Nama ku Shea Anindira , teman teman ku biasa memanggilku Shea . Aku dilahirin dari papa dan mama asli jawa . Mereka selalu mengajarkan ku untuk menomor satukan kesabaran dan tidak lupa juga mengajarkan ku untuk selalu rendah hati .
Papa ku dulu pernah berkata
“jadi lah seperti padi semakin berisi semakin merunduk jangan jadi seperti api semakin membara semakin ke atas”Tahun ini umur ku 20 tahun . Tidak terasa sekarang semakin dewasa saja aku . Aku mempunyai seorang yang telah hadir di kehidupan ku sejak masa masa SMA .
Itu dia yang ku maksud , cowo disebrang sana itu namanya Gazi. Dia pacar ku saat ini . Diumur ku kali ini ya bisa dibilang masa masa kejayaan lah untuk meraih cita cita yang belum tercapai , sekaligus untuk fokus ke dia supaya lebih serius .
Wajahnya tampan seperti Bapak-nya dengan rahang yang tegas dengan alis yang tebal . Dia memang agak cuek jika kau belum mengenalnya namun asli nya penyayang dan peduli . Jika nanti kalian mengenalnya aku tegas kan hati hati karna bisa jatuh hati .
Aku dan dia sudah menjalin hubungan sejak kelas 3 SMA . kira kira sekarang sudah hampir 3 tahun lebih aku bersama nya dan aku benar benar bahagia . Gazi juga berasal dari keluarga baik baik . Bapak dan ibu nya asli orang jawa juga seperti aku. Orang tua nya tidak sombong dengan apa yang mereka miliki dan sangat baik kepada ku . Bapak nya mempunyai usaha cafe terkenal dikota ku . Dan pengelola cafe nya itu saat ini adalah Gazi .
Dan cewe di depan nya itu adik ku . Namanya Kalia Anandya . Teman temannya biasa memanggil nya Kalia . Tetapi aku lebih suka memanggil nya Lia . Umurnya 18 tahun . Hanya beda 2 tahun dari ku . Dia sangat mirip dengan ibu ku . Kalia anak nya sedikit ceroboh , tidak mau mengalah dan sedikit manja . Dia juga sangat akrab dengan Gazi dan tidak merasal canggung saat ngobrol dengan Gazi .
Di sore kali ini aku hanya berkumpul di cafe milik orang tua Gazi bersama Gazi dan Lia. Aku melihat mereka sedang asik mengobrol sedangkan aku sedang berada di tempat biasa salah satu pegawai Gazi membuat Latte Art . Gazi pernah mengajari ku membuat Latte Art . Namun tetap saja hasil nya tak berbentuk tapi kata Gazi Coffee Latte yang aku bikin rasanya enak . Itu yang membuat ku semangat dan serius saat memerhatikan salah satu pegawai Gazi saat membuat Latte Art .
Saat sedang serius memerhatikan pembuatan Latte Art . Tiba tiba Gazi memanggil nama ku , lalu aku menoleh kearah mereka , kemudian Gazi melambaikan tangan nya mengajak ku untuk bergabung bersama mereka . Aku menghampiri mereka . Gazi langsung menarikkan ku sebuah kursi untuk mempersilahkan aku duduk dan membuka obrolan dengan bilang kepadaku
“liat nih adik mu she , galau mulu tiap hari”
Aku yang tidak tau menau apa yang mereka bahas dari tadi .
“oh ya ? Kenapa lagi Liaaa” tanya ku sambil mengelus kepala nya .
“iihhh... Bukan galau . Aku tadi itu abis nonton film terus film nya romantis gitu aku jadi pengen punya pacar kayak kakak” tukas Lia dengan nada manja
Pernyataan dari Lia menggelitik perut ku hingga rasanya aku ingin tertawa lepas . Menahan ketawa seperti ini lebih susah dari pada menahan kentut. Bagaimana tidak , Lia itu tidak pernah pacaran kemudian ingin sekali pacaran setelah menonton film romantis . Lucu sekali adik ku ini .
Sore ini tidak ada yang dibahas kami hanya ngobrol ngobrol ringan sampai seorang pelayan datang membawa kan kami makanan siang berupa hot plate dan thai tea . Makanan di cafe Ayah Gazi ini emang terkenal enak dan ramai apalagi waktu weekend . Terkadang jika aku sedang free aku mebantu nya di cafe . Bahagia sekali rasanya bisa membantu nya kerja dan satu tempat seperti ini dengan Gazi .
KAMU SEDANG MEMBACA
Biarlah
Short Storyprolog Aku tidak pernah berpikir kalau akhirnya akan seperti ini. Ini bukan salah gazi yang lebih memilih adik ku , kalia . Aku hanya sadar dan memilih mengalah lalu memendam semua rasa .Tidak tega rasanya melihat adik ku sendiri bersedih dan menye...