[Yang Sebenarnya]

6 2 0
                                    

Aku memarkirkan mobil ku dihalaman depan cafe . Aku masuk kedalam cafe . Hari ini cafe kelihatannya tidak terlalu rame . Aku mencari dimana Gazi . Saat aku melihatnya . Aku terkejut saat melihat perempuan yang dia rangkul disamping nya , itu Lia adikku .

"Ngapain Gazi ngerangkul Lia . Kok mesra banget sih apa bener kata anez tadi" ucap ku dalam hati

Aku mendatangi mereka

“sayang ?” ucapku sambil melihat mereka berdua .

Gazi langsung melepas rangkulannya lalu mempersilahkan ku duduk didepannya . Aku menatap Lia , lalu dia hanya terdiam tidak mengucapkan apa apa .

“kamu kenapa ngajak aku ketemuan ?” tanya ku bete

“ngh... Gak papa pengen ngumpul ngumpul aja” ucap gazi kepada ku

“kalian sebenarnya ada apa sih ?” tukas ku

Lia langsung memperbaiki posisi duduk nya lalu menatapku
“maksudnya ? Ada apa gimana kak ?”

Aku menatap kembali Lia dengan tatapan sinis .

“sayang , kamu ngomong apa sih ?” tanya Gazi sambil menatap ku

Aku lalu membalas tatapan gazi
“aku udah tau kok . Gausah ditutup tutupin lagi .” kata ku parau

Gazi dan Lia tidak menjawab pertanyaan ku lagi setelah itu . Aku kembali menatap Lia

“aku ini juga perempuan , Lia . Aku juga punya perasaan . Kamu kok tega sih ? Aku ini kakak mu ” ucap ku . Air mata ku sudah tidak bisa ku bendung lagi . Aku menangis dihadapan Gazi dan Lia .

“maafin aku kak , aku tau aku salah . aku tau kakak pasti marah , kecewa dan benci aku . Tapi aku ga bisa bohongin rasa ku sendiri . Jujur aku udah pacaran sama Kak Gazi . Dan jam yang baru kakak liat waktu itu . Itu jam dari Kak Gazi” kata Lia jujur

“aku minta maaf she' . gatau kenapa , aku nyaman aja sama Lia. Aku tau posisi ku emang salah . Tapi aku ga bisa nutupin perasaan aku sendiri . Maaf she' aku mencintai adik mu” ucap Gazi lalu menggenggam tangan adikku .

hal itu sangat sangat mengiris hati ku. Semakin bikin aku pasrah . Rasanya kacau . kenapa bisa ga jujur aja dari awal kalo Gazi suka Lia . Kenapa Lia tega banget sama aku . Bener apa yang Anez bilang . Seharusnya aku ga nganggap kalo semuanya itu hal positif .

Setelah hal itu . Aku memilih untuk pulang meninggalkan Lia dan Gazi berdua di cafe . Saat sampai dirumah , aku langsung memeluk mama ku yang berada di ruang keluarga . Aku tidak bisa menahan tangis ku . Aku menceritakan semua yang terjadi . Mama ku mengelus ngelus pundakku .

“Nak... Kalo memang dia laki laki yang tepat buat kamu , dia pasti kembali ke kamu , dia akan terima kamu apa adanya . Yang sabar ya nak . Banyak banyak berdoa aja” ucap mama ku mencoba menenangkan ku

Kedua orang tua ku juga tidak bisa berbuat apa apa . Aku juga tidak bisa ngalangin mereka . Aku juga tidak mau ribut dengan Lia . Sejak hari itu , aku sering melihat Gazi mengantarkan Lia pulang . Dan saat orang tua ku melihat ku yang sedang memerhatikan Gazi dan Lia . Mereka hanya tersenyum pahit kepada ku . Untuk masalah ini aku mencoba ikhlas


BiarlahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang