Prolog

1.2K 62 14
                                    

   Perempuan itu berjalan gontai di sepanjang koridor sekolah, jam masih menunjukkan pukul 06.45 am. Langkahnya terhenti lantaran melihat segerombolan siswa yang berkumpul di depan kelasnya.

"Eh, Kok rame?" Batin Alya yang langsung mempercepat gerakan kakinya agar lebih dekat dengan  gerombolan siswa yang membuat ia bertanya-tanya.

"Al, Sini cepetan!" Seorang perempuan melambaikan tangan kearah Alya

"Ada apa Ra?"  Tanya Alya yang masih bingung.

"itu Caca dibully sama Arga" sambil menunjuk-nunjuk kearah gerombolan itu.

"Caca? Di bully Arga anak OSIS itu?"

"Iya Al, gimana nih?" Cemas Ara.

"Yaudah, kamu tunggu di sini!" Alya langsung pergi tanpa menunggu jawaban dari Ara .

"Al jangan! dengerin gue !" Ucap Ara dengan suara yang besar, berharap Alya akan mendengarnya.

'mulai deh keras kepala' batin Ara

Alya menerobos masuk kedalam gerombolan siswa, ia mendapati Caca yang sedang menangis dengan kondisi yang kacau rambut yang berantakan dan bajunya yang basah.

Di depan Caca ada 5 orang laki-laki yang sudah tak asing untuknya, siapa lagi kalau bukan Arga Cs yang sedang asik mempermalukan caca.

Alya tak tinggal diam ia harus menolong Caca yang entah bagaimana lagi dengan kondisinya

"Stop!!!" Alya menahan tangan Arga yang hendak menumpahkan air ke arah Caca.

Laki-laki itu menghentikan gerakanya sambil menyipitkan matanya.

"Lo? Minggir!" Suara laki-laki itu dengan nada yang dingin.

"Gak akan. Kamu gak sadar apa yang kamu lakuin itu salah, kamu ngebully orang yang hanya ngelakuin sedikit kesalahan,  kamu bisa ngomong baik-baik tanpa harus ngebully, seharusnya kamu sebagai anak OSIS bisa bijak dalam mengatasi masalah bukannya semena-mena dengan jabatan kamu" emosi Alya sudah memuncak , ia sudah tidak peduli dengan pandangan orang-orang kepadanya.

"Ck ck ck.. ada pahlawan ha? Ada jagoan baru, kita mau ngebully kek mau apa kek itu urusan kita jadi Lo gausah ikut campur!" Tukas Regal teman Arga

"Kalian ngebully teman aku jadi kalian jadi urusan aku" jawab Alya sambil membantu Caca untuk berdiri.

"Oke, temen lo selamat kali ini. Gue bebasin temen Lo. Tapi Lo yang masuk ke perangkap gue, karena Lo udah menggagalkan rencana gue"  jawab Arga tajam dan sudut bibir kanannya terangkat mengisyaratkan 'tunggu aja nanti'

"perangkap?" Alya menaikan sebelah alisnya.

"Tunggu!! Lo korban gue selanjutnya" ucap Arga sambil menunjuk kearah Alya dengan tajam.

"Aku?" Alya menyipitkan matanya.

"Cabut bro" Arga pergi meninggalkan Alya tanpa menghiraukan apa yang di katakan Alya.

Gerombolan siswa mulai bubar, Alya masih bersama dengan Caca yang di balut rasa trauma.

"kamu gak apa-apa kan ca?" Tanya Alya cemas, Caca hanya menganggukkan kepalanya

"makasih ya Al, gara-gara gue Lo kejebak masalah sama Arga" jawab Caca.

"Shtt masalah itu biar aku sendiri yang nanganin tenang aja".

-------------

Segini dulu ya ceritanya...

Ini first story maaf kalo masih awkward😅

Cerita ini bakal aku lanjutin kalo tembus 10 vote.

Semoga suka😊

  

AlyargaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang