01. Come

246 26 0
                                    

***

Tarikan napas yang terdengar begitu berat, diiringi teriknya sang fajar tak mampu menghangatkan kepalanya yang tiba tiba pening mendadak. Masih berusaha meredamkan berbagai keresahan yang terus melanda, tangan kanannya lantas terayun meraup untaian rambut hitam legamnya dengan ditemani sebuah cengkraman kecil diujung ranjang miliknya.

"Huftt..." satu helaan napas berhasil lolos kembali dari mulut park jimin untuk meredamkan kegugupan yang melanda pikirannya.

Astaga kenapa mereka berdua lamban sekali apa mereka sengaja mengulur waktu tanpa memikirkan diriku yang sendirian di dalam ruang inap rumah sakit tanpa kabar apapun. batinnya

"Eiyoo park!!" tiba tiba seorang yang telah dinantikan kedatangannya kini menampakkan diri dibalik pintu dengan seutas senyum kotak andalannya diikuti dengan langkah kecil seorang gadis sambil mengendap endap dan berusaha memposisikan diri di sampingnya.

Sang gadis masih berusaha menurunkan semua barang bawaan nya dan meletakkannya di sembarang tempat

"Yak!! kenapa kalian berdua lama sekali hu? apakah kalian sengaja pergi berduaan dan tidak memikirkan perasaan temanmu yang lain sedang terbaring lemah di ranjang rumah sakit seorang diri!"

Jeon aera tak mampu menahan gelak tawa saat mendengar rentetan kalimat unjuk rasa yang ditujukan untuknya dan pemuda lain disampingnya

"Heii jim, kamu akan terus mengomeliku dan taehyung setelah kami bersusah payah membolos sekolah demi menemanimu kau tahu" sang gadis berucap tenang sambil berusaha meraih semangkuk sup rumput laut yang sempat dibelinya diperjalanan menuju rumah sakit

Entah sejak kapan senyuman tercetak lebar di bibir mungil pria bermarga park ini, yang jelas kini ia masih berusaha keras menetralisir sesuatu yang tidak seharusnya ia mulai sejak awal bertemu sang gadis di hadapannya kini

"Hentikan senyuman konyolmu itu dasar pembual!! cepat makanlah sup itu, dan jangan memandang aera dengan tatapan seperti itu, aera kan juga milikku"

Aera hanya bisa menggeleng pelan mendengar perdebatan kedua sahabatnya tiap kali mereka bertemu. Ia bahkan masih sibuk mengurangi kepulan asap yang berkumpul pada ujung sendok berisi nasi hangat dan sup rumput laut kesukaan jimin

"Tae biarkan jimin makan dengan tenang, nanti aku juga akan mengupaskan apel yang kamu pesan, jadi kumohon duduk disana dan jangan menggangu nya lagi"

Kim taehyung hanya tersenyum saat sang gadis mengucapkan kalimat yang ditujukan untuknya

Selalu seperti itu [pikirnya]

"Tuan park jimin yang terhormat, jangan terburu buru menelan nasinya kamu harus mengunyahnya sampai halus, aku tidak akan segera beranjak, tenang saja"

Jimin hanya mengangguk, diiringi tatapan kilat kegembiraan dari kedua netra indah miliknya

Setelah konversasi panjang yang didominasi keluh kesah Aera sebab tingkah laku Taehyung yang berhasil menipu penjaga gerbang sekolah membuatnya sedikit terkesima akan kemampuan acting Taehyung yang tidak main main, akhirnya jimin berhasil menghabiskan semangkuk penuh jadwal makan paginya tanpa memuntahkan kembali isi perutnya seperti beberapa hari yang lalu

Sang lawan bicara hanya mampu menggelengkan kepala tak habis pikir dengan ulah kedua temannya

"Jim apakah dokternya telah melakukan check up pagi ini?" ucap Aera sambil merapikan mangkuk dan peralatan makan kotor lainnya. "Mereka belum melakukannya" jawab jimin santai sambil memainkan ponsel miliknya

Whalien! [KTH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang