Part 5

48 4 0
                                    

Pagi ini di kediaman keluarga ridwan, semua keluarga berkumpul di meja makan karena pagi pagi sekali aisyah kakaknya khaila dan azzam suaminya pulang dari honeymon. Aisyah termasuk nikah muda, yang usianya masih 19 tahun.

Khaila yang baru keluar kamar mendengar suara aisyah, langsung mencari sumber suara yang dari arah dapur.

" kak ais " teriak khaila saat melihat aisyah bersama bundanya
" adek masih pagi, jangan teriak deh " sahut aisyah
" hehe maaf kak, aku kangen kakak " rengek khaila
" baru 2 minggu udah kangen dek " goda aisyah
" ihh kakak ya, emang kak ais gak kangen khaila ya " sahut khaila sambil memanyunkan bibirnya
" hehe kakak juga kangen adek kakak yang super duper manja ini " tutur aisyah sambil memeluk khaila

" kak ais, gak kangen sama seila bun kangen cuma kangen sama kak khaila aja " gerutu seila yang tiba tiba udah di samping bunda
" siapa bilang seila, kakak kangen seila juga dong " sahut aisyah langsung merentangkan tangannya
" kak ais, seila kangen " seila langsung memeluk aisyah
Setelah adegan pelukan mereka langsung menuju meja makan, untuk sarapan pagi.

Di sisi lain, di keluarga maulvi..

" pagi semua " sapa syarif tiba di meja makan
" pagi sayang " jawab renata, mamanya syarif
" mas sini duduk di sebelah ku " sahut nana, adeknya syarif
" ya udah ayo makan, sebelum makan baca do'a dulu ya " ucap maulvi, selaku kepala keluarga atau papanya syarif

*****

Setelah pelajaran selesai, semua murid keluar berhamburan ketika bel istirahat berbunyi beberapa menit yang lalu. Seperti halnya khaila dan luna yang bergegas ke kantin, tapi belum sampai kantin..

" assalamu'alaikum " sapa syarif
" wa'alaikumussalam " jawab khaila dan luna
" maaf lun, boleh aku ngobrol berdua dengan khaila " kata syarif langsung the poin
" mau ngobrol apaan sih, kan bisa di sini rif  " jawab luna
" maaf sekali lagi lun, bukannya aku gak mau tapi ini penting lun, aku mohon ijinin aku bicara sama khaila berdua aku janji ada jarak di antara kita nanti " jelas syarif
" oke, khaila aku tunggu di kantin ya " ucap luna meninggalkan mereka berdua di tempat

Khaila yang mulai tadi hanya diam saja, kini dia menuruti kemauan syarif yang membawanya ke taman belakang sekolah yang jarang di kunjungi. Perasaan khaila yang tak menentu, penasaraan dengan apa yang akan di bicarakan syarif, takut, cemas jadi satu.

" maaf khaila aku bawa kamu ke sini " ucap syarif memecahkan keheningan di antara keduanya.
" kenapa syarif memanggil ku dengan sebutan nama ku, biasanya dia memanggil ku dengan sebutan sayang, ada apa ini, apa ini jawaban dari allah tapi seharusnya aku senang tapi kenapa dengan hati ini ya rabb, hamba takut " batin khaila

" iya gpp rif, emang mau bicara apa " jawab ku, tangan ku mulai tadi sudah bergetar
" hmm maaf khai, jika selama ini aku banyak salah ke kamu maafin aku khaila " kata syarif
" iya rif walaupun kamu tidak pernah melakukan kesalahan, tapi aku slalu memaafkan mu " jawab ku, hati ku mulai merasa tak nyaman dengan keadaan seperti ini

" khaila " sapa syarif, membuat ku mau tak mau melihat matanya dan saat itu juga pandangan kami bertemu cukup lama tapi aku segera menundukkan kepala ku lagi
" maaf " ucap khaila
" maaf khai jika keputusan ku ini membuat mu membenci ku, tapi perlu kau ketahui aku melakukan ini semua demi kebaikkan kita aku tak mau berbuat dosa lebih banyak lagi, aku ingin memutuskan hubungan ini khai aku mohon maaf khaila bukan maksud ku menyakiti mu khai " jelas syarif. butiran kristal lolos dari mata indah khaila yang mulai tadi sudah di tahannya, apa yang ia pikirkan tadi semua terjadi lagi lagi knpa hatinya sulit tuk menerimanya walaupun beberapa hari lalu ia menginginkan semua ini

" khai, aku mohon jangan menangis aku gak sanggup melihat mu menangis seperti ini apalagi air mata mu jatuh karena aku khai " gerutu syarif sambil mengacak" rambutnya, tpi khaila tetap menangis dia tak sanggup berkata lagi
" khai, aku tau ini sulit untuk kamu tapi bukan kamu aja khai aku juga sulit, kamu tau knpa aku mengambil keputusan ini " lanjut syarif, hanya di jawab gelengan oleh khaila
" karena beberapa hari lalu kita pergi ke kajian itu khai, yang menjelaskan bahayanya pacaran dan setelah itu aku ingin berhijrah khai, aku gak mau menambah dosa dengan kita pacaran benar kita tak pernah bersentuhan tapi mulut, mata, hati, pikiran kita sudah berzina selama ini khai. Dan aku gak mau kita trus menambah dosa, aku harap kamu mengerti maksud ku khai, maafkan aku khai  " jelas syarif

" syarif " ucap khaila, yang mulai memahami perkataan syarif, dia juga sadar akan hal itu dan dia juga menginginkan itu tapi hatinya, ya sudahlah niatnya kini untuk berhijrah
" ada apa khai " jawab syarif
" sebenarnya beberapa hari yang lalu aku juga memikirkan semua ini seperti diri mu, dan aku juga menginginkan seperti yang kau ucapkan tapi kenapa sekarang hati ku sulit tuk menerimanya, aku takut kehilangan mu syarif " jelas khaila yang masih menundukkan kepalanya

" khai, kamu harus percaya kalau jodoh pasti kita akan kembali seperti dulu tapi dengan status yang berbeda khai, tapi jika kita tidak berjodoh mungkin kamu akan mendapatkan yang jauh lebih baik dari aku khai, aku yakin itu khai aku mohon khai" jelas syarif
" tapi rif, aku sudah terlanjur sayang dan nyaman sama kamu, aku takut kehilangan mu " gerutu khaila
" khai aku juga sama seperti mu, tapi apa kamu mau trus*an menambah dosa khai tidakkan, jika aku sayang sama kamu, aku akan berhenti melakukan ini agar kamu tidak trus*an menambah dosa khai, dan aku harap kamu juga sebaliknga khai " jelas syarif
" iya insyaallah kamu terima keputusan mu rif " jawab khaila
" makasih khaila, sekali lagi aku minta maaf, percayalah khai akan janji allah dan ketentuanNya, jika suatu saat nanti kita berjodoh kita akan kembali, cukup aduhkan semua hanya kepadaNya karena hanya Dia tempat kita memohon dan berharap khai " jelas syarif

" iya rif, makasih ya buat selama ini. Dan aku mohon jangan lupakan aku rif kita masih tetap berteman kan ? " tanya khaila
" iya sama sama aku juga khai makasih. Aku gak akan melupakan mu khai dan kita tetap bisa berteman bahkan bisa bersahabat khai " jawab syarif
" makasih ya " jawab khaila sambil tersenyum
" sama sama khaila "

Setelah mereka berdua ngobrol, khaila segera berpamitan menghampiri luna yang di kantin untuk beristirahat. Dan syarif juga pergi dari tempat itu menuju kelasnya.

Dia lelaki ku, Dia Imam kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang