-three

838 87 0
                                    


Aku melewati ruang keluarga yang entah kenapa lampunya dimatikan. Seperti ada yang mengawasi saat aku berjalan melewati belakang sofa.

Grepp

Aku berdiri mematung saat seseorang memegang tanganku dengan agak mencengkram. Bulir-bulir keringat tiba-tiba saja turun dari pelipisku. Satu persen keberanianku aku kerahkan untuk menoleh pada tangan yang masih mencengkram, lalu beralih melihat wajahnya.

"AAAHHH!" aku berteriak, tepat di depan wajahku ada wajah lagi namun terlihat seram.

Seseorang tertawa. Perlahan kubuka kelopak mataku dan kutemukan Suga yang matanya menghilang karena tawa. Aku sedikit menarik bibirku ke bawah, kesal dengan kelakuan jahil tuanku.

"Hey, maafkan aku. Aku hanya butuh hiburan, jadi aku mengerjaimu" Suga mengangkat kedua tangannya. Ia sudah berhenti tertawa, dan berganti raut menyesalnya muncul.

"Hm, baiklah. Apa ada yang tuan butuhkan lagi sekarang? Saya mau tidur"

Suga menarik tanganku lagi dan membawaku duduk di sofa depan tv. Eoh, apa yang akan dia lakukan, aku tidak tahu.

"Sekarang, kau temani aku menonton film" tangannya meraih remote tv dan memencet tombol on.

"Maaf, tapi sampai kapan? Saya harus tidur cepat dan bangun pagi"

Suga hanya diam. Ia sekarang sibuk memilih kaset akan ia tonton.

Tapi sebentar, soal ia mengejutkanku tadi, apakah itu memang Suga? Setahuku dia pendiam dan tak peduli denganku. Biasanya ia hanya mengatakan satu atau dua kata perharinya. Apa yang terjadi padanya? Apa dia kemasukan? Apa dia hantu? Aku bergidik ngeri setelah memikirkan hal itu. Tak lama Suga kembali duduk di sofa dan menonton filmnya.

"Tuan, hari ini kau tidak apa apa kan? Ini memang benar benar tuan Suga kan?" bodoh. Aku tak sengaja mengatakan itu. Kata-kata itu meluncur dengan bebas dari mulutku. Rasanya kuingin pergi dari sini secepatnya. Malu.

Suga malah tertawa. "Aku? Haha, aku tidak apa apa. Aku hanya bosan, dan ingin menonton film horror. Aku juga berpikir kenapa tidak mengajakmu? Kupikir kau juga butuh hiburan setelah sibuk bekerja seharian"

Aku hanya ber-oh ria dan melanjutkan acara nonton film. Sejenak aku berpikir, seharian ini aku selalu sibuk. Dan saking sibuknya, aku tak memikirkan diriku sendiri. Aku butuh hiburan. Untung saja Suga mengajakku menonton, walaupun hanya di rumah.

Saat sedang asyik nonton, tiba tiba saja dering telepon berbunyi. Itu hpku. Aku mengambilnya dari atas meja dan melihat siapa yang menelponku. Ternyata, Kak Eunha. Salah satu kakakku yang ada di panti asuhan.

Aku berdiri dan akan pergi untuk bicara dengan kak Eunha. Dan, lagi lagi ada tangan yang mencegahku. Siapa lagi kalau bukan Suga.

"Maaf tuan, ini kakak saya menelfon"

"Jangan pergi, disini saja. Aku akan menjeda filmnya" kata Suga memencet tombol pause pada remot. Aku mengangguk lalu menjawab telepon.

"Halo, kak"

"Halo Umji, apa kau belum tidur? Maaf, tadi kakak hanya iseng menelfonmu. Kukira kau sudah tidur, bagaimana kabarmu di rumah itu? Baik-baik saja, kan? Mereka tidak kasar kan?" Kak Eunha merepet di seberang sana.

"Iya, kak. Aku baik-baik saja, mereka juga baik padaku kok, kakak tidak usah khawatir"

"Ya ya ya, adikku sayang. Aku tahu kau baik-baik saja. Lalu, kenapa kau belum tidur? Kau masih bekerja? Apa yang kau lakukan semalam ini?" aku menatap Suga. Dan Suga hanya mengangguk.

"Hm, itu kak, a-aku sedang menonton film bersama tuan"

"Hei! Kau berniat menjadi pelakor? Ada apa kau dengan tuanmu!? " huft. Aku lupa, aku belum pernah menceritakan tentang Suga. Yang kak Eunha tahu hanya Tuan dan Nyonya Min.

"Bukan tuan itu kak, aku sedang menemani tuan muda, menonton film" aku mempoutkan bibirku, menyesal telah menjawab telepon dan menyalakan speaker. Suga hanya melihatku dengan tersenyum. Aku merasakan malu-part kedua.

"Tuan muda? Apakah tuan Min punya anak? Kenapa kau tak--" aku mematikan telepon. Aku mendengus kesal. Sudah cukup, aku tak mau malu lagi gara gara mulut kak Eunha. Aku menatap kembali Suga yang sedang memakan kentang goreng. Aku menatapnya dengan tatapan "ayo lanjutkan acara menontonnya" dengan senyum karena aku sudah malas bicara.

"Umji, kau kelihatannya lelah. Lebih baik kau tidur saja. Besok kau mau pulang ke panti asuhan, kan?" Suga terlihat bersalah. Padahal kan, kak Eunha yang salah. Membuatku jadi badmood begini.

-

TO BE CONTINUED-

TO BE CONTINUED-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

lucu banget♡

WishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang