-two

946 90 3
                                    


Aku pergi ke gudang belakang untuk menyimpan beberapa botol bekas. Aku tak merasa apa-apa sampai kubuka pintu gudang.

"Aa! Tikus!" tiba tiba seekor tikus merayap ke kakiku. Kaki-kaki mungilnya memanjat di mata kaki kananku. Aku merasa geli dan kaget, sehingga aku berteriak. Tak sadar teriakanku terdengar oleh Suga.

"Ada apa? Tikus?" Suga dengan cepat datang menghampiriku dan menarik ekor tikus itu. Ia keluar untuk membuang tikus sialan itu entah kemana.

"Tikusnya sudah kusingkirkan, tenanglah."

"Dibuang kemana?" aku masih terpejam merasa takut. Aku sampai menangis gara-gara tikus itu.

"Ke luar pagar, bukalah matamu dan berhentilah menangis." ada yang menyentuh pipiku. Kubuka mataku, kaget melihat Suga sedang menghapus air mataku yang jatuh dengan pipinya.

"Maaf tuan, sudah merepotkanmu," sebenarnya aku malu, sungguh malu. Jadi aku menunduk tak mau melihat mata Suga.

"Tak apa, aku mau lanjut makan dulu, lanjutkan pekerjaanmu." Suga pun pergi meninggalkanku.

Aku masih terdiam dan menunduk. Memikirkan kejadian tadi. Memikirkan tentang Suga yang menyentuhku. Baru kali ini dia sedekat itu denganku, biasanya aku menjaga jarak dengannya.

"Huh, Umji kau ini kenapa?"

-WISH-

Tok tok tok, aku mengetuk pintu kamar Suga.

"Tuan, makan malam sudah siap, turunlah."

Tidak ada jawaban. Aku tetap mengetuk dan memanggil Suga dari luar. Masih saja tidak ada respon. Akhirnya aku buka saja pintu kamar Suga yang tak dikunci dan melihat Suga yang masih tidur. Wajahnya saat tidur sungguh tenang.

"Ternyata dia tampan juga." batinku.

"Tuan, bangunlah. Makan malam dulu tuan." ucapku sambil membereskan beberapa barang yang tergeletak di sembarang tempat. Aku tidak menyentuhnya, karena menurutku itu tidak sopan. Jadi aku hanya memanggilnya saja.

"Umji! Kenapa lama sekali, apa Suga tidur?" teriak nyonya Min dari ruang makan.

Tiba tiba Suga terbangun. Dia baru bangun setelah mendengar teriakan eommanya.

"Ini tuan Suga baru terbangun nyonya, sebentar lagi dia akan turun." jawabku yang masih membereskan beberapa buku yang tergeletak.

Lalu aku turun untuk melanjutkan pekerjaan. Di belakangku Suga berjalan linglung. Dia masih mengantuk. Terlihat lucu.

Di ruang makan, sudah ada Tuan dan Nyonya Min yang tengah makan spicy chicken curry buatanku.

"Suga! Dasar tukang tidur! Saat menjelang makan malam pun kau tertidur!" omel Nyonya Min. Suga terlihat kesal dan aku menahan tawaku.

-WISH-

Kulirik jam dinding. Pukul setengah sepuluh malam. Aku masih mencuci baju, agar esok pagi bisa langsung kujemur. Dua sendok detergen kutuangkan sebelum aku menekan tombol start pada mesin.

Aku menghela nafas. Akhirnya tugasku hari ini selesai. Tubuhku terasa sangat letih dan ingin tidur segera. Segera saja aku pergi ke kamarku tanpa firasat apapun.

-TO BE CONTINUED-

-TO BE CONTINUED-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
WishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang