[Jalan Bertiga]

8 2 0
                                    

Pagi ini aku terbangun karna alarm dari jam beker , aku bangun untuk mematikan alarm itu . Rasanya berat sekali mata ini untuk terbuka . Aku memutuskan untuk turun kelantai bawah , dan membuat secangkir coklat panas . Setelah membuat nya aku naik ke lantai 2 menuju kamar ku . Aku melihat lia masih tertidur pulas di ranjang . Aku lalu membuka jendela kamar ku yang mengarah langsung ke jalan komplek rumah ku .

Nikmat sekali rasanya udara pagi ini . Aku mengambil handphone ku . Rencana aku ingin memotret pemandangan atap atap komplek pagi ini . Saat aku baru membuka lock screen handphone ku . Ternyata aku menerima Whatsapp dari Gazi .

"besok jam 10 pagi kita jalan yuk , maaf hari ini ga bisa temanin kamu jalan . Karna aku tadi lagi sibuk dicafe ." - 21.30 pm

"iyaa , maaf aku ga balas . Tadi malam aku udah tidur" balas ku

Gazi me-Whatsapp ku tadi malam . Dan saat membaca nya kembali aku baru sadar kalau Gazi mengajak ku jalan jam 10 pagi ini sedangkan sekarang sudah jam 8 lewat dan aku baru bangun tidur .

Dengan sangat terburu buru aku menaruh coklat panas ku diatas meja lalu bergegas untuk bersiap siap . Aku menjadi bingung saat terburu buru seperti ini . Sampai aku menjatuhkan jam beker yang ada di meja kamar ku .

"prakkk"

Suara itu membuat Lia terbangun dan marah kepada ku karna telah mengganggunya yang sedang tidur . Aku hanya meminta maaf kepadanya lalu lanjut bersiap siap .

Aku melihat Lia dari kaca meja rias ku dia bukan lanjut untuk tidur melainkan bangun lalu membereskan tempat tidur lalu pergi keluar kamar.

Aku melirik jam beker yang ku jatuh kan tadi . Jam itu menunjukkan pukul 09.15 dan membuat ku semakin terburu buru .

Setelah semua sudah selesai dan aku merasa aku sudah rapi aku meminum sedikit coklat panas ku yang sudah mulai mendingin lalu mengambil handphone dan tas ku kemudian turun ke lantai bawah rumah ku . Baru saja aku ingin berpamitan kepada mama dan papa ku . Aku melihat kedepan teras rumah ku , ternyata sudah ada Gazi di depan dan seorang perempuan yang sedang ngobrol bersama nya . Ternyata itu Lia . Entah apa yang sedang mereka obrolkan .

Setelah pamit ke orang tua ku aku menghampiri Gazi dan Lia di teras

"hai sayang , udah nyampe" ucap ku lalu duduk disamping Lia

"iya nih lagi temenin orang yang lagi galau" katanya sambil menunjuk Lia

"apaan sih . Lebay deh" kata Lia mengelak

"yee masih aja galau" ucap ku lalu mengelus rambut nya

"kan kalo kakak enak mau jalan , mau nge-date , kalo sakit ada yang perhatiin" kata Lia lalu menoleh ke arah gazi

"kenapa ? Kamu mau ikut jalan bareng kita ?" ajak Gazi

"nah bener tuh , ikutan yuk ! Dari pada dirumah galau mulu . " jawabku membenarkan apa yang dikatakan gazi

"beneran gak papa ?" tanya Lia

"iya udah gapapa , cepetan sana siap siap . Jangan lama ya" ucap ku mengiyakan

Lalu Lia berdiri dan terlihat senyum diwajahnya lalu masuk kedalam rumah untuk bersiap siap .

Senang sekali rasanya bisa melihat adikku sendiri bahagia dan senyum seperti itu . Dari pada harus melihat nya merenung .

Kemudian Gazi berpindah duduk di samping ku lalu kami hanya mengobrol ngobrol ringan sampai Lia selesai bersiap siap

🍀

KALIA POV

Hari ini aku hanya ikut bersama kakak dan Kak Gazi jalan jalan . Ikut mereka jalan seperti ini harus terima resiko yaitu melihat mereka bermesraan didepan ku .

Karna Kak Shea dan Kak Gazi belum sarapan pagi ini jadi tujuan kami pagi ini adalah warung bubur ayam tempat biasa Kak Gazi sarapan .

Saat sampai di tempat nya , Kak Gazi langsung memesan 3 mangkuk bubur ayam . Kak Gazi duduk disamping Kak Shea tapi Kak Gazi juga duduk pas di depan ku . Jika berdepanan seperti ini dengan Kak Gazi rasa nya aku hanya ingin menatap nya dan mengabaikan bubur ayam ku .

Saat sedang asik asik nya makan , Kak Shea menyuapkan sesendok bubur ayam kepada Kak Gazi dan begitu pun Kak Gazi .terlihat mereka berdua sangat bahagia. Aku yang melihatnya hanya tersenyum pahit . Jujur aku sedikit iri .

"kalau tau tadi aku gausah ikut aja mereka jalan jalan kalau akhirnya harus liat mereka mesra mesraan kayak gini" kata ku dalam hati .

Bukan hanya suap suapan tapi mereka juga saling bercanda , Kak Shea juga menyandarkan Kepala nya di bahu Kak Gazi dan Kak Gazi merangkul badan Kak Shea . Aku yang melihat nya hanya tetap terdiam . Lalu aku melihat ke arah Kak Gazi dan tersenyum kepadanya lalu Kak Gazi membalas senyum ku . Rasa nya seperti ada yang mengganjal dihatiku .

BiarlahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang