bibir bawahnya. Woojin tidak tahan melihat penampilan kekasihnya yang sangat menggoda.
Terlebih lagi suara desahan sensual Jaehwan yang sedari tadi terdengar karena persetubuhannya dengan Jisung. Pria cantik itu masih semangat menikmati tubuh Jaehwan, kekasihnya.
"Baby Jjaeni, berhentilah mendesah. Kau tau, kau membuat jiwaku semakin mengelora." Woojin mendekatkan bibirnya di perpotongan leher Jaehwan, mengecupi setiap jengkal leher jenjang itu. Memberikan banyak tanda kepemilikan di sana.
Selesai memberikan banyak tanda kemerahan, Woojin mendongakkan kepala menatap lekat Jisung yang menikmati dunianya sendiri.
"Dan Jirungie, lakukan apapun yang kau inginkan pada kekasihku. Kita akan bermain bersama malam ini," ujar Woojin sebelum akhirnya ia melumat bibir Jisung. Woojin menikmati bibir tipis itu dengan penuh hasrat yang mengebu.
"Eenghhh," suara lenguh Jaehwan semakin terdengar saat tangan nakal Woojin kembali mengelus tubuhnya di sela ciuman Woojin bersama Jisung.
"Uhhh Woojinie, lepaskan cock ring ini! Jjaeni ingin keluar!" seru Jaehwan di tengah desahannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PUNISHMENT [ChamJjaen : KingRice] ~END
Fanfiction🚫WARNING🚫 ~ Cerita mengandung unsur dewasa ~ Bijaklah dalam memilih becaan. ~ Yang dibawah umur tidak dianjurkan mampir ~ Ryu tidak bertanggung jawab jika otak kalian terkotori 🌚 🍀 Pairing 🍀 ~ Kim Jaehwan ~ Park Woojin ~ Yoon Jisung ^ ChamJjae...