01. Harapan

192 31 14
                                    

Seorang gadis berambut panjang sedang sibuk membersihkan rumahnya. Rumah yang hanya bisa ditempati dirinya sendiri membuat dia tidak membutuhkan waktu yang lama untuk membersihkannya.

Dirasa sudah rapi dan bersih sang gadis pun bersiap untuk memakai seragam sekolahnya. Dia memandang wajahnya didepan cermin dan memoles wajahnya dengan sedikit bedak.

Disaat gadis lain sibuk mempercantik wajahnya dengan pelembab,cream dan sejenisnya dia hanya memakai bedak putih bermerek my baby. Ya, gadis itu beranggapan diusianya yang baru menginjak 16 tahun belum pantas memakai bedak seperti gadis lain.

"Hari ini aku akan memulai hidupku yang baru, semoga gak ada lagi masalah yang menghampiri ku" harapnya seraya memandang wajahnya didepan cermin.

Lama memandang dirinya didepan cermin, gadis yang kerap dipanggil Killa itupun keluar untuk mengunci pintu rumahnya lalu bergegas kesekolah.

Disepanjang jalan gadis itu hanya dapat melihat motor dan mobil yang berlalu lalang, tak ada angkot yang biasa ia naiki.

"Udah jam berapa ya? Kok gak ada angkot yang lewat?" Tanya nya pada dirinya sendiri.

Mata gadis itu berbinar-binar saat melihat ibu-ibu hendak melewatinya, berharap ibu itu tau pukul berapa sekarang.

"Maaf bu, kalau saya boleh tau, sekarang pukul berapa ya?" Tanya nya hati-hati takut ibu itu marah.

"Mm.. gimana ya nak, ibu gak tau juga soalnya ibu gak pake jam dan hp ibu lowbet" jawab ibu itu ramah.

"Ya udah bu kalau gitu makasih banyak ya bu" ujarnya seraya tersenyum.

Killa pun melanjutkan jalannya dengan sesekali melihat kiri kanan berharap ada yang berbaik hati mau menumpanginya.
Sayangnya harapan itu hanyalah angannya saja.

Matahari sudah semakin terik yang menandakan bahwa biasanya pada saat seperti ini pembina upacara sedang menyampaikan amanatnya.

Setelah lama berjalan akhirnya ia sampai didepan gedung yang bertuliskan Bina Bangsa.

"Akhirnya sampai juga, Mm.. tapi tumben kok gak ada yang jaga ya? Ahhh udahlaah" tanpa babibu ia pun langsung berlari kedalam takut ada guru yang melihat bisa-bisa dia gak bisa ikut pelajaran hari ini.

Saat sudah sampai dikoridor lantai dua dia bingung karna seluruh siswa belum masuk dan memulai pelajaran.

"Heyy! Kenapa kamu telat?" Ujar salah satu wanita seumurannya menirukan suara guru BP mereka.

"A-nu pak it-u saya gak dapat angkot tadi pak" ujarnya takut belum berani membalikkan badannya.

"Ikut saya" ujar wanita yang menyamar menjadi guru BP itu tegas.

"Ampunn pak janji dehh cuma-" belum sempat menyelesaikan ucapannya dia membalikkan badannya.

Dan

1

2

3

"Bhuahaha" tawa kedua gadis saat berhasil mengerjai sahabatnya.

"Isss kaliann!" Kesal Killa pada kedua sahabat yang telah mengerjainya itu.

"Gimana miripkan suara gue dengan pak Supra?" Tanyanya seraya menaik turunkan alisnya.

"Pak Suparno Ani, bukan pak SUPRA" koreksi Killa dengan menekan kata Supra pada akhir kalimatnya.

Killa heran mengapa kedua sahabatnya itu dan teman-temannya memanggil guru BP mereka dengan sebutan Supra padahal nama bapak itu Suparno. Katanya sih udah temurun dari kakak-kakak kelas mereka yang sudah tamat.

"Pak Suparno lebih simpel Akill"

"Tapi kalo dia denger kalian bisa dimarah loh"

"Hehe tapi kan sekrang gak ada"

"Tetap aja gak boleh"

"Boleh"

"Gak Ani"

"Boleh Akill"

"Terserah kaliann"

"Yee akhirnya Akill ku ngalah jugaa"

Killa yang tak mau berdebat dengan kedua sahabatnya pun memilih beranjak dari tempatnya menuju kelas dengan senyum yang merekah. Tapi senyum itu tak bertahan lama saat tiba-tiba ada segerombolan orang yang mengguyurnya dengan air comberan.

Byurrrrrrr

"Hahaha... liat tuh mukanya! Hahaa" tawa segerombolan genk menggema dikoridor yang membuat mereka menjadi pusat perhatian apalagi mereka tak mengenal segerombolan genk itu sebelumnya.

"Kayaknya kurang dehh! Tambahin apa ya bagusnya?" Ujar salah satu cewek yang ada di genk itu.

Killa, gadis itu terkejut dengan apa yang dilakukan segerombolan genk itu. Dia menatap wajah orang yang ada dihadapannya dengan rasa bingung karna sebelumnya dia tidak pernah punya masalah dengan genk itu lagi pula melihat mereka aja baru hari ini.

     Setiap orang pasti memiliki keinginan dan harapan. Tapi, gak setiap orang bisa mewujudkan keinginan dan harapannya itu.
                              *Author
_________________________________________________
Gimana dengan part pertama? Menarik gak? Semoga kalian suka ya! Maaf kalo bahasanya kaku. Bantu vote ya guys!! Sekiann terima kasihh.

Suffering A Good GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang