Setelah kemarin jalan-jalan dengan Keyvan. Kini tiba saat nya untuk kembali ke sekolah.
TOK..TOK..TOK..
“Dek! Bangun udah siang! Hari senin ini!” teriak Keyvan di depan pintu kamar Aletha.
“Dek?”
……….
“Kok gak nyaut sih?” gumam Keyvan.
Ia mulai curiga dan mencoba membuka pintunya.Klek...
“Letha?” Keyvan meneliti seluruh sudut ruangan dan ternyata tidak ada siapa pun disana.
“Kemana tuh anak?”
“DOOOORRR!!!!”
“AAAAAAAA!! APAAN TUH!!”
“HAHAHAHAHAHAHAHAHAH!!!!” tawa ALetha meledak. Keyvan yang dalam posisi jongkok sambil menutup telinga cepat-cepat menoleh.
“Sumpah kak! Ekspresi kakak ngakak banget! Hahahahah!!!” Aletha kembali tertawa sampai memegangi perutnya.
Sudah bisa kalian tebak saat ini Keyvan sudah seperti hewan buas yang siap menyerang Aletha.“Ohh jadi kamu yang ngagetin?hm?”
Aletha tidak mendengar kakak nya berbicara karena masih asik tertawa. Setelah sadar karena suara Keyvan berbeda, Aletha pun terdiam. Ia mendongakkan kepalanya dan melihat Keyvan dengan takut-takut. Jika Keyvan ada di dalam sebuah komik tubuh Keyvan sudah digambarkan seperti manusia bertanduk dengan api di sekujur tubuhnya.
“Ma…maaf kak..”ALetha mengangkat kedua jarinya membentuk tanda V.
Keyvan masih tak bergeming. Ia mengepalkan tangannya kuat-kuat.
“Aletha Athalia!” seru Keyvan. Baru kali ini kakaknya menyebut nama Aletha dengan nama lengkapnya, ini menandakan bahwa Keyvan sedang marah besar.
Aletha membisu, ia takut kalau Keyvan sudah marah besar. Dan benar saja Keyvan mengangkat tangannya dengan posisi ingin memukul, Aletha sudah siap menerima resikonya. Ia pun menutup mata dan menunduk.Tiba-tiba Aletha merasakan kepalanya disentuh halus. Ia pun kembali mendongak.
“K..kak?”
“HAHAHAHAHA!!! BUSET ITU MUKA APA MUKA ?? TEGANG AMAT! HAHAHAH!!” Kini gantian Keyvan yang mengerjai Aletha dengan berpura-pura marah besar. Kali ini ia sangat puas melihat adiknya ketakutan karena wajah Keyvan yang menyeramkan.
Tanpa diduga Aletha mendaratkan pukulan ke perut Keyvan. Ia pun mengaduh kesakitan..
“Rasain!” Setelah itu Aletha melengos pergi.
“Dih aneh dia duluan yang ngejailin, giliran dijailin lagi ngambek. Dasar cewek.”
🌸🌸🌸🌸🌸
Suasana sekolah sudah ramai, semua siswa-siswi sudah berbaris rapih untuk mengikuti upacara. Upacara berlangsung dengan tenang tanpa ada kesalahan sedikit pun.
Saat Pembina upacara memberikan amanat kepada seluruh siswa-siswi, tiba-tiba seorang laki-laki baru datang dan berdiri di sebelah Pembina. Pakaiannya berantakan, rambut juga tidak karuan, tidak memakai atribut lengkap. Semua orang pun melihat ke arahnya, termasuk Aletha.“Kamu telat lagi?” Tanya Pak Narto selaku Pembina upacara.
“Ya pak.” Jawab laki-laki itu santai.
Pak Narto hanya bisa menggelengkan kepala.
“Nah ieu… nu ngabuat Indonesia teu maju-maju. Masih ada aja jelema nu teu mentaati peraturan dan tata tertib sakola. Kumaha atuh ieu teh jang… maneh teh geus kelas baraha..
sakedeng deui maneh teh lulus.. robah atuh sikap maneh teh.., Untuk kalian sebagai conto nu baik kita teh kudu ngerharumkeun nama bangsa dengan melakukan hal yang positip.. tidak seperti maneh tah!” tunjuk Pak Narto pada anak laki-laki itu. Yang ditunjuk pun cuek-cuek saja tidak mempedulikan sekitar. Setelah itu Pak Narto kembali berceramah.
KAMU SEDANG MEMBACA
IF WE LOVE AGAIN
Romance"Ketika mereka diambang keputusasaan, disanalah terdapat cinta dan kasih sayang yang sebenarnya." Ini bukan sekedar cerita biasa, cerita yang mengisahkan tentang sebuah persahabatan serta cinta yang tumbuh dengan sangat indah.