"Pindah sekolah?"
Mingyu menatap kedua orangtuanya, dia mendecih kesal karena tiba-tiba mereka memutuskan untuk memindahkannya ke sekolah milik keluarganya. Ada apa ini? Kenapa tiba-tiba mereka malah memaksanya untuk memilih hal yang tidak ia sukai, bukankah sejak kecil Mingyu bisa memilih sesuai kemauannya.
"Hanya untuk tahun terakhirmu, eomma tidak percaya dengan sekolahmu kini."
"Eomma aku memang berteman dengan anak-anak kelas C tapi bukan berarti aku akan ikut pergaulan mereka. Aku juga punya batas," ucap Mingyu dia masih tidak mau mengikuti keinginan orangtuanya.
"Kamu hanya belum terpengaruh saja, pokoknya mulai besok kamu akan bersekolah di SMA Chang-In!"
"Eomma yang benar saja!! Eomma!!" keluh Mingyu namun ibu kandungnya itu malah mengabaikannya, wanita berwajah anggun itu lebih memilih untuk pergi meninggalkan ruang tamu.
"Appa!" Mingyu berbalik menatap ayahnya namun respon yang di dapat tidak jauh beda, ayahnya hanya menepuk kepala Mingyu pelan lalu berjalan mengikuti ibunya.
"Aish menyebalkan!" keluh Mingyu mengacak-acak rambutnya dengan kesal.
***
"Yak! Yak!"
Seorang siswa berlarian memasuki ruang kelasnya, dia berlari menuju dia siswi yang tengah mengobrol.
"Yak! Yak dengarkan aku!" ucap siswa bernama Mino itu dia menghampiri teman-temannya yang menatapnya kesal.
"Yak berisik!" ketus Krystal mengangkat tangannya seperti akan memukul Mino
"Yak kau tidak bisa baik sehari saja padaku?" ketus Mino menatap Krystal tidak percaya, astaga padahal mereka sudah berteman sejak kelas satu SMA tapi kenapa dengan sikap Krystal yang seperti memusuhinya.
"Wae? Ada apa?" tanya Jiyeon mencoba menengahi pertengkaran di antara para sahabatnya.
"Kalian tahu siswa pindahan itu ternyata anak dari pemilik sekolah dan dia akan sekelas dengan kita." Baik Krystal maupun Jiyeon hanya mengerling malas mereka lebih memilih meneruskan obrolan yang jauh lebih penting tadi, menyesal juga Jiyeon menanggapi omongan Mino yang tidak bermanfaat.
"Yak dengarkan aku dulu!"
Mino mengguncangkan lengan Jiyeon dan Krystal bergantian dia meminta perhatian dari keduanya yang masih mengabaikannya."Wae? Kenapa kalian ribut sekali."
Mino mengalihkan perhatiannya pada dua orang yang berjalan menghampiri mereka, dia menatap Jieun dan Seulgi bergantian lalu bersiap untuk menceritakan informasi apa yang dia dapat.
"Aku tahu, siswa pindahan itu putra tunggal pemilik sekolah dan dia akan sekelas dengan kita." Jieun memotong kalimat yang belum sempat terlontar dari Mino.
"Bagaimana kalian bisa tahu?" tanya Mino menatap bingung pada keduanya lalu pandangannya beralih pada Jiyeon dan Krystal yang kini memandangnya dengan tatapan yang entah kenapa tidak menyenangkan Mino rasa.
"Wae?"
"Satu sekolah sudah tahu tentang gosip itu," ketus Krystal menekankan kata gosip. Tatapannya masih menatap tajam pada satu-satunya pria disana.
"Mino kau kalah jauh dengan Rose si ratu gosip dari kelas sebelah. "
"Astaga posisiku di rebut wanita mawar berduri itu?" tanya Mino yang dibalas anggukan pelan dari semua sahabatnya.
"Astaga tidak dapat ku percaya!" Lagi-lagi Mino hanya mampu menghela napasnya berat. Dia menggelengkan kepalanya tidak percaya. Astaga dasar wanita berduri itu.
"Jiyeon!"
"Eunwoo?" tanya Jiyeon pada sosok yang tadi memanggilnya, dia menatap pria berwajah tampan yang berdiri seraya menengadahkan tangannya.
"Lihat tugasmu ye? Ne?" Semua yang di sana hanya menatap datar pada adegan yang sudah sangat biasa mereka lihat. Keduanya menatap Jiyeon yang begitu ringan memberikan buku tugasnya untuk di lihat Eunwoo.
"Yak apa yang kau kerjakan di rumah Cha Eunwoo?" tanya Seulgi membuat Eunwoo meliriknya kesal.
"Aku tidak usah menjawab pertanyaan yang tidak penting!" ketus Eunwoo membuat Seulgi mengepalkan tangannya kuat. Dia berusaha mengejar Eunwoo yang melengos pergi, namun dengan sigap Mino dan Jieun menahannya.
"Yak dasar kurang ajar! Kau berhutang banyak pada sahabatku Cha Eunwoo!" seru gadis berwajah cantik itu membuat fokus perhatian semua teman sekelasnya kini beralih pada mereka.
"Yak biarkan saja Jiyeon saja tidak masalah!" ucap Mino mencoba menenangkan Seulgi yang seperti akan mengamuk.
***
Mingyu merasa enggan untuk melangkah mengikuti seorang wanita yang merupakan wali kelas barunya, dia menatap punggung wali kelasnya yang kini berjalan memasuki sebuah ruang kelas.
Suasana ramai itu mendadak hening. Keributan tidak lagi terdengar saat wanita yang tidak asing masuk ke dalam kelas mereka.
"Selamat pagi," sapa wanita cantik itu. Dia tersenyum melihat murid-muridnya yang balas menyapanya dengan begitu enggan.
"Omo! Tampan sekali!" seru Seulgi tanpa sadar, rasa kantuknya seketika menghilang saat melihat wajah asing yang berada di samping bu Han. Siapa dia? Jarang-jarang ada pria tampan di sekolah mereka. Semua penghuni kelas fokus pada sosok asing di samping bu Han, para gadis yang menyadari jika ada makhluk tampan masuk kelas mereka langsung mengambil kaca dan melihat kembali riasan mereka, yah kecuali Jiyeon dan Krystal yang memilih untuk tidak peduli."Ah matta! Ini teman baru kalian, Mingyu perkenalan namamu." Mingyu mengangguk pelan, dia melangkah lebih depan lagi mengangkat kepalanya lalu menatap sekitarnya.
Deg!
Debar jantungnya terasa seperti berhenti, dia menatap gugup pada satu sosok yang juga terkejut melihatnya.
'Pertanda jodohkah?' batin Mingyu tersenyum lembut menatap wajah cantik gadis yang beberapa bulan lalu di temui.
"Kim Mingyu imnida," ucap Mingyu penuh semangat dia melukiskan senyuman cerah di wajah tampannya. Ah sepertinya pindah sekolah tidak ada salahnya, haruskah dia bersyukur?
Tbc
Hehe, aku up lagi 😂. Aku mau minta maaf buat typo yang masih bertebaran,
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUNG MOM
Fanfiction"Kisah indah yang kamu janjikan, cerita indah yang kamu ucapkan. kenapa malah pedih dan pahit yang ku dapatkan?" -Jiyeon "Aku mencintaimu tapi kehadirannya sungguh tidak ku harapkan, aku masih muda. Impian dan masa depan ku akan terhenti jika semu...