Aku percaya mimpi mimpi yang aku bayangkan akan menjadi impian yang aku dapatkan.
*****
Brugg!
"Aduh, kepalaku."
Paula mengusap jidatnya akibat terjun bebas dari kasur ke lantai kamar. Mama kini ada di hadapannya.
"Kamu itu ya, coba liat sekarang jam berapa?" Tanya mama sambil menunjuk jam yang tepat di atas nakas milik Paula.
"Masih juga jam tujuh, Ma." Kini Paula memijit jidatnya yang mungkin akan bengkak beberapa menit lagi.
"Kamu itu bukannya lari pagi malah masih tiduran begini, gimana mau kurus."
"Aku cape tiap hari lari pagi tapi cuma nurunin 1kg aja. Kesel tau." Jawab Paula kesal.
"Ya namanya juga kamu ngga seimbangkan sama pola makan kamu gimana ngga gendut,"
Kini mama duduk di samping Paula dan memijat jidat Paula yang terjatuh tadi.
"Mama bukannya maksa kamu tapi mama mau ingatin kamu untuk tetap lari pagi kan tujuannya supaya kamu sehat dan kalaupun kamu kurus itu nilai tambahan nya." Jawab mama lembut sambil memijat pelan keningku.
"Iya Mama," aku memeluknya manja "berarti aku boleh dong pesan makanan yang kusuka?" Kataku sambil berkedip manja.
"Ngga boleh," Mama melepas pelukanku "kan uda Mama bilang jaga pola makan kamu. Yang kamu makan tiap hari itu junkfood mulu, makanya ini badan-"
"Gendut?" Tanyaku sebel.
"Subur." Mama melanjutkan katanya kembali. "Masa gitu aja anak Mama langsung kesel sih hehe." Mama mencubit pelan pipiku.
"Ih Mama, sakit tau."
Mama tertawa dan berjalan menuju pintu kamar sebelum menutup pintu Mama berbalik badan
"jangan tidur lagi, yuk sarapan. Papa, abang sama adik kamu uda nungguin tuh." Kini mama sudah keluar dari kamarku.
Paula hanya menghela nafas berat. Belum lagi dia masuk kuliah hari ini dan mama uda menghancurin mood aku pagi ini. Belum lagi nanti sore Paula bakalan nge-gym bareng Kesya.
"Arrgghhh!" Teriakku.
Kini Paula mengambil handukku dan menuju ke kamar mandi. Mungkin ini akan menghilangkan kekesalan Paula pagi ini sama Mama. Karena Mamanya udah bangunin Paula dari mimpi indah bareng pangeran impiannya.
***
Diruang makan sudah ada aku, mama papa, abang dan adikku. Aku mau kenalin mereka dulu satu per satu ke kalian.
Mama.
Mama itu baik kadang juga cerewet dan kadang juga ngeselin. Mama ini yang tiap hari selalu ingatin aku buat olahraga, diet dan ikut yoga sama dia. Aku kadang bete dengar percakapan teman mama di tempat yoga, mereka pernah bilang :"Eh jeng, lihat deh itu anak bu Lidya. Masa badan anaknya melar gitu ya, padahal badan mama nya bagus banget, lah anaknya kayak ikan terlalu lama direndam diminyak"
Mulai dari situ aku ngga mau lagi yoga bareng mama, sakit dikatain begitu pemirsaaa..
Papa.
Papa orangnya biasa aja, cuek ngga, ramah ngga, pendiam ngga pokoknya semua ngga. Papa orangnya biasa aja, berbicara seadanya dan menjawab seadanya jadi aku pun ceritain papa seadanya begini saja..

KAMU SEDANG MEMBACA
Paula Si Gadis Subur
Romance(Covernya masih on the way ya gaes wkwk masih tahap mengcover:D harap maklum yaa..) Ingin punya tubuh ramping seperti model model catwalk yang sering dilihat oleh Paula di majalah adalah yang diinginkan oleh Paula. Dengan tubuh yang kurus dan kaki y...