Chapter 3 - Their Story (1)

10 3 0
                                    

Kejadian kemarin membuat Soohae merutuki dirinya seharian penuh di kamar. Bagaimana tidak? Gadis itu telah menantang seorang pria yang baru ia kenal selama sehari ini di sekolahnya. Dan itu membuatnya menyesal. Tidak. Tidak. Ia tidak boleh menyesalinya. Itu sudah menjadi keputusannya. Dan ia tidak boleh menarik perkataannya. Tapii...

"Aish... Bagaimana bisa aku seceroboh ini?" rutuk Soohae dengan frustasi. "Aku baru saja mengenal pria itu belum lama ini dan beberapa hari kemudian aku telah menantangnya dengan sangat percaya diri... arghhhh... Bagaimana bisa ini terjadi?" lanjut gadis itu.

Setelah sekian lama gadis itu merutuki dirinya, ia akhirnya segera berjalan menuju kamar mandi dan membersihkan dirinya. Hari ini ia memiliki rencana untuk menemani Haerin jalan-jalan dan itu pun karena gadis itu memaksanya. Seandainya ia bisa menolaknya, ia tidak akan pergi keluar hari ini dan akan menghabiskan waktunya seharian untuk membaca beberapa koleksi novel fantasi yang belum lama ini ia beli di toko buku. Gadis itu sangat suka sekali membaca. Tapi karena ulah Haerin yang mulai mengeluarkan aegyo andalannya, mau - tidak mau ia harus ikut menemaninya dan jika tidak gadis itu pasti akan membuat dirinya merasa bersalah.

Hingga disinilah ia berada sekarang,disebuah mall besar di kota Seoul. Bersama sahabatnya—Haerin—yang sedang melihat-lihat beberapa pakaian disana.

"Ahhh... Hyerin-ah sampai kapan kita akan berada di sini? Aku sudah mulai bosan melihat banyak sekali tumpukan pakaian yang ada disini... Bisakah kita pergi sekarang? " keluh Soohae. Ia sudah merasa sangat bosan disana. Sejak berjam-jam yang lalu mereka disana, mereka belum sama sekali mengunjungi tempat-tempat lain selain toko pakaian. Dan itu membuat Soohae kehilangan kesabaran.

"Hyerin-ah, aku pergi dulu sebentar. Jika kau sudah selesai, kau bisa menyusul ku. " ucap Soohae. Gadis itu mulai meninggalkan toko pakaian setelah mendapat izin dari sahabatnya itu.

Dengan santai Soohae berjalan menuju toko buku terdekat yang ada disana dan mulai melihat-lihat kumpulan novel-novel fantasi yang berjajar di beberapa rak buku.

Ia membaca satu persatu sinopsis setiap novel yang ada disana sampai akhirnya ia menemukan beberapa novel yang membuatnya tertarik. Ia segera membawa novel-novel tersebut ke kasir dan segera membayarnya. Tanpa ia sadari, ternyata ada sepasang mata yang sedang menatapnya dari sebrang toko. Sepasang mata setajam elang yang sedang mengawasi gerak gerik gadis itu sejak tadi.

•••

Taehyung berjalan melewati kerununan orang-orang di kota dengan tenang. Ia membawa beberapa cup coffe dan beberapa snack di kedua tangannya. Hingga akhirnya ia berhenti di depan sebuah gedung yang berada didekat belokan. Ia segera memasuki gedung itu. Disana sudah terdapat enam orang pria yang sedang menunggunya. Setiap hari merka akan berkumpul disana dan melakukan hal-hal yang menyenangkan bersama.

" Eohh... Taehyung-ah, neo wasseo." ucap salah satu pria di sana. (ohh... Taehyung, kamu sudah datang.)

"Eumm... Ne, na wasseo, hyeong. " balas taehyung dengan senang dan berjalan ke salah satu bangku yang ada di sana. (eumm... Iya, aku sudah datang, kak)

"Wahhh... Taehyung... Kau membawa apa saja? Bawaanmu banyak sekali." tanya pria yang lain dengan senyuman cerianya. Pria itu terlihat bagaikan matahari terbit saat ia sedang senang. Dan saat ini, pria itu terlihat senang.

"Ohhh... Aku hanya membawa beberapa cup coffe dan beberapa bungkus snack saja, hyeong." jawab Taehyung. Pria itu pun hanya menaik-turunkan kepalanya sambil ber-oh-ria. Lalu mengambil satu bungkus snack dan satu cup coffe yang ada di sana.

"Hmm... Tidak biasanya kau membawa makanan sebanyak ini." ucap pria yang lainnya lagi. "Apa terjadi sesuatu dengan mu? " lanjutnya. Pria itu menatap Taehyung dengan penasaran.

"Hmmm... Mencurigakan. " ucap pria yang lainnya. Kini semua mata menatap Taehyung dengan penasaran. Seolah-olah ia adalah makhluk asing disana. Tidak berapa lama setelah itu akhirnya mereka menghentikan aksi mereka menatap Taehyung dan mulai melakukan aktivitas mereka kembali. Hingga suatu suara membuat mereka menghentikan kembali aktivitas mereka.

"Eohhh!... Hyeong. Mungkin aku tahu apa penyebabnya. " ucap pria lain yang memiliki tubuh kecil diantara mereka.

"Apa itu, Jimin?" pria yang dipanggil Jimin itu pun menahan tawanya dan mulai berkata. "Hyeong, apa kalian tahu? Kemarin adalah sebuah kejadian langka. " ucap Jimin antusias. "Kemarin, Taehyung baru saja menyanyakan seorang gadis padaku. " lanjutnya dan mulai tertawa.

"Ohhh... Benarkah? " tanya salah satu dari mereka. Mereka tidak percaya dengan apa yang baru saja dikatakkan oleh Jimin. Karena Taehyung bukanlah seorang pria yang mudah tertarik dengan gadis dan apa yang dikatakkan jimin tadi membuat mereka terkejut dan senang dalam waktu yang bersamaan.

"Ne, hyeong. Gadis itu sangat populer di sekolah. Dia juga cantik, pintar, dan sangat unik. Tapi sangat sulit untuk mendapatkannya, hyeong. Banyak pria di sekolah yang sudah mengajaknya berkencan, tapi mereka ditolak semua. Sejenak, ku fikir, apakah gadis itu sama seperti Taehyung? Tidak mudah tertarik dengan pria? " jawab Jimin dengan sedikit bingung.

"MWO?! " ucap mereka serentak, kecuali Taehyung. Pria itu malah memijat kepalanya yang tidak sakit dan menghiraukan apa yang sedang mereka bicarakan. (APA?)

계속 될...

[ 내 라이플은 내 첫사랑이야 ]

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 10, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Rival Is My First Love [ Hiatus ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang