• Patah

331 7 0
                                    

"Sangat sulit untuk mengakui bahwa diriku mulai jatuh kedalam pesonamu"-raskal

Sudah seminggu kara dan bian berpacaran tidak ada badai dan senuanya berjalan lancar kara juga mulai bisa merasakan dirinya mencintai bian (mungkin) ,mereka sering terlihat bersama dengan seperti biasa dibuntuti oleh kedua teman kara yang sangat setia itu yap. Silla dan bella .

" Sayang aku mau ke toilet dulu ya bentar " ucap bian sambil mengelus puncak kepala kekasihnya itu.

Dan dibalas anggukan dan senyuman manis dari kara. Setelah bian pergi sila langsung menanyakan satu hal.

" Kar lo beneran cinta kan ke bian? " tanya silla

"Hmm " hanya deheman kara menjawabnya

" Bian pernah cium lo gak ko kayanya pacaran lo itu datar banget tau kar" hasut silla

" Lo sejak  kapan otak lo mesum sil" omel bella sambil menepak jidat silla yang lebar.

" Ishh aku kan cuma nanya kar, lo gatau aja naluri cowo kalo pacaran" jawab silla santai

Sedangkan kara ikut terhasut bener juga kayanya bian selalu menerima apapun yang kara lakuin.
Waktu itu pernah bian ingin menciumnya tp kara dengan lembut menolaknya karena setiap bian ingin menciumnya, bayangan si cecunguk raskal lah yang selalu muncul.

" Gue ke toilet dulu deh bentar kalian duluan kekelas aja ya" ucap kara dan diangguki oleh dua temanya itu.

Saat berjalan dan akan masuk ke toilet, kara tanpa sengaja mendengarkan desahan seorang cewe .

Namun suara tersebut berasal dari toilet cowo, kara yang sangat penasaran pun mengintip sedikit demi sedikit hingga kepalanya ia masukan sedikit kepintu .
Alangkah terkejutnya kara melihat clara sedang berciuman dengan seorang laki laki namun yang bikin kara sangat terkejut laki laki itu bukanlah raskal yang seperti biasanya tapi melainkan.

Bian.
Ya bian kekasihnya.

Kara merasa sangat dikhianati dia menendang pintu kamar mandi.

Dua manusia yang sedang menyalurkan nafsunya itu langsung menatap kaget kearah siapa yang mengganggunya.

Bian yang begitu kaget ternyata yang mengegepnya adalah kekasihnya sendiri yaitu kara langsung ingin menghampirinya namun langkahnya tiba tiba terhenti.

" Jangan mendekat bajingan " ucap kara dengan mata yang hampir menangis dengan nafas memburu.

Kara menampar clara dan juga bian.
" Dasar cowok brengsek kenapa lo tega bi!?" Bentak kara berapi api

" Heh kara yang goblok dan sok suci lo gatau ya kalo cowo lo itu butuh pelampiasan ? Haha kasian bgt jadi cewe tolol bgt" ucap clara dengan songongnya dgn tangan masih mengusap pipinya .

" Heh boneka santet lo ngaca begitu murahanya lo sampe badan bisa dicicipi sama semua cowo disekolah ini dan lo rela jadi pelampiasan cowo orang demi menyalurkan hasratnya  !" Bentak kara

" Dan lo bian lo ternyata cuma cowo yang gabisa nahan napsunya cuma grgr cewe murahan kaya dia !" Ucap kara dan langsung pergi meninggalkan mereka.

" Sialan cewe gilaa dia " umpat clara hampir ingin mengejar kara namun ditahan oleh bian

" Jangan ganggu dia " kilatan mata yang sangat menahan amarah karna jika clara todak menggodanya mungkin bian tidak akan menyakiti kara karna dia sangat mencintai karanya.

Kara lari dan tak sengaja menabrak seseorang hingga dirinya oleng dan untung saja sang penabrak langsung segera menangkapnya .

" Heh lo kenapa lari lari sih, lagi india indian lo?" omel raskhal, lalu terdiam karena melihat kara yang menutup mukanya dan menangis

" Kar lo kenapa? Hey ko nangis? "
Raskhal mencoba membuka tangan kara yang masih menutupi wajahnya.

" Kara lo kenapa siapa yang bikin lo nangis hah"tegas raskal

Karena gemas kara tidak menggubrisnya sama sekali. Raskhal menangkup pipi kara dengan kedua tanganya.

Reflek kara melepaskan tanganya diwajahnya dan kaget karena raskal langsung menempelkan bibirnya pada bibir kara.

Kara hanya diam karna jujur kara nyaman dan merasa tenang ketika dicium oleh raskal Raskal melepaskan ciumanya dan melihat mata kara dengan tatapan yang lembutnya.

" Jangan menangis gue gasuka liat lo nangis, apalagi kalo karna cowo" ucap raskhal sambil membelai pipi kara.

Dan langsung menempelkan kepala kara di dadabidangnya.

Kara yang seperti dihipnotis oleh tatapan raskal hanya mengangguk dan menurut apa yang di lakukan raskhal kepadanya.

Jujur raskal pun biasanya sangat suka dan tidak peduli jika melihat cewe menangis apalgi jika karenanya.

Namun ketika melihat kara menangis rasanya raskal juga ikut merasakan sakitnya dan sangat tidak tega entah perasaan apa ini .

RASKAL DAN KARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang